Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengejar Senja di Masjid Fatahilla Flores

Kompas.com - 17/05/2018, 16:12 WIB
Markus Makur,
I Made Asdhiana

Tim Redaksi

Seorang pengusaha kopi Lembu Nai, yang juga putra asli Manggarai Timur, Bonefasius atur Aburman kepada KompasTravel di gudangnya di Kampung Pelus, Kecamatan Pocoranaka menjelaskan, produksi kopi robusta di Manggarai Timur tahun 2016 sebanyak 15.000 ton, sedangkan kopi arabika sebanyak 4.000-5.000 ton.

Calon Bupati Manggarai Timur, Frans Sarong kepada KompasTravel menjelaskan, cikal bakal tanaman kopi di NTT berasal dari Kampung Colol.

Baca juga: Perempuan Flores Merawat Tenun sebagai Warisan Budaya

Bukti sejarahnya adalah bendera Belanda masih disimpan di rumah keluarga almarhum Bernadus Ojo.

"Saya sebagai orang Manggarai Timur yang bekerja di harian Kompas selama 32 tahun sangat bangga dengan petani kopi yang berhasil menang dalam sayembara tanam kopi. Ini juga menjadi kebanggaan kita semua bahwa dari kampung pelosok Manggarai Timur mampu mengharumkan nama Bangsa Indonesia melalui tanaman kopi ke seluruh dunia. Sayangnya, kopi colol belum tembus pasar ekspor," katanya.

Sarong menjelaskan, dirinya bersama Calon Wakil Bupati Manggarai Timur, Kasmir Don apabila diberi kuasa oleh rakyat Manggarai Timur pada pemungutan suara 27 Juni 2018 menjadi Bupati dan Wakil Bupati Manggarai Timur akan bertekad kopi Manggarai Timur harus tembus pasar ekspor.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com