Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Lebih Dekat 4 Geopark Indonesia yang Diakui Dunia

Kompas.com - 16/07/2018, 13:26 WIB
Muhammad Irzal Adiakurnia,
Sri Anindiati Nursastri

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Geopark merupakan salah satu keindahan Indonesia yang berupa warisan geologis, termasuk keindahan alam dan budayanya. Kini Indonesia punya empat dari 11 geopark yang sudah diakui dunia.

Dikutip dari data Konferensi Nasional Geopark Indonesia 1, potensi geopark Indonesia baru tercium sejak tahun 2008. Sampai saat ini telah ada empat geopark yang masuk sebagai UNESCO Global Geopark (UGG), tujuh Nasional Geopark, dan 80 lokasi potensial mejadi geopark.

Keindahan keempat geopark UGG yang dimiliki Indonesia terbentang dari pesona karst, kaldera, lembah, pantai, sawah dan yang lainnya. Berikut keempat geopark UGG Indonesia yang perlu Anda tahu:

Wisatawan menikmati matahari terbit dari kawah I Gunung Batur di Kecamatan Kintamani, Bangli, Bali beberapa waktu lalu. KOMPAS IMAGES/FIKRIA HIDAYAT Wisatawan menikmati matahari terbit dari kawah I Gunung Batur di Kecamatan Kintamani, Bangli, Bali beberapa waktu lalu.
1. Batur Unesco Global Geopark

Geopark Batur memamerkan keindahan fenomena letusan besar gunung berapi yang membentuk kaldera ganda dan danau ratusan ribu tahun yang lalu. Gunung Batur yang masih aktif menghasilkan beragam batuan yang kerap dimanfaatkan warga untuk membangun rumah dan tempat peribadatan.

Sebanyak 21 situs warisan alam tersebar di dalam kawasan yang mencakup sebagian besar wilayah Kecamatan Kintamani, Kabupaten Batur, Bali. Anda juga bisa melihat peninggalan-peninggalan bersejarah dari letusan gunung tersebut di Museum Geopark Batur.

Geopark ini ditetapkan sebagai geopark nasional pada 2010, dan menjadi yang pertama mendapat pengakuan Unesco, yaitu pada 2012.

Kawasan Gunung Sewu membentang dari Gunungkidul, Wonogiri, dan Pacitan.CAHYO ALKANTANA via YOUTUBE Kawasan Gunung Sewu membentang dari Gunungkidul, Wonogiri, dan Pacitan.
2. Gunung Sewu Unesco Global Geopark

Geopark Gunung Sewu membentang di tiga kabupaten, yaitu Gunungkidul, Wonogiri, dan Pacitan, sekaligus di tiga provinsi, DI Yogyakarta, Jawa Tengah dan Jawa Timur. Deretan keindahan karst batu gamping ini sudah dikenal dunia sejak 1800-an.

Tidak hanya keindahan alamnya, Geopark Gunung Sewu ini memiliki kekayaan arkeologi kebudayaan manusia masa lalu. Belasan ribu tahun lalu terdapat budaya paleolitikum-neolitikum manusia pra sejarah yang dikenal di Asia Tenggara dengan Budaya Pacitanian.

Sebanyak 33 situs warisan alam tersebar di Gunung Kidul (13 geosite), Wonogiri (7 geosite), dan Pacitan (13 geosite). Geopark ini mendapat pengakuan sebagai geopark nasional sejak 2011 dan diakui sebagai UGG sejak 2015.

Danau Segara Anak dilhat dari puncak Gunung Rinjani di ketinggian 3.726 m. Rinjani merupakan bagian dari Gunung Samalas yang meletus hingga melumpuhkan dunia pada tahun 1257. Superletusan mengakibatkan terbentuknya kaldera dan Danau Segara Anak.KOMPAS IMAGES / FIKRIA HIDAYAT Danau Segara Anak dilhat dari puncak Gunung Rinjani di ketinggian 3.726 m. Rinjani merupakan bagian dari Gunung Samalas yang meletus hingga melumpuhkan dunia pada tahun 1257. Superletusan mengakibatkan terbentuknya kaldera dan Danau Segara Anak.
3. Rinjani Unesco Global Geopark

Geopark ini mengkombinasikan keanekaragaman hayati, fenomena kegunungapian, dan keragaman budaya masyarakat adat yang hidup di dalamnya.

Luas kawasan ini mencakup separuh Pulau Lombok bagian utara, yaitu Kota Mataram, Kabupaten Lombok Barat, Kabupaten Lombok Utara, dan Kabupaten Lombok Timur.

Keragaman flora dan fauna yang sebagian besar bersifat endemik bisa Anda lihat di Taman Nasional Gunung Rinjani. Letusan besar Gunung Rinjani yang menghasilkan kaldera, danau, dan kerucut aktif Gunung Barujari ratusan ribu tahun lalu merupakan rangkaian penggalan sejarah geologi di sini.

Halaman:

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com