Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tarik Wisatawan, Pekanbaru Kembangkan Wisata Sejarah dan Budaya

Kompas.com - 10/03/2018, 21:10 WIB
Anggita Muslimah Maulidya Prahara Senja,
I Made Asdhiana

Tim Redaksi

PEKANBARU, KOMPAS.com – Selain menonjol dalam bidang hospitality, Pekanbaru akan mengembangkan obyek wisata sejarah dan budaya. Hal tersebut dikatakan oleh Pelaksana Tugas (Plt) Wakil Wali Kota Pekanbaru Ayat Cahyadi bahwa Pekanbaru memiliki potensi wisata budaya dan sejarah yang menarik.

“Pekanbaru ini kan awalnya didirikan sultan-sultan Kerajaan Siak ke-4 dan ke-5. Kota kita (Pekanbaru) terbagi menjadi dua bagian selatan dan utara yang dibelah oleh Sungai Siak atau dikenal dengan Sungai Jantan,” ujar Acat dalam grand launching Fox Harris Hotel Pekanbaru, Riau, Kamis (8/3/2018).

Baca juga : Berdiri sejak 1898, Ini Sejarah Kelenteng di Siak

Salah satu contoh sejarah, lanjut Acat, zaman dahulu belum ada jembatan-jembatan yang dibangun di atas sungai. Kemudian juga banyak kapal melalui Sungai Siak dan membongkar muatannya di Kota Pekanbaru.

Dengan demikian, Pemerintah Kota Pekanbaru berupaya menarik minat para wisatawan dengan mengembangkan wisata sejarah dan budaya.

Rumah tenun di Pekanbaru, Riau, Sabtu (9/3/2018).KOMPAS.com/ANGGITA MUSLIMAH Rumah tenun di Pekanbaru, Riau, Sabtu (9/3/2018).

“Pekanbaru akan mengedepankan heritage. Kita ingin mengembangkan Pekanbaru Heritage Walk yang sudah menjadi ikon wisata pekanbaru. Nantinya wisatawan bisa berkeliling melihat (bukti sejarah) dari mana Pekanbaru bermula,” kata Ardiansyah.

Ia menguraikan, dalam Pekanbaru Heritage Walk ini wisatawan bisa datang dan berkeliling ke tempat-tempat bersejarah yang ada di Pekanbaru. Seperti halnya rumah singgah sultan yang berada di tepi Sungai Siak. Kemudian berkunjung ke Istana Hinggap di mana tempat menginap Sultan Siak saat berkunjung ke Pekanbaru.

Lalu juga wisatawan bisa melihat Masjid Raya Senapelan, di mana wisatawan bisa melakukan wisata religi di sana karena terdapat makam sultan dan kajian dari para ustad ternama.

Tugu nol Pekanbaru, Riau, Sabtu (9/3/2018).KOMPAS.com/ANGGITA MUSLIMAH Tugu nol Pekanbaru, Riau, Sabtu (9/3/2018).

“Obyek wisata lainnya yang bisa dikunjungi ada Tugu Titik Nol Pekanbaru, ada perumahan masyarakat Melayu asli yang sudah turun temurun tinggal di sana, namanya Kampung Bandar,” kata dia.

Masih di kampung tersebut, wisatawan juga bisa melihat rumah tua peninggalan zaman dahulu. Aktivitas lainnya bisa berkunjung ke rumah tenun untuk melihat para penenun di sana dan berbelanja kain tenun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Wahana dan Kolam Renang di Kampoeng Kaliboto Waterboom Karanganyar

Wahana dan Kolam Renang di Kampoeng Kaliboto Waterboom Karanganyar

Jalan Jalan
Gunung Ruang Meletus, AirAsia Batalkan Penerbangan ke Kota Kinabalu

Gunung Ruang Meletus, AirAsia Batalkan Penerbangan ke Kota Kinabalu

Travel Update
Kampoeng Kaliboto Waterboom: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Kampoeng Kaliboto Waterboom: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Jalan Jalan
Aktivitas Wisata di The Nice Garden Serpong

Aktivitas Wisata di The Nice Garden Serpong

Jalan Jalan
Delegasi Dialog Tingkat Tinggi dari China Akan Berwisata ke Pulau Padar Labuan Bajo

Delegasi Dialog Tingkat Tinggi dari China Akan Berwisata ke Pulau Padar Labuan Bajo

Travel Update
The Nice Garden Serpong: Tiket Masuk, Jam Buka, dan Lokasi

The Nice Garden Serpong: Tiket Masuk, Jam Buka, dan Lokasi

Jalan Jalan
Cara ke Sukabumi dari Bandung Naik Kendaraan Umum dan Travel

Cara ke Sukabumi dari Bandung Naik Kendaraan Umum dan Travel

Travel Tips
Pengembangan Bakauheni Harbour City di Lampung, Tempat Wisata Dekat Pelabuhan

Pengembangan Bakauheni Harbour City di Lampung, Tempat Wisata Dekat Pelabuhan

Travel Update
Asita Run 2024 Digelar di Bali Pekan Ini, Terbuka untuk Turis Asing

Asita Run 2024 Digelar di Bali Pekan Ini, Terbuka untuk Turis Asing

Travel Update
13 Telur Komodo Menetas di Pulau Rinca TN Komodo pada Awal 2024

13 Telur Komodo Menetas di Pulau Rinca TN Komodo pada Awal 2024

Travel Update
Tanggapan Kemenparekraf soal Jam Kerja 'Overtime' Sopir Bus Pariwisata

Tanggapan Kemenparekraf soal Jam Kerja "Overtime" Sopir Bus Pariwisata

Travel Update
Tip Jalan-jalan Jenius ke Luar Negeri, Tukar Mata Uang Asing 24/7 Langsung dari Aplikasi

Tip Jalan-jalan Jenius ke Luar Negeri, Tukar Mata Uang Asing 24/7 Langsung dari Aplikasi

BrandzView
Vietnam dan China Siap Bangun Jalur Kereta Cepat Sebelum 2030

Vietnam dan China Siap Bangun Jalur Kereta Cepat Sebelum 2030

Travel Update
Libur Lebaran, Tren Kunjungan Wisatawan di Labuan Bajo Meningkat

Libur Lebaran, Tren Kunjungan Wisatawan di Labuan Bajo Meningkat

Travel Update
ASDP Catat Perbedaan Tren Mudik dan Arus Balik Lebaran 2024 Merak-Bakauheni

ASDP Catat Perbedaan Tren Mudik dan Arus Balik Lebaran 2024 Merak-Bakauheni

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com