JAKARTA, KOMPAS.com - "Ini makanan Kerajaan Ottoman," kata Sezai Zorlu, Pemilik sekaligus Koki Warung Turki saat menjelaskan kuliner Baby Lamb Baked in Salt.
Baby Lamb in Salt mulai hadir pada era Mehmed II atau dikenal dengan Mehmed the Conquer makanan. Ia memimpin Kerajaan Ottoman sekitar tahun 1450-an.
Baby Lamb in Salt merupakan kuliner dari daging domba yang diolah dengan berbagai bahan rempah. Daging domba diolah selama hampir 24 jam.
"Hidangan ini khusus buat Raja. Biasanya dimakan untuk untuk makan malam raja," ujarnya.
KompasTravel sempat melihat beberapa proses pembuatan Baby Lamb in Salt di Warung Turki. Proses terakhir sebelum disajikan untuk pengunjung yaitu memecahkan lapisan garam yang membungkus daging domba.
Anil Zorlu, koki Warung Turki lainnya, datang membawa daging domba yang segera disajikan. Daging domba terbungkus dengan lapisan berwarna coklat.
Ia meletakkan paprika, cabe, lemon, dan bawang putih di sekitar daging domba. Anil lalu mengoleskan bahan bakar seperti jelly.
"Itu adalah atraksi yang ditampilkan," kata Sezai.
Ia lalu menyingkap isi lapisan garam. Daging domba langsung terlihat.
Daging domba terasa lunak dan berair. Ketika dicicipi, rasa rempah-rempah begitu lekat di lidah.
Rasa pedas dan gurih bumbu rempah menyerap ke dalam daging domba. Untuk makan daging domba ini juga tak ada kesulitan.
Sezai mengatakan kuliner yang ia sajikan diolah dengan sembilan macam rempah. Proses memasak daging domba berumur empat bulan selama hampir 24 jam.
"Bumbu rempah ada 9 macam. Ada lada hitam, jinten bubuk, daun salam kering, cengkeh, ada cabe merah kering dan biji pala. Dua lagi khusus tak bisa saya sebut. Semua bumbu dari Turki kecuali lada hitam. Daging domba kami marinasi selama 12 jam," ujarnya.