Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wisata Halal di Asia Akan Berkembang Pesat

Kompas.com - 12/04/2018, 16:24 WIB
Muhammad Irzal Adiakurnia,
Sri Anindiati Nursastri

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Lembaga rating wisata muslim dunia, Mastercard-CrescentRating kembali merilis hasil Global Muslim Travel Index (GMTI) untuk tahun 2018. Dua negara Asia menjadi peringkat pertama dalam kategori destinasi yang masuk dalam Organisasi Kerja Sama Islam (OKI), dan non-OKI.

Studi GMTI 2018 yang diluncurkan secara resmi di Jakarta, Rabu (11/4/2018) juga membuktikan pasar wisata muslim akan terus tumbuh dengan pesat. Dari data yang dipaparkan diperkirakan wisata muslim akan mencapai 220 miliar AS pada tahun 2020.

"Bahkan pasar ini juga diproyeksikan akan terus tumbuh hingga 80 miliar AS dan mencapai 300 miliar AS pada tahun 2026," ungkap Fazal Bahardeen, CEO dari CrescentRating & HalalTrip dalam sambutannya.

Pada tahun 2017, diperkirakan jumlah total kedatangan wisatawan muslim secara global mencapai 131 juta orang. Jumlah ini naik dari 121 juta wisatawan pada tahun 2016, dan angka ini diperkirakan akan terus meningkat hingga 156 juta wisatawan di tahun 2020, atau mewakili 10 persen dari segmen wisata secara keseluruhan.

Tommy Singgih (kiri), Direktur, Mastercard Indonesia; dan Fazal Bahardeen, CEO dari CrescentRating dan HalalTrip; dalam sesi tanya jawab selama acara Peluncuran Mastercard-CrescentRating Global Muslim Travel Index (GMTI) 2018.KOMPAS.com/MUHAMMAD IRZAL ADIAKURNIA Tommy Singgih (kiri), Direktur, Mastercard Indonesia; dan Fazal Bahardeen, CEO dari CrescentRating dan HalalTrip; dalam sesi tanya jawab selama acara Peluncuran Mastercard-CrescentRating Global Muslim Travel Index (GMTI) 2018.
Mastercard-CrescentRating mengumumkan hal tersebut kepada Menteri Pariwisata Arief Yahya, dan perwakilan industri pariwisata di Hotel Pullman, Jakarta. Temuan tersebut berdasarkan riset tahunan dengan mengukur berbagai parameter wisata halal dari 130 destinasi di dunia.

“Kini kami mulai melihat dampak positif dari investasi dan komitmen negara-negara destinasi wisata di seluruh dunia terhadap pasar wisata muslim, hal ini menghasilkan perubahan peringkat yang signifikan,” kata Fazal Bahardeen.

Ia juga mengapresiasi upaya-upaya dari destinasi seperti Indonesia, Singapura, Jepang, dan Taiwan yang menggunakan data serta insight dari laporan GMTI tahun-tahun sebelumnya, karena posisinya terus naik.

"Diperkirakan bahwa wilayah ASEAN akan menyambut lebih dari 18 juta wisatawan Muslim pada tahun 2020, atau mewakili hampir 15 persen dari total wisatawan yang datang ke wilayah tersebut," pungkasnya.

Baca juga : Gaet Turis Indonesia, Hongkong Terus Kembangkan Wisata Ramah Muslim

Kini makin banyak destinasi wisata favorit di seluruh dunia yang menargetkan wisatawan dengan latar belakang yang beragam agar dapat mempertahankan tingkat pertumbuhan pengunjung di tengah pasar wisata yang semakin kompetitif.

Safdar Khan, Division President Indonesia, Malaysia & Brunei, Mastercard mengatakan segmen wisata muslim yang tumbuh dengan pesat ini merupakan sebuah peluang. Tetapi untuk dapat memperoleh manfaatnya, sangat penting untuk memahami kebutuhan dan pilihan dari para wisatawan muslim serta bagaimana menciptakan dan menyesuaikan produk dan layanan untuk memenuhi kebutuhan mereka.

"Kami percaya GMTI dapat bermanfaat untuk bisnis dan pemerintah yang ingin mengeksplor segmen yang penting dan terus berkembang ini, dan kami berharap upaya ini dapat terus mendorong wisata Halal,” kata Safdar Khan.

Menteri Pariwisata Indonesia Arief Yahya pun meresponnya dengan mengemukakan beberapa strategi hingga tahun 2019 untuk menjadikan Indonesia destinasi wisata halal terbaik di Asia dan dunia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com