Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bekas Kantor Polisi Hongkong Lahir Kembali sebagai Pusat Seni

Kompas.com - 07/06/2018, 11:09 WIB
Ni Luh Made Pertiwi F,
I Made Asdhiana

Tim Redaksi

HONGKONG, KOMPAS.com - Bekas kantor pusat kepolisian di Hongkong berubah menjadi cagar budaya dan pusat seni kelas dunia. Hal ini menjadi proyek peremajaan cagar budaya terbesar dalam sejarah Hongkong.

Tai Kwun terdiri atas 16 bangunan bersejarah dan ruang terbuka dalam lahan seluas 13.600 meter persegi. Lokasinya di pusat kawasan bisnis Hongkong.

Tai Kwun menjadi kediaman tiga cagar budaya, yakni bekas Kantor Pusat Kepolisian, Kantor Pusat Kehakiman, dan Penjara Victoria.

Nama setempat yang dipakai oleh petugas polisi dan masyarakat untuk merujuk Kantor Pusat Kepolisian, telah menjadi saksi bisu sejarah Hongkong selama 170 tahun.

Baca juga: Gaet Turis Indonesia, Hongkong Terus Kembangkan Wisata Ramah Muslim

Proyek peremajaan ini dipimpin oleh Hong Kong Jockey Club, bekerja sama dengan Pemerintah Hongkong dan melibatkan pelestarian sejumlah gedung bersejarah serta dua gedung baru, JC Contemporary, sebuah galeri dengan ruang seni kontemporer, dan JC Cube, sebuah auditorium untuk seni pertunjukan, tempat peluncuran perdana bagi karya film serta kegiatan pendidikan.

Sebelumnya untuk peremajaan ini, Hong Kong Jockey Club menghimpun nasihat dari berbagai pakar asal Hongkong dan luar negeri, serta masukan dari masyarakat setempat.

Hong Kong Jockey Club pun menghabiskan 10 tahun demi menuntaskan rencana peremajaan cagar budaya serta melestarikan lokasi bersejarah itu. Setiap gedung, ruangan, seluruh lokasi tersebut telah dikembalikan ke era keemasannya, dengan memperhatikan setiap rincian.  

"Setelah Kompleks Kantor Pusat Kepolisian melalui dedikasi, kesabaran dan ketekunan selama lebih dari satu dekade yang dijalankan Hong Kong Jockey Club dan banyak pakar serta pekerja yang terlibat, masyarakat kini dapat merayakan kemegahan dari kado yang telah diperoleh," kata Chief Executive Hong Kong Jockey Club, Carrie Lam, yang memprakarsai proyek peremajaan ini sekitar satu dekade silam, seperti termuat dalam siaran pers. (*)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com