Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Festival Perang Makanan Unik di Dunia

Kompas.com - 05/05/2018, 12:04 WIB
Ni Luh Made Pertiwi F,
I Made Asdhiana

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kata orang tua, tidak baik membuang-buang makanan. Namun beberapa festival ini identik dengan hal itu. Perang makanan mungkin bukan hal lazim di Indonesia. Sebaliknya, beberapa negara malah memiliki tradisi perang makanan.

Wisatawan pun bisa turut serta dalam festival perang makanan tersebut. Berikut empat perang makanan unik di dunia.

1. La Tomatina (Buñol, Spanyol)

Perang tomat tahunan ini dipercaya berawal dari aksi para pemuda setempat pada tahun 1945. Kini, tak hanya penduduk lokal yang meramaikan festival itu, tetapi juga ratusan turis akan datang ke kota kecil Bunol di Spanyol.

Acara ini diselenggarakan setiap hari Rabu pada minggu terakhir bulan Agustus.

Para penduduk dan turis akan saling melempar lebih dari 120.000 kilogram tomat. Ada beberapa aturan yang harus dilakukan peserta festival, tomat harus diremuk terlebih dahulu sebelum dilempar. Hal ini untuk menghindari adanya kecelakaan yang membahayakan.

Selain itu tidak boleh menggunakan peralatan untuk melempar tomat. Peserta juga dibatasi hanya untuk 20.000 orang.

Hasil perang adalah kota yang dipenuhi jus tomat warna merah. Ketika acara usai, mobil pemadam kebakaran akan datang ke lokasi acara untuk menyiram sisa tomat-tomat yang sudah hancur.

Festival serupa juga berlangsung di Sutamarchán, Colombia dan Reno, Nevada, Amerika Serikat. Namun La Tomatina diduga sebagai merupakan festival perang tomat pertama di dunia.

2. Alevromoutzouroma (Galaxidi, Yunani)

Setiap tahunnya, para penduduk lokal Galaxidi, sebuah kota di Yunani yang terletak di pinggir laut, menyelenggarakan permulaan Lent sesuai kalender Yunani Ortodok. Mereka merayakannya dengan saling melempar tepung berwarna.

Tradisi saling melempar tepung ini disebut sebagai Alevromoutzouroma atau Perang Tepung. Festival serupa juga ada di Spanyol bernama Els Enfarinats.

Perbedaannya adalah dalam tradisi Alevromoutzouroma hanya menggunakan tepung, sedangkan telur tidak dilibatkan dalam perang makanan.

3. Battaglia delle Arance (Ivrea, Italia)

Perang makanan ini diselenggarakan di kota kecil Ivrea, yang berada di bagian utara Italia. Festival tahunan tersebut disebut sebagai Battaglia delle Arance atau Perang Jeruk.

Ratusan peserta yang dibagi ke beberapa tim, mengikuti perang makan tersebut. Mereka saling melempar jeruk. Tak  heran, festival ini disebut-sebut sebagai perang makan terbesar di Italia. Ada sekitar 500 ton jeruk yang dilempar setiap tahunnya dalam acara itu.

4. The World Custard Pie Championship (Coxheath, Inggris)

Acara terinspirasi dari adegan film bisu komedi slapstik yang klasik, yaitu melempar kue pie ke muka. Festival tahunan asal Inggris tersebut semacam perlombaan melempar kue pie berisi custard (semacam saus padat berbahan telur dan susu atau krim).

Lomba itu melibatkan peserta dalam tim kecil yang melempar kue pie dengan tangan kiri ke lawan. Poin bonus akan diberikan ke peserta dengan teknik melempar tertentu. Kompetisi ini pun berakhir dengan begitu berantakan dan dipenuhi krim.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

Jalan Jalan
Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Travel Update
5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

Jalan Jalan
Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Travel Update
Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Jalan Jalan
Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Travel Update
Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Travel Tips
Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

Travel Update
5 Tips Menulis Tanda Pengenal Koper yang Aman dan Tepat

5 Tips Menulis Tanda Pengenal Koper yang Aman dan Tepat

Travel Tips
Turis China Jatuh ke Jurang Kawah Ijen, Sandiaga: Wisatawan agar Dipandu dan Mengikuti Peraturan

Turis China Jatuh ke Jurang Kawah Ijen, Sandiaga: Wisatawan agar Dipandu dan Mengikuti Peraturan

Travel Update
8 Kesalahan Saat Liburan Berkelompok, Awas Bisa Cekcok

8 Kesalahan Saat Liburan Berkelompok, Awas Bisa Cekcok

Travel Tips
Sandiaga Bantah Iuran Pariwisata Akan Dibebankan ke Tiket Pesawat

Sandiaga Bantah Iuran Pariwisata Akan Dibebankan ke Tiket Pesawat

Travel Update
Hari Kartini, 100 Perempuan Pakai Kebaya di Puncak Gunung Kembang Wonosobo

Hari Kartini, 100 Perempuan Pakai Kebaya di Puncak Gunung Kembang Wonosobo

Travel Update
Artotel Gelora Senayan Resmi Dibuka April 2024, Ada Promo Menginap

Artotel Gelora Senayan Resmi Dibuka April 2024, Ada Promo Menginap

Travel Update
Artotel Group Akuisisi Hotel Century Senayan, Tetap Ada Kamar Atlet

Artotel Group Akuisisi Hotel Century Senayan, Tetap Ada Kamar Atlet

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com