Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pesona "Indonesia Berkain" dalam Mahakarya Borobudur 2018

Kompas.com - 19/04/2018, 10:55 WIB
Kontributor Magelang, Ika Fitriana,
I Made Asdhiana

Tim Redaksi

MAGELANG, KOMPAS.com - Mahakarya Borobudur kembali digelar oleh PT Taman Wisata Candi Borobudur (TWC), Magelang, Jawa Tengah, Rabu (18/4/2018) malam.

Kali ini perhelatan megah di panggung Aksyobya pelataran Candi Borobudur itu mengangkat tema "Indonesia Berkain".

Sesuai dengan temanya, Mahakarya Borobudur menampilkan peragaan busana batik sebagai kain kebanggaan bangsa Indonesia. Batik-batik itu merupakan karya sejarah dari para maestro seperti KRT Hardjonagoro Go Tik Swan, H KPH Santoso Doellah Hadikusimo dan Afif Syakur.

Perancang-perancang ternama unjuk gigi menampilkan kreasi batik-batik tersebut dalam kaya busana nan indah dan elegan. Mereka adalah Musa Widyatmojo, Chossy Latu, Tuty Adib, Danjo Hiyoji, Amanda Hartanto dan Purana.

Baca juga : Menpar: Candi Borobudur Layak Jadi Destinasi Wisata Kelas Dunia

Rangkaian Mahakarya Borobudur yang didukung oleh BRI Prioritas itu terkemas apik berselaras dengan para penari profesional arahan koreografer Eko Supriyanto dan Ananta Kanapi. Latar panggung kemegahan Candi Borobudur menambah epik acara tersebut.

Koordinator Acara Mahakarya Borobudur, Ayu Dyah Pasha, menuturkan "Indonesia Berkain" tidak hanya berupa peragaan busana batik, namun juga kolaborasi bidang seni, yakni teater, musik, visual.

"Semua kita kolaborasikan untuk menampilkan keindahan batik Indonesia," kata Ayu.

Karya batik yang ditampilkan dibagi menjadi tiga konsep, yakni batik masa lalu, masa kini, dan masa depan.

Dia menyebutkan, batik masa lalu menampilkan karya para maestro batik seperti Gotic Swan, Afif Sakur dan lainnya. Untuk batik masa kini karya Iwan Tirta, Tuti Adib, Musa Widyatmojo, dan lainnya.

"Sedangkan batik masa depan menampilkan karya para desainer milenial, kita beri ruang kepada mereka untuk menuangkan imajinasi mereka tentang batik," ungkap Ayu.

Direktur Pemasaran dan Kerjasama PT Taman Wisata Candi Borobudur Prambanan dan Ratu Boko, Ricky SP Siahaan, menjelaskan tema tahun ini adalah Indonesia Berkain yang identik dengan perempuan. Sebab dalam waktu dekat Indonesia akan merayakan hari Kartini, 21 April 2018.

"Tema yang diambil pada Mahakarya Borobudur 2018 fokus pada kain batik: 'Indonesia Berkain'. Kami ingin kembali menunjukkan identitas Indonesia yang dulu berkain batik," jelasnya.

Pergelaran Mahakarya Borobudur 2018, Indonesia Berkain, di Taman Aksobya Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, Rabu (18/4/2018) malam. KOMPAS.com/IKA FITRIANA Pergelaran Mahakarya Borobudur 2018, Indonesia Berkain, di Taman Aksobya Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, Rabu (18/4/2018) malam.
Selain itu, Mahakarya Borobudur juga tertepatan dengan perayaan Hari Warisan Dunia yang diperingati setiap 18 April.

"Batik adalah salah satu warisan budaya Indonesia yang diakui dunia. Untuk itu, kita selaraskan batik dengan Candi Borobudur yang juga peninggalan budaya dunia," ungkap Ricky.

Ricky berharap, kegiatan ini akan membawa resonansi ke seluruh dunia, serta berperan dalam mendorong pencapaian target kunjungan wisatawan dari seluruh dunia ke Indonesia.

Direktur Konsumer Bank BRI, Handayani, menambahkan Mahakarya Borobudur 2018: Indonesia Berkain merupakan dukungan Bank BRI dalam sektor Pariwisata dan peningkatan ekonomi masyarakat sekitarnya.

"Candi Borobudur sudah menjadi warisan dunia, kegiatan ini wujud dukungan kami untuk terus menjaga kelestariannya dan memajukan pariwisata Indonesia," papar Handayani.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com