Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tamu Kapal Pesiar Bakal Diajak Wisata keTaman Mini Indonesia Indah

Kompas.com - 17/04/2018, 15:33 WIB
Muhammad Irzal Adiakurnia,
Wahyu Adityo Prodjo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Pariwisata berencana menjadikan Taman Mini Indonesia Indah (TMII) sebagai destinasi budaya nasional untuk tamu-tamu asing kapal pesiar (cruise) yang datang ke Indonesia.

Ketua Tim Percepatan Pengembangan Wisata Sejarah, Religi, Tradisi, Seni, dan Budaya Kementerian Pariwisata Tetty DS Ariyanto mengatakan TMII sangat cocok bagi tamu kapal pesiar yang berkunjung ke Indonesia.

"Sayangnya kita baru sadar potensi TMII ini jika dikenalkan ke ribuan tamu cruise yang datang setiap bulannya. Padahal sangat cocok, kita sudah coba," tuturnya pada KompasTravel saat ditemui di Kementerian Pariwisata, Jakarta, Senin (16/4/2018).

Ia mengaku belum lama ini mendatangkan rombongan wisatawan dan tour travel dari Malaysia, untuk meninjau ketertarikannya pada TMII. Ternyata hasilnya di luar perkiraan, mereka sangat antusias dan takjub.

Masjid Agung At-Tin di lingkungan Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Cipayung, Jakarta Timur. Kamis (1/12/2016)Kompas.com/Robertus Belarminus Masjid Agung At-Tin di lingkungan Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Cipayung, Jakarta Timur. Kamis (1/12/2016)

"Ada beberapa yang sering ke Indonesia, tapi baru tahu kalau ada TMII yang miniaturnya Indonesia. Kenapa ini ga dari dulu," ujar Tetty.

Sependapat dengan hal tersebut, Ketua Tim Percepatan Pengembangan Wisata Bahari Kementerian Pariwisata, Dwisuryo Indroyono mengatakan komposisi taman mini dengan 34 anjungan Indonesia dan berbagai keseniannya memang representatif.

Ia mengatakan timnya kerap kesulitan memetakan destinasi yang pantas ketika banyak kapal pesiar yang datang. Momen pengajuan TMII untuk jadi destinasi budaya wisatawan mancanegara (wisman) kapal pesiar ini menurutnya tepat, bak gayung bersambut.

Direktur Utama TMII AJ Bambang Soetanto menambahkan, pihaknya juga akan merevitalisasi beberapa sektor, terutama dari segi marketing dan branding TMII agar lebih menyesuaikan zaman. Ia berharap para pemerintah daerah yang memiliki anjungan di sana, turut andil untuk kembali membina dan mempromosikan kebudayaannya di sana.

Warga berkunjung ke Anjungan Sumatera Barat di Kompleks Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta Timur, bertepatan dengan ulang tahun ke-40 TMII, Senin (20/4/2015). TMII diharapkan menjadi ruang budaya bagi semua daerah di Nusantara.KOMPAS/YUNIADHI AGUNG Warga berkunjung ke Anjungan Sumatera Barat di Kompleks Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta Timur, bertepatan dengan ulang tahun ke-40 TMII, Senin (20/4/2015). TMII diharapkan menjadi ruang budaya bagi semua daerah di Nusantara.

"Wisman yang datang ke TMII sampai saat ini hanya 50.000 orang per tahun, sangat jauh dari total wisman Indonesia," terangnya.

Kedepan ia menargetkan 1.5 juta wisatawan bisa mengunjungi TMII dari kapal pesiar yang berasal dari macanegara.

"Dulu cita-cita ibu Tin membangun TMII itu, agar sebelum wisatawan berkunjung ke daerah-daerah Indonesia, mereka liat dulu miniaturnya," pungkas Bambang.

Rumah Gadang di Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta Timur.KOMPAS/IWAN SETIYAWAN Rumah Gadang di Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta Timur.

Mengutip situs resmi TMII, pada 20 April 1975, Taman Mini Indonesia Indah resmi dibuka, dengan total luas sekitar 160 hektar. TMII sebagai aset negara di bawah Sekretariat Negara kini memiliki 1.000 unit bangunan antara lain anjungan daerah, flora-fauna, tempat rekreasi, taman, dan perkantoran.

Anjungan terbaru yang telah dibangun ialah anjungan Provinsi Kalimantan Utara sebagai provinsi ke-34 di Indonesia.

Tiap tahun, TMII menggelar 1.000-1.200 kegiatan budaya berupa parade tari nusantara, lagu daerah, parade busana daerah, hingga parade musik daerah. Pengunjung TMII tiap tahun hingga 4,5 juta-5 juta orang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com