Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Serunya Naik Gerobak Sapi Keliling Desa Melintas Sawah di Sleman

Kompas.com - 19/05/2018, 18:15 WIB
Muhammad Irzal Adiakurnia,
I Made Asdhiana

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com – Penat dengan rutinitas di perkotaan? saatnya Anda berlibur mejelajahi pedesaan. Di Sleman, ada wisata unik menjelajahi sejuknya pesawahan dengan alat transportasi yakni gerobak sapi. Pengendali gerobak sapi ini dikenal dengan sebutan "bajingan".

Sejak pagi hari di obyek wisata Omah Kecebong, Desa Cebongan, Kabupaten Sleman, Yogyakarta puluhan gerobak sapi dengan "bajingan"-nya parkir untuk menjemput wisatawan. Pagi itu Rabu (9/5/2018), puluhan wisatawan dari Jakarta baru saja sampai di Yogyakarta.

Gerobak sapi ini dulunya menjadi alat trasportasi barang utama di Sleman dan Daerah Istimewa (DI) Yogyakarta. Kini gerobak sapi tersebut dihias menjadi alat trasportasi wisatawan berkeliling desa, menyusuri sawah.

Baca juga: Mau Icip-icip Kuliner Unggulan Desa Wisata? Datang ke Sleman

Dalam satu gerobak sapi, memuat lima sampai delapan wisatawan. KompasTravel berkesempatan ikut menaiki gerobak sapi bersama wisatawan kala itu.

“Selamat pagi! Kita mau keliling desa lewat pesawahan sungai, dengan jarak sekitar lima kilo,” kata Kino (48), "bajingan" yang mengangkut saya saat itu.

Wisatawan menaiki gerobak sapi yang masih beroperasi mengangkut wisatawan di Omah Kecebong, Desa Cebongan, Kabupaten Sleman, DIY, Rabu (9/5/2018).KOMPAS.COM/MUHAMMAD IRZAL ADIAKURNIA Wisatawan menaiki gerobak sapi yang masih beroperasi mengangkut wisatawan di Omah Kecebong, Desa Cebongan, Kabupaten Sleman, DIY, Rabu (9/5/2018).
Sapi yang berjumlah dua di depan pun mulai menarik gerobaknya. Sepintas mungkin Anda membayangkan seperti naik dokar, ternyata sensasinya berbeda.

Gerobak yang bukan didesain untuk manusia itu ternyata memberikan sensasi tersendiri saat ditarik sapi. Anda akan merasakan goncangan yang lebih dari dokar, delman, atau pun andong.

Baca juga: Pelesiran Jogja saat Long Weekend, Ini Tempat-tempat Wisata Favorit di Sleman

Udara segar pesawahan menerpa wajah saya, sejuknya udara pagi di Sleman benar-benar jadi penawar penatnya rutinitas kerja. Hamparan sawah, parit-parit hingga sungai pun kita lewati.

Uniknya saat jalan berbelok melewati sisi persawahan sapi akan belok sendiri tanpa diarahkan menggunakan tali. Meski tali diikat ke leher dan hidung kedua sapi, ternyata tidak untuk pengarah.

“Setiap hari lewatnya sini, sapi sudah terbiasa. Apalagi kalau rombongan, biasanya ngikut yang sapi depannya,” tutur Kino pada KompasTravel.

Gerobak sapi yang masih beroperasi mengangkut wisatawan di Omah Kecebong, Desa Cebongan, Kabupaten Sleman, DIY, Rabu (9/5/2018).KOMPAS.COM/MUHAMMAD IRZAL ADIAKURNIA Gerobak sapi yang masih beroperasi mengangkut wisatawan di Omah Kecebong, Desa Cebongan, Kabupaten Sleman, DIY, Rabu (9/5/2018).
Sapi yang digunakan untuk menarik gerobak ini punya rentang usia yang berbeda antara kanan dan kiri. Salah satunya harus berusia dewasa sekitar 10 tahun, sedang satunya sapi muda dua-lima tahun.

“Ia ini untuk menyeimbangkan tenaga aja. Rata-rata punya satu dewasa satu yang muda,” terangnya.

Sapi yang digunakan ialah sapi jenis PO atau sapi pekerja, lazim disebut sapi jawa di Sleman. Selain menarik grobak, sapi ini terbiasa membajak sawah, setelah usia 15 tahun sapi dipotong untuk kurban Idul Adha.

Kino mengatakan, beberapa bagian kereta sapi yang berusia puluhan tahun ini terbuat dari jati, dan beratapkan anyaman bambu. Selain berat juga tentu keras, sayangnya memang tidak ada peredam kejut (shockbreaker) seperti delman.

Wisatawan berfoto dan bermain di tengah sawah Omah Kecebong, Desa Cebongan, Kabupaten Sleman, DIY, Rabu (9/5/2018)KOMPAS.COM / MUHAMMAD IRZAL ADIAKURNIA Wisatawan berfoto dan bermain di tengah sawah Omah Kecebong, Desa Cebongan, Kabupaten Sleman, DIY, Rabu (9/5/2018)
45 menit sudah wisatawan diajak berkeliling, sembari sesekali turun untuk berfoto di spot-spot unik pedesaan. Keramahan warga desa pun membumbui perjalanan wisatawan kembali ke Omah Kecebong.

“Seru sih pengalaman baru, biasanya naik dokar kan,” kata Arman, salah satu wisatawan yang naik gerobak sapi.

Untuk Anda yang ingin mencobanya, atraksi wisata ini merupakan paket yang disediakan dari obyek wisata Omah Kecebong, di Kabupaten Sleman. Anda bisa mencobanya di hari apa pun, setelah reservasi terlebih dahulu.

Untuk biaya yang ditawarkan, cukup beragam, mulai paket Rp 275.000 per orang dengan makan dan aktivitas wisata lainnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com