Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menelusuri Fort San Pedro, Benteng Tertua Peninggalan Spanyol di Filipina

Kompas.com - 08/07/2018, 12:20 WIB
Abba Gabrillin,
Sri Anindiati Nursastri

Tim Redaksi

CEBU, KOMPAS.com - Kota tua yang kental dengan nuansa sejarah selalu menarik untuk dikunjungi. Bangunan berusia ratusan tahun yang tetap berdiri kokoh, seolah menyimpan segudang cerita tentang budaya dan latar belakang masyarakat setempat.

Warisan sejarah masa lalu tersebut tampaknya menjadi keuntungan tersendiri bagi negara-negara di Asia Tenggara yang pernah merasakan pahitnya jajahan bangsa Eropa. Salah satunya adalah Filipina.

Negara yang sebagian besar penduduknya beragama Katolik ini merupakan bekas jajahan Spanyol.

Baca juga: Jeepney, Veteran Perang yang Berubah Jadi Ikon Filipina

Tak heran, banyak warga Filipina yang sehari-hari menggunakan bahasa Tagalog dan Inggris ini memiliki nama yang sama dengan orang-orang spanyol.

Jika ingin menelusuri sejarah Spanyol di Filipina, salah satu bangunan bersejarah yang wajib dikunjungi adalah Fort San Pedro yang berada di Cebu City. Benteng seluas 2.025 meter persegi ini merupakan benteng peninggalan Spanyol yang tertua di Filipina.

Fort San Pedro di Cebu City, Filipina, Rabu (27/6/2018).KOMPAS.com/ABBA GABRILLIN Fort San Pedro di Cebu City, Filipina, Rabu (27/6/2018).

Fort San Pedro dibangun oleh Gubernur Miguel López de Legazpi pada 1738. Benteng yang awalnya terbuat dari kayu mulai dibangun menggunakan batu-batuan pada awal abad ke-17.

“Benteng ini berbentuk segitiga, dengan dua sisi menghadap ke laut dan tiga sisi menghadap ke daratan,” ujar pemandu wisata Ellea Gesyl Panay saat ditemui di Fort San Pedro, Rabu (27/6/2018).

Ruang Pameran hingga spot berfoto

Selayaknya sebuah benteng, bagian depan Fort San Pedro terdiri dari dinding bebatuan yang menjulang ke atas, yang tingginya sekitar 7-8 meter. Di atas pintu masuk Fort San Pedro terdapat lambang Kerajaan Spanyol. Pada tingkat yang lebih tinggi, terdapat sebuah patung kecil yang dianggap sebagai lambang Baby Jesus.

Baca juga: Boodle Fight, Cara Makan Unik Ala Prajurit Amerika dan Filipina

Setelah melaui pintu masuk, pengunjung akan disuguhkan foto-foto bersejarah tentang tokoh-tokoh yang pernah memerintah di Fort San Pedro. Rangkaian foto-foto disusun untuk menggambarkan peristwa saat Spanyol mulai menguasai Filipina.

Sebelum masuk lebih dalam, pengunjung atau wisatawan akan berhadapan dengan meja resepsionis. Pengunjung umum harus membayar tarif masuk sebesar 30 Peso, atau sekitar Rp 8.000. Sementara, lansia dan anak-anak cukup membayar tarif masuk sebesar 20 Peso, atau sekitar Rp 5.000.

Fort San Pedro di Cebu City, Filipina, Rabu (27/6/2018).KOMPAS.com/ABBA GABRILLIN Fort San Pedro di Cebu City, Filipina, Rabu (27/6/2018).

Bagian dalam benteng merupakan halaman terbuka yang dikelilingi taman dan bunga-bunga. Saat menjelang malam, lampu-lampu taman yang menyala semakin menambah temaram suasana eksotis bernuansa Eropa.

Bisa dibilang, benteng ini tak lepas dari perhatian pemerintah dan masyarakat Cebu City. Hal itu bisa terlihat dari tidak ada sampah yang berserakan. Semua halaman benteng benar-benar tertata dengan rapi.

Baca juga: Berwisata ke Cebu di Filipina, Yuk Nikmati Beragam Kuliner Halal

 

Pemandu wisata kami mengatakan bahwa halaman terbuka di dalam benteng sering digunakan untuk foto pranikah, bahkan bisa disewa untuk menggelar resepsi pernikahan.

Untuk menjaga kelestarian di dalam benteng, pengelola membuat taman yang khusus ditanami tanaman herbal. Kemudian dibuat sebuah konservasi kupu-kupu.

Fort San Pedro di Cebu City, Filipina, Rabu (27/6/2018).KOMPAS.com/ABBA GABRILLIN Fort San Pedro di Cebu City, Filipina, Rabu (27/6/2018).

Selain itu, ada dua ruang pameran di dalam benteng. Satu terdapat di bagian bawah, dan satu lagi berada di bagian atas benteng. Masing-masing ruang pameran berisi foto-foto dan diorama sejarah Spanyol di Filipina.

Selain dapat berwisata, para pengunjung di tempat ini dapat dengan bebas berfoto ria. Berbagai sudut di dalam benteng dapat menjadi spot yang menarik untuk berfoto.

Fasilitas di benteng ini juga cukup memadai. Tersedia toilet umum bagi pengunjung. Petugas keamanan di benteng ini juga cukup banyak. Jika membutuhkan pemandu tur, pengunjung dapat menghubungi resepsionis dan menyesuaikan dengan kebutuhan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com