JAKARTA, KOMPAS.com - Jika durian Indonesia digemari oleh masyarakatnya tentu hal yang biasa. Namun, seorang profesor Korea, berhasil "meracuni" keluarganya hingga kecanduan durian Indonesia.
Eje Kim, kisahnya meraih gelar profesor telah membawanya menemukan hal baru dalam hidup. Karunia Tuhan di alam yang sampai saat ini amat ia cintai, khususnya yang ada di Indonesia, ialah durian.
Sepenggal kisah perjalanannya pun ia bagikan saat launching buku "Happy Yummy Journey", sebuah buku petualangan menyibak durian ternikmat, dan kearifan lokal berbagai negara di ASEAN.
(Baca juga : Eje Kim, Profesor asal Korea yang Jatuh Cinta dengan Durian Indonesia)
Awal pertemuannya dengan durian, ialah saat kesibukan menyelesaikan disertasi membuatnya mencoba buah tersebut di Singapura.
"Tahun 2003 saat saya tinggal di Singapura menyelesaikan disertasi untuk pertama kalinya saya mencicipi durian. Pada saat itu saya merasa ajaib, karena tempat membeli dan makan durian bersama-sama orang lain selalu penuh tawa dan kebahagiaan," katanya saat peluncuran buku "Happy Yummy Journey" di Gramedia Central Park, Jakarta, Sabtu (10/2/2018).
(Baca juga : Ini Perbedaan Durian di Indonesia dengan Negara ASEAN Lainnya...)
Setelah ditelusuri, ternyata durian-durian nikmat yang ia coba di Singapura bukan asli dari negeri tersebut. Ia menemukan beragam durian tersebut berasal dari Medan, Aceh, dan Pekanbaru.
"Akhirnya saya memutuskan mengambil sample disertasi di Indonesia. Sebelumnya di Vietam, tapi kok ternyata masyarakatnya kurang bahagia, workaholic seperti di Korea. Jadi mending di Indonesia, juga ada durian," pekiknya sembari tertawa.
(Baca juga : 7 Festival Durian Terheboh Sepanjang 2017)
Lalu ia pun menemukan Indonesia dengan melihat kemajemukan masyarakatnya yang luar biasa, indeks kebahagiaan yang cukup tinggi. Selain itu, menurutnya akan ada banyak hal yang bisa ia eksplor untuk penelitiannya, termasuk durian.
Tak puas dengan itu, ia pun terus bepergian dari satu kota ke kota lain, kota besar-kota kecil ia sambangi.
Ia mengingat saat itu tahun 1997 pertama kali ia mengunjungi Indonesia, saat masa Presiden Soeharto. Lalu di 2003 ia mulai sering dan kian mengeksplor Indonesia, karena disertasinya, dan karena semakin mengenal durian tentunya.
"Dihitung sejak pertama ke Indonesia, lebih dari 20 tahun lalu. Kemana-mana pakai ojek, dari kota ke kota. Mungkin lebih dari 100 kota kecil-besar sudah saya kunjungi," tuturnya saat ditanya jumlah kota di Indonesia yang pernah ia kunjungi.
Sontak ia pun menyebutkan beberapa kota besar yang sempat ia singgahi. Mulai Aceh, Medan, Pekanbaru, Padang, Bukittinggi, Bali, Jakarta, Makassar, hingga Papua Barat.