Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sensasi Sate Sore di Jasbret

Kompas.com - 03/04/2018, 08:41 WIB
Masriadi ,
I Made Asdhiana

Tim Redaksi


LHOKSEUMAWE, KOMPAS.com – Pria bertubuh mungil itu bangun dari tempat duduknya. “Piyoh-piyoh (singgah-singgah),” katanya menyapa pembeli. Di langit, matahari mulai tenggelam di balik awan, Senin (2/4/2018).

Itulah Agus. Sejak 2007 lalu, pria asal Desa Hagu Tengah, Kecamatan Banda Sakti, Kota Lhokseumawe, Aceh itu membuka rak berjualan sate.

Dia menawarkan dua jenis sate, yaitu ayam dan daging sapi. Diracik dalam bumbu kacang dan bumbu sate padang.

Masyarakat melihat sate di Jasbret, Lhokseumawe, Aceh, Sabtu (15/7/2017) malam.KOMPAS.com/MASRIADI Masyarakat melihat sate di Jasbret, Lhokseumawe, Aceh, Sabtu (15/7/2017) malam.
Pria berambut cepak itu mengaku mulai berjualan sate di kawasan yang dikenal dengan sebutan Jasbret (Jasa Beurata) itu sejak 1997 silam.

Baca juga : Kisah Penjual Sate Ayam yang Diajak Jokowi Berjualan di Gedung Agung

Namun, saat itu dia membantu pamannya berjualan. Sejak 2007 dia membuka usaha sendiri.

“Lumayan, sehari bisa laku dua kilogram daging, sama 1 ekor lebih ayam,” katanya sambil memotong lontong untuk dijadikan padanan sate.

Agus, menyiapkan sate di Kawasan Jasbret, Kota Lhokseumawe, Aceh, Senin (2/4/2018).KOMPAS.com/MASRIADI Agus, menyiapkan sate di Kawasan Jasbret, Kota Lhokseumawe, Aceh, Senin (2/4/2018).
Sejak pukul 09.00 WIB, Agus, mulai menyiapkan bahan dagangannya. Dia mulai menyiapkan lontong lalu mengiris kecil-kecil daging ayam dan sapi untuk dimasukkan ke tusuk sate.

Baca juga : Mencicipi Sate Blengong, Kuliner Khas Brebes Incaran Para Pejabat

Sekitar pukul 16.00 WIB, barulah dia membuka dagangannya, persis di depan pintu pagar Pendopo Bupati Aceh Utara.

Kursi plastik berjejer rapi di sekitar rak dagangan itu. Di sanalah, warga menikmati kuliner malam hari sejak puluhan tahun lalu.

Agus, menyiapkan sate di Kawasan Jasbret, Kota Lhokseumawe, Aceh, Senin (2/4/2018).KOMPAS.com/MASRIADI Agus, menyiapkan sate di Kawasan Jasbret, Kota Lhokseumawe, Aceh, Senin (2/4/2018).
Di sisi kiri rak itu diletakkan tungku kecil untuk memanggang daging. Persis di sampingnya dua tempat bumbu sate bumbu kacang dan bumbu padang tertata rapi.

Tangan Agus cekatan mengipas arang, lalu membungkus sate. Jika dimakan di lokasi itu, maka diletakkan di piring yang dibuat serapi mungkin.

“Saya meracik bumbunya biasa saja. Namun menurut pelanggan, rasanya enak,” kata Agus.

Warga sedang kongkow di Jasbret, Lhokseumawe, Aceh, Sabtu (15/7/2017) malam.KOMPAS.com/MASRIADI Warga sedang kongkow di Jasbret, Lhokseumawe, Aceh, Sabtu (15/7/2017) malam.
Dia tak mau menjelaskan detail proses racikan bumbu kacang dan bumbu sate padang itu. Namun, kelebihan Agus, dia rela memberikan bumbu lebih banyak pada konsumen.

“Bumbu ini kan ibaratnya kuah, konsumen bisa memilih banyak atau tidak. Saya kasih lebih bumbunya,” katanya.

Untuk cabai rawit yang telah dihaluskan, Agus meletakkannya di balik daun pembungkus sate. Agar, konsumen bisa memberi takaran sendiri rasa pedas yang diinginkan.

Pedagang sedang menyiapkan dagangan di Jasbret, Lhokseumawe, Aceh, Sabtu (15/7/2017) malam.KOMPAS.com/MASRIADI Pedagang sedang menyiapkan dagangan di Jasbret, Lhokseumawe, Aceh, Sabtu (15/7/2017) malam.
Salah seorang pembeli, Muhammad Subri, mengaku lebih memilih berlangganan sate dengan Agus. “Bumbunya lebih banyak, tidak pelit bumbu dan cabainya bisa kita atur sendiri,” terang Muhammad.

Sore semakin merangkak mendekati senja. Perlahan lampu mulai dinyalakan. Hingga pukul 02.00 WIB dini hari Agus akan menunggu pembeli. Mencicipi sate racikannya yang kian digemari.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com