Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menjelajah Dunia di Museum Seni Modern Brisbane

Kompas.com - 15/07/2018, 17:18 WIB
Shierine Wangsa Wibawa,
Sri Anindiati Nursastri

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Tidak bisa dipungkiri, seni adalah produk tertinggi dari budaya. Melalui seni, kita bisa mengenal identitas, sejarah dan budaya suatu negara.

Oleh karena itu, sangat luar biasa bagaimana kita bisa menjelajah berbagai negara-negara Australia, Asia, dan Pasifik hanya dengan berkunjung ke Gallery of Modern Art (GOMA), Brisbane, Australia.

Museum seni yang dibuka pada 2 Desember 2006 dan terletak di kompleks Queensland Art Gallery, Southbank, Brisbane, Australia ini merupakan galeri seni modern dan kontemporer terbesar di Australia.

Tarun Nagesh, Associate Curator, Asian Art di GOMA yang ditemui Kompas.com pada Rabu (4/7/2018), berkata bahwa GOMA berspesialisasi dalam mengoleksi seni kontemporer dari berbagai negara di Asia, termasuk Indonesia, Malaysia, China, Taiwan, Pakistan, dan Kazakhstan.

Museum ini juga sering berkolaborasi dengan seniman kontemporer internasional untuk pameran, seperti yang dibuktikan GOMA dengan menggelar The Asia Pacific Triennial of Contemporary Art (APT) setiap tiga tahun sekali sejak 1993.

GOMA berspesialisasi dalam mengoleksi seni kontemporer dari berbagai negara di Asia, termasuk Indonesia, Malaysia, China, Taiwan, Pakistan, dan Kazakhstan.KOMPAS.COM/SHIERINE WANGSA WIBAWA GOMA berspesialisasi dalam mengoleksi seni kontemporer dari berbagai negara di Asia, termasuk Indonesia, Malaysia, China, Taiwan, Pakistan, dan Kazakhstan.

Menariknya, APT 9 akan dimulai dari November 2018 hingga April 2019. Pameran raksasa ini akan melibatkan 150 seniman dalam 80 proyek. Tarun berkata bahwa akan ada empat seniman Indonesia yang bergabung dalam APT 9, satu orang dari Solo, satu orang dari Bandung, dan dua orang dari Yogyakarta.

Selain dari negara-negara Asia, pengunjung juga akan bisa menyaksikan karya-karya seni dari Australia, Kepulauan Selat Torres dan negara-negara Pasifik, seperti Vanuatu.

Untuk melihat cuplikan dari APT9, Anda bisa datang dan melihat-lihat pameran The Long Story yang berlangsung di GOMA hingga 23 September 2018.

The Long Story memamerkan koleksi seni Asia dan Pasifik yang telah dikumpulkan oleh GOMA. Sebagian besar dari koleksi ini sudah pernah ditampilkan di APT-APT sebelumnya.

Tarun Nagesh, Associate Curator, Asian Art di GOMA KOMPAS.COM/SHIERINE WANGSA WIBAWA Tarun Nagesh, Associate Curator, Asian Art di GOMA

Jika cukup jeli, Anda juga akan menemukan berbagai karya dari Indonesia di pameran The Long Story, seperti koleksi pakaian upacara dari suku Asmat atau lukisan Petani oleh Taring Padi, sekelompok seniman dan aktivis budaya dari Yogyakarta.

Tarun menjelaskan bahwa koleksi pakaian upacara suku Asmat merupakan salah satu contoh karya seni yang dikomisikan oleh GOMA.

Melalui pameran ini, karya dari seniman-seniman lokal suku Asmat dapat berbagi ruang dengan seniman-seniman ternama dunia tanpa kehilangan integritas spiritualnya.

ika Anda tertarik untuk melihat karya-karya seniman Asia, Australia, dan Pasifik, datanglah berkunjung ke GOMA antara bulan November 2018-April 2019. Pengunjung tidak dipungut biaya untuk masuk ke dalam GOMA dan melihat APT9.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Panduan Lengkap ke Desa Wisata Koto Kaciak, Simak Sebelum Datang

Panduan Lengkap ke Desa Wisata Koto Kaciak, Simak Sebelum Datang

Travel Tips
Traveloka Resmikan Wahana Baru di Kidzania Jakarta, Ada Diskon 25 Persen

Traveloka Resmikan Wahana Baru di Kidzania Jakarta, Ada Diskon 25 Persen

Travel Update
Barcelona Hapus Rute Bus dari Google Maps, Ini Alasannya

Barcelona Hapus Rute Bus dari Google Maps, Ini Alasannya

Travel Update
4 Tips Berkunjung ke Desa Wisata Koto Kaciak, Datang Pagi Hari

4 Tips Berkunjung ke Desa Wisata Koto Kaciak, Datang Pagi Hari

Travel Tips
Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Jalan Jalan
4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

Travel Tips
Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Travel Update
Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Jalan Jalan
Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Jalan Jalan
 7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

Jalan Jalan
5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

Travel Tips
Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Jalan Jalan
Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Travel Update
Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Travel Update
Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com