MOROWALI, KOMPAS.com - Bandara Maleo di Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah tengah bersiap untuk mempersingkat akses hingga bisa membantu meningkatkan perekonomian masyarakat di sana.
Sebelum itu, Presiden Joko Widodo direncanakan akan meresmikan Bandara Maleo Morowali, terlebih dahulu.
"Ada 11 bandara yang akan diresmikan pak presiden tahun ini, dan Bandara Morowali masuk salah satu list-nya," kata Staf Hubungan Masyarakat Kementerian Perhubungan, Drajat saat kunjungan ke Morowali, Selasa (27/2/2018).
Baca juga : Bandara Baru Morowali Akan Diresmikan Jokowi
KompasTravel berkesempatan mengintip sejauh mana persiapan operasional bandara yang dibangun dengan dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) hingga Rp 35 miliar, tersebut.
"Bandara Maleo, Morowali dibangun di atas lahan seluas 158 hektar, pembebasannya sudah dari tahun 2007," ujar Kepala Satuan Kerja Bandara Morowali, Iskandar, saat KompasTravel berkunjung bersama Ditjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan, Rabu (28/2/2018).
Baca juga : Berita Foto: Ini Dia Penampakan Bandara Baru Morowali Sulteng
Saat ini, di atas lahan tersebut sudah lengkap dibangun terminal penumpang, kantor perhubungan, pemadam kebakaran, perumahan karyawan, dan tentunya landasan mulus sepanjang 1.050 meter.
"Proyeksi kedepan (sebelum peresmian) runway sendiri akan diperpanjang hingga 1500 meter. Kita sudah siapkan lahan hingga 2200 meter untuk perpanjangan runway kedepannya," tutur Iskandar.
Selain landasan, KompasTravel juga melihat lokasi apron untuk airside, sudah siap digunakan. Meski begitu, pihak bandara mengaku masih perlu ada pembenahan, terutama untuk lahan parkirnya.
Hal yang tidak luput dari pengamatan ialah sisi terminal penumpang, yang akan mengakomodir banyak wisatawan di sana. Terminal tersebut bisa memuat 100 penumpang pada peak season.
Beragam fasilitas pun sudah siap digunakan dalam terminal tersebut. Mulai dari dua X-Ray yang terpasang di sisi keberangkatan, kursi tunggu penumpang, dua counter check-in, dan enam counter khusus komersial.
Di sisi terminal pun sudah dioperasikan kantor perhubungan, dan garasi pemadam juga ambulans. Tentunya dilengkapi dengan masing-masing satu unit ambulans dan pemadam.
"Untuk karyawan, ada total 27 yang dipekerjakan dari segala sektor. Perbantuan dari Dinas Perhubungan dan Pemda," ujarnya.
Untuk kenyamanan karyawan, pihaknya membangun perumahan atau mes untuk tinggal 27 karyawan tersebut. Pasalnya selain berasal dari warga setempat, beberapa karyawan berasal dari Dinas Perhubungan Palu.