Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Tradisi Adat nan Unik di Ya’ahowu Nias Festival 2018

Kompas.com - 27/06/2018, 20:32 WIB
Gaby Bunga Saputra,
Sri Anindiati Nursastri

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Event Ya’ahowu Nias Festival kembali digelar pada 16-20 November 2018. Festival yang masuk dalam 100 Calendar of Event Wonderful Indonesia 2018 ini akan memamerkan keindahan alam dan budaya Nias yang sudah dipersiapkan dalam berbagai rangkaian kegiatan.

Baca juga: Melestarikan Budaya Leluhur lewat Ya?ahowu Nias Festival 2018

Ini merupakan momentum yang tepat untuk Anda mengunjungi Nias sembari menikmati keindahan alamnya. Anda juga bisa menyaksikan berbagai tradisi warisan leluhur yang telah dipersiapkan pemerintah kabupaten dan kota se-Kepulauan Nias.

Berikut tiga tradisi adat unik Kepulauan Nias yang dapat Anda saksikan di Ya’ahowu Nias Festival 2018.

1. Pelompatan Batu Kolosal

Jangan lewatkan atraksi lompat baru khas Nias yang disebut oleh masyarakat Nias sebagai “Fahombo” atau “Hombo Batu”. Tradisi yang diwariskan secara turun-menurun. Setiap keluarga di Nias akan hadir pada event ini.

Tradisi ini muncul sejak adanya perang antardesa yang membentengi wilayahnya dengan batu atau bambu setinggi dua meter. Sejak saat itu, lompat batu lahir dan dilakukan sebagai sebuah tradisi sebelum berperang.

Pelompatan batu kolosal di festival Ya’ahowu kali ini dilakukan oleh 100 pelompat batu yang akan masuk Museum Rekor Indonesia.

2. Atraksi Tari Perang Spektakuler

Tari Fataele tidak bisa dipisahkan dengan tradisi Lompat Batu Nias, karena lahirnya berbarengan dengan tradisi Homo Batu.sisteminformasipulaunias.wordpress.com Tari Fataele tidak bisa dipisahkan dengan tradisi Lompat Batu Nias, karena lahirnya berbarengan dengan tradisi Homo Batu.

Para penari akan memeragakan tari perang Fataele Nias dengan nuansa mistis yang unik. Tari asal daerah Desa Bowanatallio ini meneritakan perihal kehidupan orang-orang Nias zaman dahulu yang sering berperang merebutkan wilayah.

Para penari akan menggunakan pakaian tradisi berwarna hitam dan kuning, aksesori berbentuk penutup kepala, serta tanduk kerbau yang ditancapkan di hidung. Tiap penari dilengkapi tombak, tameng, dan pedang bernama Tologu.

3. Ya’ahowu Nias Parade

Pergelaran budaya suku di Kepulauan Nias, Sumatera Utara, yang dirangkai dalam sebuah Ajang Festival Pesta Yaahowu dimeriahkan dengan sejumlah atraksi budaya dari sejumlah suku-suku yang ada di Indonesia di antaranya Suku Batak, Suku Minang, Suku Aceh hingga etnis Tionghoa melalui atraksi Barongsainya, di Taman Ya?ahowu, Kota Gunungsitoli, Sumatera Utara, Jumat (25/11/2016).KOMPAS.com/HENDRIK YANTO HALAWA Pergelaran budaya suku di Kepulauan Nias, Sumatera Utara, yang dirangkai dalam sebuah Ajang Festival Pesta Yaahowu dimeriahkan dengan sejumlah atraksi budaya dari sejumlah suku-suku yang ada di Indonesia di antaranya Suku Batak, Suku Minang, Suku Aceh hingga etnis Tionghoa melalui atraksi Barongsainya, di Taman Ya?ahowu, Kota Gunungsitoli, Sumatera Utara, Jumat (25/11/2016).

Kegiatan ini merupakan pawai budaya keliling kota. Para pengisi acara dari kontingen tiap-tiap kabupaten atau kota di Kepulauan Nias akan menampilkan busana daerah dari setiap daerah, kendaraan hias, dan marching band.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com