Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ternyata Ikan Araipama Bisa Dimakan, Bagaimana Cara Masaknya?

Kompas.com - 13/07/2018, 20:00 WIB
Silvita Agmasari,
Wahyu Adityo Prodjo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ikan Arapaima Gigas yang membuat heboh warga sekitar Sungai Brantas, Jawa Timur ternyata layak untuk konsumsi. Jika mengolah dengan benar, ikan yang disingkat menjadi ikan paimo ini dapat menghasilkan kuliner lezat.

"Dulu kami pernah masak ikan paimo yang dipelihara di Minomartani, karena sakit akhirnya dipotong dan dibagikan ke warga," kata Koki yang tergabung dalam Indonesia Chef Association (ICA) daerah Yogyakarta, I Made Witara dihubungi KompasTravel, Minggu (8/7/2018).

Made bersama koki lain yang tergabung dalam ICA Yogyakarta memasak ikan paimo pada 2016 menjadi hidangan khas Jepang Hibachi dan martabak.

Karakter daging ikan paimo menurut Made memiliki tekstur yang lembek, tebal, tidak bertulang, dan mengandung kolagen tinggi. Ketika digoreng, daging ikan paimo mudah menjadi renyah.

Sebagai salah satu negara penghasil ikan, Australia juga terkenal dengan menu fish and chips yang lezat.Shutterstock Sebagai salah satu negara penghasil ikan, Australia juga terkenal dengan menu fish and chips yang lezat.

"Dagingnya bagus untuk dimasak steak, fish and chips, dan masakan-masakan lain dengan metode masak kering," jelas Made.

Sebaliknya jika dimasak kuah atau tumis, daging ikan paimo kurang cocok karena mudah sekali hancur. Selain daging, kulit ikan paimo juga cocok untuk pengindah makanan.

Menurut Made, kesulitan mengelola ikan paimo menjadi sebuah masakan adalah ukurannya yang terlalu besar. Satu ikan paimo dapat berukuran 150-180 kilogram. Persentase daging ikan paimo, sampai 80 persen dari bobot ikan.

"Ukurannya besar, harga mahal, dan belum populer juga di Indonesia," jelas Made.

Apalagi Sesuai peraturan Menteri Kalautan dan Perikanan Nomor 41 Tahun 2014, ada 152 jenis ikan yang dilarang masuk di perairan Indonesia, termasuk di antaranya Ikan Araipama Gigas. Ikan ini dianggap dapat merusak ekosistem perairan di Indonesia.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com