Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Langgar Rawatib, Penjaga Identitas Kampung Kauman Mangkunegaran...

Kompas.com - 13/06/2018, 06:07 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

SURAKARTA, KOMPAS.com -  Langgar Rawatib. Ketika mengunjungi Kampung Kauman Mangkunegaran, Surakarta, Jawa Tengah, kita akan menemukan langgar atau musala bersejarah ini.

Langgar ini dibangun pada 1935 untuk menggantikan Masjid Nagari yang dipindah pada jauh sebelum itu, yaitu pada 1878.

Mari kita simak kisahnya...

Pada masanya, Kampung Kauman Mangkunegaran dikenal sebagai wilayah pusat penyebaran dan kegiatan pengembangan agama Islam di Surakarta, Jawa Tengah.

Nama "Kauman" berasal dari "kaum" dan "iman", yang artinya, mereka yang memiliki pemahaman agama sangat baik.

Baca juga: Rumah Ini Dulu Kediaman Pangeran Sambernyawa, Cikal Bakal Kampung Kauman Mangkunegaran...

Wilayah Kauman dipimpin oleh penghulu yang dibantu beberapa pihak seperti khotib dan marbot.

Demikian pula dengan Kauman Mangkunegaran (Kauman Ler/ Kauman Pasar Legi) yang ada di Kadipaten Praja Mangkunegaran yang secara administratif terletak di Kelurahan Kestalan, Kecamatan Banjarsari, Kota Surakarta.

Kampung Kauman MangkunegaranKOMPAS.com/LUTHFIA AYU AZANELLA Kampung Kauman Mangkunegaran
Pada masa kepemimpinan Mangkunegara I-III, di Kauman Mangkunegaran terdapat sebuah masjid yang disebut dengan Masjid Nagari.

Masjid Nagari menjadi tempat warga muslim Kauman berkumpul dan melakukan berbagai kegiatan keagamaan.

Pada 1878, tepatnya masa kepemimpinan Mangkunegara IV, atas alasan tata ruang, Masjid Nagari dipindahkan ke dekat Pura Mangkunegaran.

Jaraknya kurang dari 1 km di sebelah selatan lokasi sebelumnya dan berganti nama menjadi Masjid Al-Wustho yang bertahan hingga kini.

Sejarawan Heri Priyatmoko mengatakan, keberadaan Masjid Nagari yang berseberangan dengan Pasar Legi juga menjadi salah satu pertimbangan.

“Pertarungan ruang identitas yang berbeda antara Pasar Legi, simbol dari provan. Sementara masjid simbol yang sakral. Jadi ekonomi campur dengan religi pasti akan tarung terus. Siji kemruyek sijine wong anteng,” kata Heri, saat ditemui di sela jelajah sejarah Kampung Kauman Mangkunegaran, Minggu (10/6/2018), di Surakarta, Jawa Tengah.

Baca juga: Mengulik Sejarah Kampung Kauman Mangkunegaran...

Sejak Masjid Nagari dipindahkan, kegiatan keagamaan di Kampung Kauman Mangkunegaran perlahan mulai meredup dan menghilang.

Salah satu alasannya, untuk beribadah ke Masjid Al Wustho lumayan berjarak.

Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com