Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jangan Salah! Begini Cara Bedakan Rendang atau Bukan di Rumah Makan Padang

Kompas.com - 04/04/2018, 22:10 WIB
Muhammad Irzal Adiakurnia,
Wahyu Adityo Prodjo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Menemukan rendang di Indonesia cukup mudah. Setiap rumah makan Padang pasti menyediakannya. Namun, apakah yang Anda makan itu benar-benar rendang, atau ternyata masih kalio?

Dua hidangan ini memang berbahan sama, mulai bahan dasar hingga rempahnya, tetapi rasa dan wujudnya jelas sekali berbeda.

Selain di tanah Minang, kedua hidangan tersebut kerap dianggap sama oleh masyarakat. Seringkali masyarakat menyebut kalio sebagai rendang. Hal itu dikemukakan penulis buku "Rendang Traveler", Reno Andam Suri.

(Baca juga : Juri MasterChef UK Sebut Kulit Rendang Ayam Harus Crispy)

"Di Pulau Jawa, kalio sudah disebut rendang. Atau orang Betawi merasa rendang itu nggak sampai hitam," tutur Uni Reno, saat bertemu KompasTravel, Senin (25/7/2016).

Ia mengatakan tahapan dan lamanya memasak yang membedakan antara gulai, kalio, dan rendang. Kalio berasa di tengah antara gulai dan rendang.

Rendang sendiri merupakan proses memasak yang dimulai dari gulai, kalio sampai akhirnya menjadi rendang. Selain itu juga rendang merupakan salah satu warisan budaya yang sarat makna sosial budaya.

Gulai

Gulai gajebo berbahan utama punuk sapi, dengan lemak tebal yang menempel pada daging.KOMPAS.COM/SRI ANINDIATI NURSASTRI Gulai gajebo berbahan utama punuk sapi, dengan lemak tebal yang menempel pada daging.
Tahap pertama ialah gulai, gulai merupakan bahan dasar (bisa daging atau lainnya) yang dimasak menggunakan santan dan rempah yang sama persis dengan kalio maupun rendang. Hanya saja lama memasaknya sekitar satu sampai dua jam.

(Baca juga : Rendang Begitu Istimewa, Apa Alasannya?)

Ciri masakan tersebut, santan yang dimasak ini sudah berwarna kuning kemerahan, teksturnya belum kental tetapi dagingnya sudah matang. Masakan inilah yang dinamakan gulai daging, tentu sudah bisa dimakan dengan nasi dan berbagai lauk lain.

Kalio

Kedai Masakan Padang Nasi Kapau Asli ?Bareh Solok? di salah satu sisi Jalan Kramat Raya, Kecamatan Senen, Kelurahan Kramat, Jakarta Pusat. KOMPAS/INGKI RINALDI Kedai Masakan Padang Nasi Kapau Asli ?Bareh Solok? di salah satu sisi Jalan Kramat Raya, Kecamatan Senen, Kelurahan Kramat, Jakarta Pusat.
Tahap selanjutnya ialah kalio, merupakan bahan-bahan yang sama tetapi dimasak sekitar empat jam. Inilah tahap pertengahan dari gulai, sebelum menjadi rendang.

Di tahap kalio, santan dan rempah sudah mengeluarkan minyak. Tekstur kalio pun lebih kental dari gulai, dan berminyak dengan warna coklat kemerahan.

(Baca juga : Rendang Daging Ayam Tak Kalah Lezat dari Daging Sapi)

“Kalio itu ada di tengah. Jadi prosesnya adalah gulai masih encer, kalio yang lebih kental dan minyak sudah keluar, baru rendang," tambah Reno.

Rendang

Hidangan ala Sumatera Barat untuk peringati kemerdekaan RI di Hotel Raffles Jakarta. Dok. Raffles Jakarta Hidangan ala Sumatera Barat untuk peringati kemerdekaan RI di Hotel Raffles Jakarta.
Tahap terakhir inilah yang dinamakan rendang. Reno memberi patokan rendang ketika masakan tersebut sudah menghitam, dengan minyak yang surut.

Rendang dimasak dengan menghabiskan 7-8 jam paling lama. Setelah masakan menjadi kalio, api langsung dikecilkan hingga minyak mengering dan menjadi rendang.

(Baca juga : Rendang dalam Pandangan Orang Minang, Seperti Apa Komentarnya?)

Meski begitu, ketiganya menurut Reno kembali ke selera konsumennya. Banyak orang Jawa yang sudah jatuh hati dengan kalio, sehingga saat ke Padang, ia meminta kalio bukan rendang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com