Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Fakta tentang Tradisi Berburu Paus di Lembata NTT

Kompas.com - 08/05/2018, 17:00 WIB
Muhammad Irzal Adiakurnia,
Wahyu Adityo Prodjo

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT) selain punya keindahan alam yang unik, juga punya tradisi yang tak kalah unik dan mendunia, ialah berburu paus.

"Perburuan paus ini sangat diperhitungkan waktunya, tidak semua paus di buru dan hanya menggunakan alat tradisional, tombak," ujar Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Lembata, Apolonaris Mayan dalam acara launching Festival 3 Gunung, di Kementrian Pariwisata, Senin (7/5/2018).

Ia menceritakan pada KompasTravel betapa uniknya tradisi ini, dan sangat layak dijadikan atraksi wisata yang unik.

Wisatawan mancanegara mengenalnya dengan nama Lamalera Whale Catching Adventure. Atraksi wisata ini telah turun temurun dilakukan di Lembata.

1. Waktu berburu

Setiap tahunnya rombongan paus bermigrasi dari belahan bumi utara ke bumi selatan. Salah satu rute yang dilewati ialah perairan Lembata, yaitu pada Mei-Oktober.

Di rentang bulan itu, menurut Mayan masyarakat mulai melakukan ritual-ritual kebudayaan untuk membaca pertanda alam, kapan datangnya rombongan paus.

"Diawali seremonial pada 29 April-1 Mei sebagai pembuka prosesi. Mereka mulai ritual adat di batu paus, mereka meyakini akan dapat kemurahan (rezeki)," terangnya.

"Perburuan tidak dilakukan setiap hari. Ketika mereka lihat semburan paus mereka akan berburu," tuturnya.

Masyarakat adat sana berburu menggunakan perahu tradisional. Dalam satu perahu, berisikan belasan hingga dua puluhan orang, yang bersiap menggengam tombak.

Begitu paus mendekat, mereka akan menentukan target paus yang bisa diburu dan tidak. Kemudian beberapa dari mereka langsung lompat dan menancapkan tombaknya.

2. Tidak semua paus diburu

Dalam satu rombongan paus yang bermigrasi, ada beberapa jenis yang tidak boleh diburu. Pertama ialah paus biru, karena jenis ini disakralkan oleh masyarakat.

Mayan mengatakan paus biru punya kedekatan terhadap masyarakat Lembata. Mereka percaya ada larangan untuk memburu jenis paus tersebut.

"Penangkapan ikan itu kan pemberian. Terhadap paus biru itu enggak boleh diburu. Secara kebatinan mereka dekat," terang Apolonaris Mayan.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com