Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kata Orang Luar Negeri tentang Tempe

Kompas.com - 13/04/2018, 17:27 WIB
Silvita Agmasari,
Sri Anindiati Nursastri

Tim Redaksi

GIANYAR, KOMPAS.com - Melihat dan mengonsumsi tempe bagi orang Indonesia adalah hal biasa. Namun tidak bagi orang luar negeri.

Tempe di luar negeri jadi makanan langka, dicari, dan disukai banyak orang. Seperti saat KompasTravel mengikuti kelas kreatif tempe bersama Benny Santoso di Ubud Food Festival 2018 persembahan ABC dan didukung Kementerian Pariwisata. Betapa terkejut, ternyata dari 20 peserta hanya KompasTravel saja yang orang Indonesia.

"Saya pertama kali mencoba tempe di Indonesia dua tahun lalu. Saya makan tempe yang ada gado-gado dan rasanya super enak," kata Ashley asal Melbourne, Australia.

Ashley mengatakan ia tak biasa makan tempe tanpa makanan pendamping lain. Jadi biasanya ia makan tempe dengan sambal atau daging.

Baca juga : Kisah Perjuangan Rustono King of Tempe, dari Grobogan sampai Amerika

"Keripik tempe itu enak banget. Saya menghabiskan satu kantong sendirian," jelas Ashley sambi mengemil emping.

Rupanya Ashley gemar makan makanan Indonesia juga. Ia mengatakan restoran Indonesia di Australia mulai berkembang dan dicari banyak orang.

Beda dengan Ashley, ada Max asal Darwin, Australia. Max adalah seorang vegetarian dan tempe pertamanya ia santap 20 tahun lalu.

"Suka sekali, buktinya sampai sekarang saya masih makan tempe," kata Max.

Saking sukanya, Max sering ngidam makan tempe di Australia. Kalau sedang makan tempe, Max langsung berkunjung ke restoran Indonesia di Australia untuk sekadar makan gado-gado atau lotek.

"Masalahnya tempe di Australia yang dijual di supermarket itu tidak enak. Rasanya beda dengan di Indonesia, warnanya saja bukan putih kekuningan, tetapi putih keabu-abuan. Terus kalau kita patahkan, tempe di Indonesia hancur. Di sana tempenya elastis seperti karet," jelas Max.

Baca juga : Mengenal Kuliner Tempe, Ini Beberapa Penjelasannya...

Sebagai seorang vegetarian, Max mengatakan tempe adalah pengganti daging yang sangat baik. Kini teman-temannya yang non-vegetarian di Australia mulai melirik tempe. Max bahkan mengatakan pasar tempe di Australia terbuka lebar dan ia tertarik untuk belajar membuat tempe.

Perintis usaha tempe di Bali Initempe, Benny Santoso mengakui peminat tempe terutama dari luar negeri sangat banyak. Tiga kali mengadakan workshop tentang tempe sekitar 70 persennya orang luar negeri.

Mereka aktif bertanya mengenai cara pembuatan tempe dan tertarik dengan hidangan kreasi tempe. Maka dari itu Benny fokus menjadi artisan tempe. Menggunakan bahan lokal, mengutamakan higienitas, dan membuat kreasi makanan tempe. Bali menjadi pasar yang menjanjikan bagi Benny untuk memasarkan produk tempe ke wisatawan internasional.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com