Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Layang-layang Tertua di Dunia Berasal dari Sulawesi Tenggara?

Kompas.com - 31/05/2018, 07:12 WIB
Silvita Agmasari,
Wahyu Adityo Prodjo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Layang-layang selama ini lebih dikenal sebagai permainan tradisional. Keberadaan layang-layang sendiri ternyata sudah sangat lama.

Disebutkan oleh staf Museum Layang Layang, Asep Irawan layang-layang di Indonesia, yang paling kuno berasal dari Muna, Sulawesi Tenggara.

"Wuah itu sudah lama sekali dari zaman purba. Di Muna, Sulawesi Tenggara ada layang layang dari daun kolope. Jadi dulu itu dibilang manusia ingin menggapai Tuhan dengan cara menerbangkan layang-layang," jelas Asep.

Proses pencarian Tuhan dengan layang-layang tersebut digambarkan di dinding goa, menggunakan darah dan getah tanaman berwarna merah kecoklatan. Sampai sekarang lukisan purba tersebut dapat dilihat di Goa Sugi Patani, Desa Liang Kabori, Pulau Muna.

Penggemar layang-layang dari Jerman, Wolfgang Bieck mengklaim jika layang-layang dari Muna lebih tua daripada layang-layang dari China. Hal itu menjadikan layang-layang tertua di dunia berasal dari Muna, Indonesia.

Masyarakat Muna sendiri sampai saat ini masih melestarikan pembuatan layang-layang menggunakan daun kolope. Layang-layang tersebut dikenal dengan nama 'kaghati kolope'.

"Uniknya kuburan di orang Muna itu atasnya diberi layang-layang sebagai atap. Kalau itu saya tidak tahu artinya apa," kata Asep.

Layang-layang Muna yang terbuat dari daun kolope menjadi salah satu koleksi di Museum Layang Layang di Jalan H. Kamang No. 38, Pondok Labu, Jakarta Selatan.

Selain melihat koleksi layang-layang dari berbagai daerah di Indonesia dan luar negeri, pengunjung juga dapat belajar membuat layang-layang sendiri di museum ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com