Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kejar Wisata Halal Terbaik Dunia, Kemenpar Terapkan Index Wisata Muslim

Kompas.com - 06/06/2018, 10:36 WIB
Muhammad Irzal Adiakurnia,
Sri Anindiati Nursastri

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Pariwisata (Kemenpar) bekerja sama dengan Crescent Rating Mastercard meluncurkan program Indonesia Muslim Travel Index (IMTI) untuk kejar Destinasi Halal Terbaik Dunia 2019.

Program yang diluncurkan Selasa (5/6/2018) di Kementerian Pariwisata ini akan menentukan peringkat destinasi-destinasi paling ramah wisatawan muslim (pariwisata halal) dengan berbagai kriteria yang sudah ditetapkan.

Ketua Tim Percepatan Pengembangan Pariwisata Halal Kementerian Pariwisata, Riyanto Sofyan menjelaskan, Crescent Rating Mastercard akan menggunakan standar global dalam menentukan index wisata halal terbaik di Indonesia.

"Selain kerjasama IMTI, kita dengan Cresent Rating Mastercard juga sinergi membedah potensi, keunggulan, dan kelemahan wisata halal Indonesia sesuai standar dunia," tutur Sofyan.

Menurut Sofyan, standar global dan program-program percepatan pariwisata halal selama ini belum dimanfaatkan dengan maksimal oleh Indonesia untuk memenangkan persaingan internasional.

"Hasil sinergi tersebut akan keluar potensi-potensi apa yang bisa dimaksimalkan dan ditingkatkan destinasi, agar menang persaingan IMTI. Tentu kordinasi dari Pemprov sampai kebupaten kota yang potensial," tambahnya.

Hasil IMTI selain akan memacu tiap daerah untuk meningkatkan kualitasnya sesuai standar internasional, juga akan memudahkan memudahkan wisatawan muslim baik mancanegara maupun nusantara untuk mendapatkan fasilitas yang dibutuhkan.

Mulai dari rumah makan bersertifikasi halal, sarana ibadah (masjid ataupun mushala) yang bersih dan memadai, toilet yang berstandar halal, dan lainnya.

Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya usai meresmikan program tersebut di Gedung Sapta Pesona mengatakan seluruh program ini akan mengacu pada standar internasional versi Global Muslim Travel Index (GMTI)

"Standar Global Muslim Travel Index (GMTI) dari Crescent Rating, dirasa paling representatif untuk saat ini, untuk memenangkan pariwisata ramah muslim terbaik dunia di 2019," terangnya.

Peringkat Pariwisata Halal Indonesia di Dunia

Posisi Indonesia dalam GMTI 2018 saat ini berada di peringkat dua bersama Uni Emirat Arab, sebagai pariwisata halal terbaik dunia.

Indonesia naik satu tingkat dari posisi tahun lalu, sedangkan peringkat satu GMTI ditempati Malaysia.

Dalam melakukan  pemeringkatan, GMTI menggunakan empat kriteria penilaian dengan bobot presentasi berbeda yakni Access (10%), Communication (10%), Environment (40%), dan Services (40%).  

Dalam laporan GMTI tahun 2000 terdapat 25 juta wisatawan muslim di seluruh dunia, meningkat menjadi 131 juta wisatawan muslim pada 2018, dan diperkirakan akan meningkat menjadi 220 juta pada tahun 2020.

Tahun ini sebagai Top-9 GMTI 2018 adalah: 1. Malaysia; 2. Indonesia dan UAE; 3. Turki;  4. Arab Saudi;  5. Singapore; 6. Qatar; 7. Bahrain; 8. Oman, dan 9. Maroko.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Panduan Lengkap ke Desa Wisata Koto Kaciak, Simak Sebelum Datang

Panduan Lengkap ke Desa Wisata Koto Kaciak, Simak Sebelum Datang

Travel Tips
Traveloka Resmikan Wahana Baru di Kidzania Jakarta, Ada Diskon 25 Persen

Traveloka Resmikan Wahana Baru di Kidzania Jakarta, Ada Diskon 25 Persen

Travel Update
Barcelona Hapus Rute Bus dari Google Maps, Ini Alasannya

Barcelona Hapus Rute Bus dari Google Maps, Ini Alasannya

Travel Update
4 Tips Berkunjung ke Desa Wisata Koto Kaciak, Datang Pagi Hari

4 Tips Berkunjung ke Desa Wisata Koto Kaciak, Datang Pagi Hari

Travel Tips
Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Jalan Jalan
4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

Travel Tips
Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Travel Update
Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Jalan Jalan
Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Jalan Jalan
 7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

Jalan Jalan
5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

Travel Tips
Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Jalan Jalan
Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Travel Update
Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Travel Update
Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com