Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengunjungi Hakone Open Air Museum, Cara Lain Menikmati Museum...

Kompas.com - 16/02/2018, 22:00 WIB
Kurnia Sari Aziza,
Wahyu Adityo Prodjo

Tim Redaksi

HAKONE, KOMPAS.com  Jika Anda sedang berlibur ke Jepang, tidak ada salahnya mengunjungi kota Hakone. Selain terkenal dengan onsen atau pemandian air panasnya, Hakone juga memiliki Hakone Open Air Museum

Berbeda dengan museum pada umumnya yang berada di dalam ruangan, Hakone Open Air Museum menawarkan cara lain menikmati museum.
 
Museum ini tak terlihat seperti museum karena berada di ruang terbuka serta terlihat lebih seperti taman.
 
Didukung suasana Hakone yang sejuk, begitu nikmat mengelilingi museum ini sambil melihat berbagai karya seni yang dipamerkan. 
 
Saya yang bukan pecinta seni juga sangat menikmati kunjungan ke museum yang didirikan pada tahun 1969 ini. Kali ini, Kompas.com berkesempatan mengunjungi museum ini dengan menggunakan moda transportasi dari Odakyu Electric Railway. 
 
Pemandangan saat memasuki Hakone Open Air Museum, Jepang. KOMPAS.com/KURNIA SARI AZIZA Pemandangan saat memasuki Hakone Open Air Museum, Jepang.
Selama berkeliling museum, kami ditemani dan diberi penjelasan staf Hakone Open Air Museum.

Tidak ada kesan tua mau pun membosankan ketika saya mengunjungi museum ini.
 
Mata Anda akan dimanjakan dengan karya seni seperti patung selama berkeliling museum. Sebanyak 120 patung yang dipamerkan di museum ini. 
 
"Sambil jalan-jalan santai bersama keluarga, Anda bisa melihat-lihat patung. Tidak seperti di museum lain yang meletakkan koleksi mereka di dalam museum ya," kata staf Hakone Open Air Museum. 
 
Ia menjelaskan, berbagai karya seni yang dipamerkan di Hakone Open Air Museum tak hanya berasal dari seniman Jepang, tetapi juga dari negara lain.
 
Selain itu, patung yang dipamerkan juga akan diganti dengan patung lainnya tiap 2-3 bulan sekali. Sebab, patung-patung ini juga harus dibersihkan. 
 
"Wisatawan asing banyak yang mengunjungi museum terbuka ini, paling banyak wisatawan asal Taiwan dan China. Namun, wisatawan asal Asia Tenggara juga sudah mulai meningkat belakangan ini," ujarnya. 
 
Meski museum ini terbuka, Anda tak perlu khawatir kepanasan. Sebab, pohon rindang dengan tanaman-tanaman cantik menghiasi museum itu.
 
Suasana di Hakone Open Air Museum, Jepang. KOMPAS.com/KURNIA SARI AZIZA Suasana di Hakone Open Air Museum, Jepang.
Jika Anda datang sekitar bulan Maret-April, Anda akan melihat kecantikan bunga sakura di museum ini.
 
Sayangnya, saat saya mengunjungi museum ini, pohon sakura belum bermekaran dan terlihat kering. 
 
Selain patung dan berbagai karya seni lainnya, Hakone Open Air Museum juga menyediakan tempat bermain anak-anak. Dari luar, tempat bermain anak-anak ini seperti rumah Teletubbies yang terbuat dari tumpukan kayu. 
 
Tempat bermain di Hakone Open Air Museum, Jepang. KOMPAS.com/KURNIA SARI AZIZA Tempat bermain di Hakone Open Air Museum, Jepang.
Begitu masuk ke dalam, terlihat jaring-jaring berwarna-warni. Jaring itu setinggi 9 meter dan lebar 12 meter. Terlihat pula bola-bola yang bergelayut di jaring-jaring tersebut. Anak-anak terlihat tertawa dan bahagia ketika bermain di sana. 
 
"Jadi, museum ini tidak hanya untuk orang dewasa, tetapi ada juga tempat bermain anak-anak. Jaring-jaring ini dibuat sendiri pakai tangan," katanya. 
 
Hal menarik lainnya yang saya temukan di Hakone Open Air Museum adalah adanya fasilitas merendam kaki di air panas. Setelah berkeliling museum, pengunjung yang kelelahan dapat istirahat dengan merendam kakinya di area terbuka itu.
 
Fasilitas berendam di Hakone Open Air Museum, Jepang. KOMPAS.com/KURNIA SARI AZIZA Fasilitas berendam di Hakone Open Air Museum, Jepang.
Pengunjung hanya perlu membayar 100 yen atau Rp 10.000 untuk menyewa handuk. Ia mengatakan, banyak wisatawan asing yang menggunakan fasilitas ini. 
 
"Air panasnya mengalir terus. Dari sumbernya, suhu airnya 70 derajat celcius, tetapi pengunjung bisa menikmati air pada suhu 40 derajat celcius, karena sudah bercampur dengan air biasa," katanya. 
 
Kafetaria di Hakone Open Air Museum, Jepang. KOMPAS.com/KURNIA SARI AZIZA Kafetaria di Hakone Open Air Museum, Jepang.
Fasilitas berendam ini letaknya berdekatan dengan kafetaria. Jika lapar dan haus, pengunjung dapat membeli makanan dan minuman di kafetaria. Pengunjung dapat membeli oleh-oleh di toko suvenir yang menyatu dengan kafetaria. 
 
Galeri Picasso  
 
Galeri Picasso menjadi salah satu daya tarik Hakone Open Air Museum. KOMPAS.com/KURNIA SARI AZIZA Galeri Picasso menjadi salah satu daya tarik Hakone Open Air Museum.
Salah satu daya tarik pengunjung mengunjungi Hakone Open Air Museum adalah galeri Picasso. Sebanyak 390 karya seni Picasso dipamerkan di sebuah galeri yang letaknya di bagian belakang museum. 
 
Ia mengatakan, koleksi Picasso di galeri ini merupakan yang paling banyak di Asia. Selain lukisan, karya Picasso yang dipamerkan di galeri ini, seperti keramik dan patung. 
 
Sayangnya, pengunjung tidak diperkenankan mengambil gambar ketika memasuki galeri.
 
"Jarang ada museum yang dikelola swasta memamerkan karya Picasso. Wisatawan asing juga sering menawar harga lukisan Picasso, padahal kami tak menjualnya," katanya. 
 
Salah satu karya seni yang dipamerkan di Hakone Open Air Museum. KOMPAS.com/KURNIA SARI AZIZA Salah satu karya seni yang dipamerkan di Hakone Open Air Museum.
Galeri Picasso dibuat karena anak Picasso memberikan karya sang Ayah kepada pengelola museum.
 
Ia mengatakan, beberapa karya Picasso pernah dipinjamkan ke museum di Jerman. Namun, persyaratannya ketat dan tak sembarang orang dapat meminjam karya Picasso. 
 
Ia menceritakan, Picasso membuat karya berdasarkan kesehariannya. Contohnya seperti lukisan Picasso yang diberi nama "Cat and Lobster".
 
Lukisan yang dibuat Picasso pada 23 Oktober 1962 itu menceritakan seekor kucing yang mengambil sup lobster milik Picasso. Istri Picasso memasak sup lobster itu untuk sang suami, tetapi seekor kucing mengacak-acak sup tersebut. 
 
Pemandangan di Hakone Open Air MuseumKOMPAS.com/KURNIA SARI AZIZA Pemandangan di Hakone Open Air Museum
"Tidak ada makna khusus dalam lukisan Picasso. Lukisannya bisa muram atau bahagia, sesuai mood Picasso saat itu," ujarnya.
 
Setelah puas mengelilingi Hakone Open Air Museum dan Galeri Picasso, waktunya saya dan rombongan meninggalkan lokasi. Sungguh pengalaman yang menyenangkan dapat mengunjungi Hakone Open Air Museum. 
 
Hakone Open Air Museum buka setiap hari, pukul 09.00-17.00 waktu setempat. Untuk dapat menikmati museum ini, pengunjung harus membeli tiket seharga 1.600 yen atau sekitar Rp 160.000. 
 
Jika menggunakan Hakone Free Pass, pengunjung hanya membayar 1.400 yen atau sekitar Rp 140.000. 
 
Salah satu karya seni yang ditampilkan di Hakone Open Air Museum. KOMPAS.com/KURNIA SARI AZIZA Salah satu karya seni yang ditampilkan di Hakone Open Air Museum.
Anda dapat menggunakan Hakone Tozan Railway dan turun di Stasiun Chokoku No Mori. Perjalanan ini membutuhkan waktu sekitar 30 menit dari Stasiun Hakone Yumoto. 
 
Dari Stasiun Chokoku No Mori, Anda hanya perlu berjalan kaki sekitar 5 menit menuju Hakone Open Air Museum. 
 
Tiket kereta dari Hakone Yumoto ke Chokoku No Mori seharga 400 yen atau sekitar Rp 40.000 dan di-cover dengan Hakone Free Pass. Dari Taman Gora, Anda hanya perlu berjalan kaki sekitar 10-15 menit menuju Hakone Open Air Museum. 
 
Bagaimana, Anda ingin mencoba liburan yang berbeda dan mengedukasi? Hakone Open Air Museum bisa menjadi pilihannya...
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com