KUPANG, KOMPAS.com - Balai Taman Nasional Komodo mencatat jumlah pengunjung yang berwisata ke Taman Nasional Komodo dari Januari-April 2018 mencapai 45.630 orang.
"Jumlah pengunjung ini didominasi wisatawan asing mencapai 27.550 orang dan domestik sebanyak 18.080 orang dengan total dari Januari-April 2018 mencapai 45.630 orang," kata Kepala Sub Bagian Tata Usaha Balai Taman Nasional Komodo, Dwi Putro Sugiarto ketika dihubungi dari Kupang, Selasa (22/5/2018).
Ia mengatakan, jumlah tersebut masih lebih tinggi dibandingkan periode yang sama dari Januari-April tahun 2017 lalu yang tercatat sebanyak 38.147 orang.
Baca juga: 8 Fakta Seputar Komodo, Hewan Purba yang Hanya Ada di Indonesia
Data yang diperoleh dari Balai Taman Nasional Komodo, jumlah wisatawan terkoreksi meningkat setiap bulan selama empat bulan terakhir.
Sebelumnya, Kepala Balai Taman Nasional Komodo, Budi Kurniawan secara terpisah mengemukakan, arus wisatawan ke destinasi wisata yang terkenal sebagai habitat satwa purba Komodo (Varanus komodoensis) itu masih terpantau aman dan lancar.
Baca juga: Kapan Waktu Terbaik Berkunjung ke Taman Nasional Komodo?
Menurut Budi, sejumlah peristiwa terorisme berupa pengeboman yang terjadi di Surabaya, Sidoarjo, dan Riau belum berdampak signifikan terhadap jumlah kunjungan wisatawan ke TN Komodo.
"Peristiwa terorisme itu sejauh ini tidak berdampak signifikan terhadap arus kunjungan wisatawan ke sini (TN Komodo)," katanya.
Pihaknya optimistis arus wisatawan akan terus membeludak hingga akhir tahun 2018, seiring dengan semakin berkembangnya layanan transportasi maupun dukungan pembangunan infrastruktur di kawasan wisata setempat.
Selain itu, lanjutnya, kegiatan internasional seperti pertemuan tahunan IMF-World Bank di Bali pada Oktober 2018 juga diyakini akan berdampak meningkatkan kunjungan wisatawan.
"Harapan kami kegiatan internasional ini juga berkontribusi besar bagi peningkatan arus wisatawan ke Taman Nasional Komodo dalam tahun 2018. Kami juga sementara melakukan berbagai persiapan untuk menyambut tamu-tamu internasional itu," kata Budi Kurniawan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.