Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasca Bom di Surabaya, Pariwisata NTT Tetap Nyaman dan Aman Dikunjungi

Kompas.com - 15/05/2018, 17:01 WIB
Sigiranus Marutho Bere,
I Made Asdhiana

Tim Redaksi

KUPANG, KOMPAS.com - Meski terjadi bom di Surabaya, Jawa Timur, namun tidak memengaruhi kunjungan wisatawan ke Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).

Kepala Dinas Pariwisata NTT Marius Ardu Jelamu mengatakan, ekosistem pariwisata di seluruh Indonesia khususnya di NTT tetap berjalan dengan baik dan aman.

"NTT aman untuk dikunjungi dan silahkan datang ke NTT, karena kita tetap aman dan nyaman dan terus membina toleransi diantara kita," ucap Marius di ruang kerjanya Senin (14/5/2018).

Baca juga: Berapa Kisaran Harga Liburan ke TN Komodo?

Marius berharap, kejadian bom yang berlangsung di Surabaya hanya sesaat saja. Namun kata Marius, semua warga NTT juga harus tetap waspada khususnya tempat wisata di NTT.

Wisatawan di Kampung adat Mbaru Gendang Ruteng Puu, Kecamatan Langke Ruteng, Kabupaten Manggarai, Flores, Nusa Tenggara Timur salah satu kampung tertua di wilayah Flores Barat.
KOMPAS.COM/MARKUS MAKUR Wisatawan di Kampung adat Mbaru Gendang Ruteng Puu, Kecamatan Langke Ruteng, Kabupaten Manggarai, Flores, Nusa Tenggara Timur salah satu kampung tertua di wilayah Flores Barat.
Menurut Marius, para wisatawan yang berkunjung ke NTT tak perlu khawatir, karena pihaknya tentu berkoordinasi dengan aparat keamanan untuk menjaga kenyamanan wisatawan di NTT.

Marius menyebut, sejumlah negara telah mengeluarkan travel advice seperti Inggris, Amerika Serikat, China, Hongkong, Singapura dan Irlandia terkait potensi teror di Indonesia.

Tetapi, menurut Marius, itu bukan travel warning, namun hanya peringatan bagi warga negara mereka.

Baca juga: Menpar Sebut Travel Advice terkait Ledakan Bom Surabaya Masih Wajar

Indonesia pun, lanjut Marius, pernah mengeluarkan travel advice, saat terjadi teror bom di Perancis pada tahun 2015 dan itu tentu menjadi hal yang lumrah.

"Khusus di NTT, kami juga tetap berkoordinasi dengan Forkopimda baik itu Polda dan Korem serta BIN, untuk memastikan keamanan para wisatawan kita yang berkunjung ke NTT. Dan itu tidak ada hal yang mengkhawatirkan secara berlebihan dan semuanya itu berjalan sesuai dengan jalurnya," katanya.

Desa Adat Wae Rebo di Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur. Untuk mencapai desa itu tidak mudah, wisatawan harus mendaki sejauh 7 km selama kurang lebih 4 jam.ANTARA FOTO/MUHAMMAD ADIMAJA Desa Adat Wae Rebo di Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur. Untuk mencapai desa itu tidak mudah, wisatawan harus mendaki sejauh 7 km selama kurang lebih 4 jam.
Dia memaparkan, kedatangan wisman ke Indonesia dan khususnya di NTT tentu menjadi bagian dari upaya menciptakan dunia yang damai, karena adanya pertemuan antara orang dari berbagai etnis, suku, kebudayaan dan negara, sehingga saling berbaur, bekerja sama, mengagumi budaya dan keindahan alam.

"Pariwisata menjadi media untuk mempersatukan warga dunia. Saling berkunjung, tentu orang akan saling mengenal satu sama lain," katanya.

Marius pun berharap, penjagaan oleh aparat keamaman di sejumlah destinasi wisata di NTT agar dilakukan secara tertutup, sehingga tidak mengganggu kenyamanan wisatawan saat berkunjung.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com