Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rumah Masa Perjuangan yang Kini Jadi Sentra Tenun di Pekanbaru

Kompas.com - 21/03/2018, 18:31 WIB
Anggita Muslimah Maulidya Prahara Senja,
Sri Anindiati Nursastri

Tim Redaksi

PEKANBARU, KOMPAS.com – Sebuah bangunan terletak megah di tepi Sungai Siak, Jalan Perdagangan, Kampung Bandar, Kecamatan Senapelan, Kota Pekanbaru, Riau. Bangunan yang diperkirakan telah dibangun sejak tahun 1887 tersebut kini digunakan para penenun untuk menghasilkan kain tenun yang cantik. Bangunan tersebut kini dinamakan Rumah Tenun Kampung Bandar.

Ketika berkunjung ke sana, bangunan rumah kayu bewarna kecoklatan ini masih berdiri kokoh. Di depan pintu terdapat sebuah lembaran kertas berisikan penjelasan mengenai ikhwal bangunan tersebut.

Baca juga : Tarik Wisatawan, Pekanbaru Kembangkan Wisata Sejarah dan Budaya

Di dalamnya dijelaskan bahwa rumah ini merupakan milik H Yahya dan ditempati oleh keluarganya, yakni terdiri istri dan kelima anaknya.

Pada masa pra kemerdekaan rumah ini pernah dijadikan basis para pejuang, gudang logistik dan dapur umum. Sementara itu, pasca kemerdekaan sekitar tahun 1958, rumah tersebut digunakan sebagai tempat tinggal Tentara Nasional Indonesia Pusat di era penumpasan pemberontakan PRRI di Sumatera Bagian Tengah khususnya di Provinsi Riau.

Rumah Tenun Kampung Bandar, di Jalan Perdagangan, Kampung Bandar, Kecamatan Senapelan, Kota Pekanbaru, Riau, Jumat (9/3/2018). KOMPAS.com/ANGGITA MUSLIMAH Rumah Tenun Kampung Bandar, di Jalan Perdagangan, Kampung Bandar, Kecamatan Senapelan, Kota Pekanbaru, Riau, Jumat (9/3/2018).

Setelah itu, rumah tersebut ditempati oleh anak dari H Yahya bernama Hj Ramnah Yahya dan dijadikan tempat anak-anak beraktivitas seperti mengaji, bertenun, dan menokat. Hingga kini rumah tersebut telah dijadikan sebagai rumah tenun.

Ketika saya berkunjung ke Rumah Tenun tersebut, terdapat beberapa wanita sedang asyik menenun menggunakan alat tenun bukan mesin (ATBM). Terdapat sekitar enam ATBM di sana.

Salah satu penenun, Ruhaya (44) mengatakan telah melakukan aktivitas menenun selama tujuh tahun belakangan. Bagi dia, menenun tidaklah sulit asalkan paham akan caranya.

Ruhaya, penenun di Rumah Tenun Kampung Bandar, di Jalan Perdagangan, Kampung Bandar, Kecamatan Senapelan, Kota Pekanbaru, Riau, Jumat (9/3/2018). KOMPAS.com/ANGGITA MUSLIMAH Ruhaya, penenun di Rumah Tenun Kampung Bandar, di Jalan Perdagangan, Kampung Bandar, Kecamatan Senapelan, Kota Pekanbaru, Riau, Jumat (9/3/2018).

“Kami dulu ada pelatihan dulu selama satu bulan. Memahirkannya selama satu tahun. Menenun ini tidak terlalu sulit, tergantung saja, kalau kita mengerti semuanya tentu nggak sulit,” kata Ruhaya beberapa waktu lalu.

Ada beberapa motif kain tenun yang dia buat. Antara lain motif siku keluang, siku awan, pucuk rebung, tampuk manggis, itik pulang petang, dan lebah bergayut.

Bagi Rahayu, motif tenun tersulit adalah motif siku keluang. Sebab motif dibuat begitu padat dan membutuhkan konsentrasi juga ketelitian.

Kain tenun motif siku keluang di Rumah Tenun Kampung Bandar, di Jalan Perdagangan, Kampung Bandar, Kecamatan Senapelan, Kota Pekanbaru, Riau, Jumat (9/3/2018). KOMPAS.com/ANGGITA MUSLIMAH Kain tenun motif siku keluang di Rumah Tenun Kampung Bandar, di Jalan Perdagangan, Kampung Bandar, Kecamatan Senapelan, Kota Pekanbaru, Riau, Jumat (9/3/2018).

“Satu kainnya bisa diselesaikan kalau buatnya santai sekitar 10 hari selesai. Ya paling cepat satu minggu,” kata dia.

Tidak hanya melihat para penenun, tetapi wisatawan pun bisa membeli kain tenun di sana. Harga setiap kain tenun pun beragam tergantung ukuran dan banyaknya kain. Rata-rata kain tenun memiliki ukuran panjang dua meter dan lebar 115 sentimeter. Satu kain bisa didapatkan mulai dari Rp 600.000.

Shal tenun di Rumah Tenun Kampung Bandar, di Jalan Perdagangan, Kampung Bandar, Kecamatan Senapelan, Kota Pekanbaru, Riau, Jumat (9/3/2018). KOMPAS.com/ANGGITA MUSLIMAH Shal tenun di Rumah Tenun Kampung Bandar, di Jalan Perdagangan, Kampung Bandar, Kecamatan Senapelan, Kota Pekanbaru, Riau, Jumat (9/3/2018).

Anda bisa pula membeli dua kain untuk pasangan wanita dan pria dengan harga Rp 1,6 juta. Dijual juga syal kain tenun dengan harga Rp 75.000.

Nah, bila Anda ingin berkunjung ke Rumah Tenun Kampung Bandar ini, lokasinya tak jauh dari Rumah Singgah Sultan Siak yang berada di bawah Jembatan Siak 2. Rumah Tenun ini buka mulai pukul 09.00 WIB hingga 17.00 WIB.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Wahana dan Kolam Renang di Kampoeng Kaliboto Waterboom Karanganyar

Wahana dan Kolam Renang di Kampoeng Kaliboto Waterboom Karanganyar

Jalan Jalan
Gunung Ruang Meletus, AirAsia Batalkan Penerbangan ke Kota Kinabalu

Gunung Ruang Meletus, AirAsia Batalkan Penerbangan ke Kota Kinabalu

Travel Update
Kampoeng Kaliboto Waterboom: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Kampoeng Kaliboto Waterboom: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Jalan Jalan
Aktivitas Wisata di The Nice Garden Serpong

Aktivitas Wisata di The Nice Garden Serpong

Jalan Jalan
Delegasi Dialog Tingkat Tinggi dari China Akan Berwisata ke Pulau Padar Labuan Bajo

Delegasi Dialog Tingkat Tinggi dari China Akan Berwisata ke Pulau Padar Labuan Bajo

Travel Update
The Nice Garden Serpong: Tiket Masuk, Jam Buka, dan Lokasi

The Nice Garden Serpong: Tiket Masuk, Jam Buka, dan Lokasi

Jalan Jalan
Cara ke Sukabumi dari Bandung Naik Kendaraan Umum dan Travel

Cara ke Sukabumi dari Bandung Naik Kendaraan Umum dan Travel

Travel Tips
Pengembangan Bakauheni Harbour City di Lampung, Tempat Wisata Dekat Pelabuhan

Pengembangan Bakauheni Harbour City di Lampung, Tempat Wisata Dekat Pelabuhan

Travel Update
Asita Run 2024 Digelar di Bali Pekan Ini, Terbuka untuk Turis Asing

Asita Run 2024 Digelar di Bali Pekan Ini, Terbuka untuk Turis Asing

Travel Update
13 Telur Komodo Menetas di Pulau Rinca TN Komodo pada Awal 2024

13 Telur Komodo Menetas di Pulau Rinca TN Komodo pada Awal 2024

Travel Update
Tanggapan Kemenparekraf soal Jam Kerja 'Overtime' Sopir Bus Pariwisata

Tanggapan Kemenparekraf soal Jam Kerja "Overtime" Sopir Bus Pariwisata

Travel Update
Tip Jalan-jalan Jenius ke Luar Negeri, Tukar Mata Uang Asing 24/7 Langsung dari Aplikasi

Tip Jalan-jalan Jenius ke Luar Negeri, Tukar Mata Uang Asing 24/7 Langsung dari Aplikasi

BrandzView
Vietnam dan China Siap Bangun Jalur Kereta Cepat Sebelum 2030

Vietnam dan China Siap Bangun Jalur Kereta Cepat Sebelum 2030

Travel Update
Libur Lebaran, Tren Kunjungan Wisatawan di Labuan Bajo Meningkat

Libur Lebaran, Tren Kunjungan Wisatawan di Labuan Bajo Meningkat

Travel Update
ASDP Catat Perbedaan Tren Mudik dan Arus Balik Lebaran 2024 Merak-Bakauheni

ASDP Catat Perbedaan Tren Mudik dan Arus Balik Lebaran 2024 Merak-Bakauheni

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com