Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apakah Teh Celup Mahal Pasti Berkualitas Tinggi?

Kompas.com - 13/02/2018, 10:06 WIB
Ni Luh Made Pertiwi F,
I Made Asdhiana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Dalam teh, ada dua model teh yang biasa dikonsumsi yaitu teh celup atau daun teh yang dimasukan ke dalam kantung tertentu dan dicelup ke air. Satu lagi adalah whole leaf tea atau loose leaf tea atau teh daun.

Teh daun dipandang lebih berkualitas daripada teh celup yang mengutamakan kepraktisan dibanding kualitas. Namun, berbagai merek teh kini menjual teh celup dengan harga yang lebih mahal daripada teh celup yang biasa dikenal orang Indonesia sehari-hari. Apakah teh celup dengan harga mahal berarti daun tehnya berkualitas?

“Mahal tidak bisa jadi ukuran, karena (mahalnya) itu di brand (merek),” kata Ratna Somantri saat ditemui di Jakarta, Senin (29/1/2018). Ratna merupakan seorang konsultan teh, certified tea specialist, tea sommelier, dan penulis buku “Kisah & Khasiat Teh” dan “The Story in A Cup of Tea”, dan salah satu pendiri www.pasarteh.com.

(Baca juga : Menyeduh Teh Celup Ternyata Ada Triknya...)

Ratna menjelaskan ada berbagai jenis teh celup berdasarkan kantungnya, misalnya single chamber, double chamber, piramida, dan envelope. Untuk single chamber (satu ruang atau kantung) atau double chamber (dua ruang atau kantung), biasanya menggunakan kantung berbahan kertas.

Biasanya teh celup model single chamber, teh diseduh dengan air panas karena air masuk ke dua sisi. Sementara double chamber, teh bisa diseduh dengan air panas menuju hangat, karena air masuk ke empat sisi.    

“Orang pikir teh harus diseduh dengan air mendidih. Padahal tidak,” kata Ratna.

(Baca juga : Ini Uniknya Gyokuro, Salah Satu Teh Termahal Jepang)

Ratna menuturkan baik menyeduh teh celup maupun teh daun (loose tea), hal yang perlu diperhatikan adalah suhu air panas yang berbeda untuk jenis teh yang berbeda. Untuk teh hijau, lanjut Ratna, cukup menyeduh dengan air panas bersuhu 70-80 derajat Celsius. Sedangkan untuk teh hitam, gunakan air panas dengan suhu 90 derajat Celsius.

Sementara piramida adalah teh celup yang bentuk kantungnya seperti piramida. Bahannya terbuat dari kain nilon. Sedangkan model envelope biasanya seperti amplop dan terbuat dari kain katun atau nilon.

(Baca juga : Tips Memilih Teh Sesuai Mood)

Memang, ada teh celup model single chamber yang terbuat dari nilon. Namun biasanya ukurannya lebih besar daripada teh celup dengan kantung berbahan kertas. Lebarnya biasa nyaris dua kali lipat teh celup biasa.

Berbeda dengan teh daun yang saat diseduh perlu dibilas dan disaring. Teh celup digemari orang Indonesia karena lebih praktis. Menurut Ratna, jika ingin minum teh celup yang berkualitas pilih teh piramida.

“Kalau yang bentuknya daun, biasanya menggunakan piramida atau envelope. Kantung yang lebih besar. Sehingga saat terkena air (panas), daun teh bisa mengembang dan mengeluarkan rasa dan aroma lebih baik,” kata Ratna.

Ilustrasi teh hitamgrafvision Ilustrasi teh hitam
Teh celup dengan kantung kecil dan berbahan kertas, tidak memungkinkan daun teh untuk mengembang. Jadi biasanya yang dipakai adalah daun teh sisaan yang bentuknya serpihan atau berbentuk seperti debu.

“Teh celup kertas juga tidak boleh terlalu lama dicelup, cukup dua menit. Selain teh jadi pahit, kertas jadi larut dan bisa terminum, rasanya sudah beda,” kata Ratna.

Teh pekat

Ratna mengakui orang Indonesia terbiasa meminum teh pekat yaitu hasil rendaman teh celup yang lama ataupun dicelup berkali-kali. Orang Indonesia juga gemar membuat biang teh. Menurut Ratna, manfaat teh pun jadi tidak maksimal dirasakan oleh tubuh.

“Kalau direndam, makin lama maka kafein jadi makin tinggi. Espresso (kopi) kafeinnya lebih tinggi dari teh, tetapi karena teh direndam lama, bisa saja tehnya malah jadi lebih tinggi kafeinnya,” kata Ratna.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

3 Rekomendasi Kafe Kucing di Bandung

3 Rekomendasi Kafe Kucing di Bandung

Jalan Jalan
Wahana dan Kolam Renang di Kampoeng Kaliboto Waterboom Karanganyar

Wahana dan Kolam Renang di Kampoeng Kaliboto Waterboom Karanganyar

Jalan Jalan
Gunung Ruang Meletus, AirAsia Batalkan Penerbangan ke Kota Kinabalu

Gunung Ruang Meletus, AirAsia Batalkan Penerbangan ke Kota Kinabalu

Travel Update
Kampoeng Kaliboto Waterboom: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Kampoeng Kaliboto Waterboom: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Jalan Jalan
Aktivitas Wisata di The Nice Garden Serpong

Aktivitas Wisata di The Nice Garden Serpong

Jalan Jalan
Delegasi Dialog Tingkat Tinggi dari China Akan Berwisata ke Pulau Padar Labuan Bajo

Delegasi Dialog Tingkat Tinggi dari China Akan Berwisata ke Pulau Padar Labuan Bajo

Travel Update
The Nice Garden Serpong: Tiket Masuk, Jam Buka, dan Lokasi

The Nice Garden Serpong: Tiket Masuk, Jam Buka, dan Lokasi

Jalan Jalan
Cara ke Sukabumi dari Bandung Naik Kendaraan Umum dan Travel

Cara ke Sukabumi dari Bandung Naik Kendaraan Umum dan Travel

Travel Tips
Pengembangan Bakauheni Harbour City di Lampung, Tempat Wisata Dekat Pelabuhan

Pengembangan Bakauheni Harbour City di Lampung, Tempat Wisata Dekat Pelabuhan

Travel Update
Asita Run 2024 Digelar di Bali Pekan Ini, Terbuka untuk Turis Asing

Asita Run 2024 Digelar di Bali Pekan Ini, Terbuka untuk Turis Asing

Travel Update
13 Telur Komodo Menetas di Pulau Rinca TN Komodo pada Awal 2024

13 Telur Komodo Menetas di Pulau Rinca TN Komodo pada Awal 2024

Travel Update
Tanggapan Kemenparekraf soal Jam Kerja 'Overtime' Sopir Bus Pariwisata

Tanggapan Kemenparekraf soal Jam Kerja "Overtime" Sopir Bus Pariwisata

Travel Update
Tip Jalan-jalan Jenius ke Luar Negeri, Tukar Mata Uang Asing 24/7 Langsung dari Aplikasi

Tip Jalan-jalan Jenius ke Luar Negeri, Tukar Mata Uang Asing 24/7 Langsung dari Aplikasi

BrandzView
Vietnam dan China Siap Bangun Jalur Kereta Cepat Sebelum 2030

Vietnam dan China Siap Bangun Jalur Kereta Cepat Sebelum 2030

Travel Update
Libur Lebaran, Tren Kunjungan Wisatawan di Labuan Bajo Meningkat

Libur Lebaran, Tren Kunjungan Wisatawan di Labuan Bajo Meningkat

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com