Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Festival Puncak Papua, Daki Gunung hingga Tinggal Bersama Masyarakat

Kompas.com - 01/03/2018, 21:16 WIB
Wahyu Adityo Prodjo

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Rangkaian acara Festival Puncak Papua di Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua bakal digelar mulai bulan April hingga Mei mendatang. Acara petualangan berbalut kegiatan sosial bertema "Interaksi Masyarakat di Timur Indonesia" diselenggarakan oleh Perhimpunan Penempuh Rimba dan Pendaki Gunung Wanadri serta Yayasan Indonesia Mengajar.

Ketua Umum Perhimpunan Penempuh Rimba dan Pendaki Gunung Wanadri, Andi Angga Kusuma mengatakan kolaborasi antara Wanadri dan Indonesia Mengajar merupakan kegiatan besar pertama hasil kolaborasi antar dua organisasi. Adapun, kegiatan Festival Puncak Papua terbagi ke dalam tiga kegiatan yaitu ekspedisi pendakian, festival budaya, dan live in di masyarakat Pegunungan Bintang.

"Misinya (Festival Puncak Papua) membuka ruang interaksi antara masyarakat setempat dan Wanadri. Masyarakat umum dengan cara ikut live in dengan masyakarat lokal. Kami coba buka informasi tentang Papua. Selama ini kan dengar Papua kan identik horor," kata Andi kepada KompasTravel seusai acara jumpa pers Festival Puncak Papua di Jakarta, Kamis (1/3/2018) sore.

Anak-anak di Pegunungan Bintang, Papua.Dok. Wanadri Anak-anak di Pegunungan Bintang, Papua.
Menurutnya, acara Festival Puncak Papua juga melibatkan masyarakat umum untuk pergi ke Papua. Masyarakat umum bisa mengikuti kegiatan live in setelah lulus seleksi.

"Untuk pendakian Gunung Yamin dan Mandala akan dilakukan di bulan Mei. Untuk pendakian  Yamin akan dilakukan oleh anggota Wanadri. Pendakian Gunung Mandala akan bersama masyarakat umum yang lulus seleksi," ujarnya.

Pendakian Gunung Yamin sendiri rencananya dilakukan selama 19 hari dan Gunung Mandala sekitar 15 hari. Untuk kegiatan festival budaya rencananya dilakukan di Oksibil (Papua), Jakarta, dan Bandung.

Sementara untuk kegiatan live in akan dilakukan di Kampung Okatem, Pepera, Bime, Aboding, Parim, Mimim, Ngangom, dan Bumbakon. Masyarakat umum yang terpilih sebagai relawan akan tinggal selama satu hingga tiga minggu di kampung-kampung tersebut.

Lanskap Gunung Mandala, Pegunungan Bintang, Papua. Foto diambil saat Ekspedisi Mandala Wanadri tahun 1991.Dok. Wanadri Lanskap Gunung Mandala, Pegunungan Bintang, Papua. Foto diambil saat Ekspedisi Mandala Wanadri tahun 1991.
"Masyarakat bisa belajar (sosial budaya) langsung dari masyarakat Pegunungan Bintang. Setelah itu bisa jadi kader mengkampanyekan ayo ke Papua setelah lihat (langsung kondisi Papua) di sana," jelas Angga.

Adapun masa rekruitmen relawan untuk live in mulai dari tanggal 15 Februari hingga 6 Maret melalui laman bit.ly/liveinfpp. Kegiatan live in dilakukan pada tanggal 8-24 April.

Gunung Yamin dan Gunung Mandala merupakan gunung-gunung di jajaran Pegunungan Jayawijaya. Gunung Yamin berketinggian 4.500 meter di atas permukaan laut (mdpl) dan Gunung Mandala berketinggian 4.730 mdpl.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Travel Update
5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

Jalan Jalan
Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Travel Update
Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Jalan Jalan
Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Travel Update
Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Travel Tips
Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

Travel Update
5 Tips Menulis Tanda Pengenal Koper yang Aman dan Tepat

5 Tips Menulis Tanda Pengenal Koper yang Aman dan Tepat

Travel Tips
Turis China Jatuh ke Jurang Kawah Ijen, Sandiaga: Wisatawan agar Dipandu dan Mengikuti Peraturan

Turis China Jatuh ke Jurang Kawah Ijen, Sandiaga: Wisatawan agar Dipandu dan Mengikuti Peraturan

Travel Update
8 Kesalahan Saat Liburan Berkelompok, Awas Bisa Cekcok

8 Kesalahan Saat Liburan Berkelompok, Awas Bisa Cekcok

Travel Tips
Sandiaga Bantah Iuran Pariwisata Akan Dibebankan ke Tiket Pesawat

Sandiaga Bantah Iuran Pariwisata Akan Dibebankan ke Tiket Pesawat

Travel Update
Hari Kartini, 100 Perempuan Pakai Kebaya di Puncak Gunung Kembang Wonosobo

Hari Kartini, 100 Perempuan Pakai Kebaya di Puncak Gunung Kembang Wonosobo

Travel Update
Artotel Gelora Senayan Resmi Dibuka April 2024, Ada Promo Menginap

Artotel Gelora Senayan Resmi Dibuka April 2024, Ada Promo Menginap

Travel Update
Artotel Group Akuisisi Hotel Century Senayan, Tetap Ada Kamar Atlet

Artotel Group Akuisisi Hotel Century Senayan, Tetap Ada Kamar Atlet

Travel Update
Lokasi dan Jam Buka Terbaru Kebun Binatang Bandung

Lokasi dan Jam Buka Terbaru Kebun Binatang Bandung

Jalan Jalan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com