Open Trip Perkuat Ikatan "Trip Leader" di Indonesia

JAKARTA, KOMPAS.com - Untuk memudahkan wisatawan menentukan trip leader yang tepat, Open Trip memperkenalkan sebuah aplikasi marketplace untuk traveling. Di dalam aplikasi ini traveler bisa memilih perjalanan berdasarkan tempat atau tanggal yang diinginkan, selain juga bertukar pesan (chatting) dengan traveler lainnya.

"Trip Leader itu kan tugasnya memandu wisata dan belakangan ini profesi sebagai trip leader semakin naik daun seiring makin banyaknya destinasi Indonesia yang terus mencuri perhatian dunia," ujar David Cuh Sihotang, pendiri Open Trip, pada silahturahim para trip leader dari Jakarta dan Banten di Warunk Upnormal Tebet, Rabu (21/3/2018).

David menambahkan, event bertajuk meetup bareng trip leader Jakarta dan Banten ini merupakan bagian dari inisiatif Open Trip untuk memperkenalkan diri secara langsung sekaligus mempertemukan satu trip leader dengan trip leader lainnya agar bisa berbagi pengalaman masing-masing.

Acara tersebut dihadiri lebih dari 20 trip leader yang mewakili berbagai destinasi wisata. David berharap silahturahim antara trip leader dengan Open Trip akan selalu terjalin dengan baik untuk bisa menambah relasi antar trip leader dan juga rejeki.

"Indonesia kan dikenal sebagai negara dengan kebudayaan dan wisata alam indah sehingga masih menjadi incaran para petualang baik dari dalam negeri maupun mancanegara. Pantai yang eksotis, pegunungan sejuk, keragaman budaya dari masing-masing daerah dan wisata alam lainnya menjadi daya tarik utama Indonesia," ujarnya.

Selama acara berlangsung, Open Trip mengajak seluruh trip leader untuk memperkenalkan diri masing-masing. Lebih dari 20 tamu berdiri dan mulai memperkenalkan nama, asal daerah, dan dari trip mana.

Untuk mengeksplorasi keindahan dari tiap daerah di Indonesia itu wisatawan bisa melakukan perjalanan sendiri atau memanfaatkan jasa trip leader. Sesuai namanya, trip leader menawarkan jasa sebagai pemandu wisata yang akan menemani wisatawan selama berwisata.

Taufan, seorang trip leader membagikan pengalamannya saat bergabung dalam trip kolaborasi untuk sosial di Lembang.

"Waktu Open Trip kasih info untuk trip satu hari di Bandung menemani anak kanker jalan-jalan, saya tertarik dan ingin mencoba pengalaman baru. Banyak hal menarik di sana, tentang keseharian makanan mereka yang ternyata tidak boleh mengandung micin," jelas Taufan.

Setelah sambutan para trip leader, acara dilanjutkan dengan makan bersama sekaligus berbincang seru dengan tamu lainnya, termasuk pemutaran beberapa video dari Open Trip seperti Social Experience di Hari Gizi Internasional, Teaser Charity Open Trip, dan video lainnya yang sudah dipublikasikan di Youtube. 

"Acaranya seru. Banyak yang datang dan bisa bertemu teman-teman baru di sini," tambah Taufan.