Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nasi Pindang Khas Kudus, Makanan Bangsawan yang Kini Merakyat...

Kompas.com - 20/07/2018, 21:10 WIB
Muhammad Irzal Adiakurnia,
Wahyu Adityo Prodjo

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Tidak hanya terkenal dengan sotonya, Kota Kudus, Jawa Tengah juga punya kuliner unik, Nasi Pindang. Namun, bukan pindang berbahan ikan pada umumnya.

Kuliner Kudus terkenal dengan penggunaan daging kerbau untuk bahan daging. Masyudi Naspin (53), Pemilik Nasi Pindang Kudus dan Soto Sapi, di Semarang mengatakan karena sapi sempat disucikan oleh sebagian masyarakat Kudus.

"Dulu pas penjajahan yang mampu beli daging sapi paling Belanda. Kalau pindang daging kerbau dijualnya ke priyayi pribumi," jelas Masyudi, saat berbincang dengan KompasTravel, di sela-sela trip kuliner "Kampung Legenda" bersama Mall Ciputra, di Semarang, Kamis (19/7/2018).

Nasi pindang menurutnya merupakan kuliner khas Kudus yang sudah turun-temurun ada, sebelum keluargaya menggeluti kuliner ini. Ia tak pernah tahu siapa yang memulai resep kuliner ini di Kudus.

Kudapan nasi pindang khas Kudus, di kedai Nasi Pindang Kudus dan Soto Sapi di Jalan Gajahmada Semarang yang sudah ada sejak 1987, Kamis, (19/7/2018).KOMPAS.com/MUHAMMAD IRZAL ADIAKURNIA Kudapan nasi pindang khas Kudus, di kedai Nasi Pindang Kudus dan Soto Sapi di Jalan Gajahmada Semarang yang sudah ada sejak 1987, Kamis, (19/7/2018).
Ia menceritakan pada masa kakek-kakeknya, sebelum usaha tersebut dimulai nasi pindang merupakan hidangan mewah untuk bangsawan.

Dengan porsi kecil berisikan daging kerbau, kuliner ini mengimbangi kuliner-kuliner daging sapi bangsa kolonial saat perayaan mereka.

"Priyayi itu dulu sukanya porsi-porsi kecil, ga tau kenapa jadi nurun sampai sekarang, masih dijaga porsinya segini," kata pria yang sudah 23 tahunan meracik kuliner Kudus ini.

Namun, lauk tambahan untuk pindang berupa jeroan sapi, yang tidak dikonsumsi bangsa kolonial. Hal itu serupa dengan beberapa tambahan untuk jenis-jenis soto di Jawa.

Dahulu, teknik penjualan nasi pindang ini persis soto, dipikul dengan keranjang berbahan bambu. Kakek hingga ayahnya yang merupakan generasi awal usaha nasi pindangnya masih sempat berjualan dengan panggulan hinga tahun 90-an.

Nasi pindang di Kedai Nasi Pindang Kudus dan Soto Sapi di Jalan Gajahmada Semarang yang sudah ada sejak 1987, Kamis, (19/7/2018).KOMPAS.com/MUHAMMAD IRZAL ADIAKURNIA Nasi pindang di Kedai Nasi Pindang Kudus dan Soto Sapi di Jalan Gajahmada Semarang yang sudah ada sejak 1987, Kamis, (19/7/2018).

"Sempat eyang berjualan dengan pikulan atau angkring di daerah Tanah Mas, dari 1987-1990an" katanya.

 Soal penyajian, ia mengatakan nasi pindang memiliki pakem beralaskan daun pisang, dan sendok daun, bisa daun lontar maupun daun pisang. Namun, sendok daun kini sudah tidak digunakan, karena pembeli lebih memilih sendok alumunium.

"Dulu zaman orang tua saya, jual nasi pindang ini selain alas daun sendoknya juga daun pisang, atau lontar itu lho. Sekarang kan butuh cepat kalau makan, jadi (pelanggan) lebih milih sendok biasa," kata Masyudi.

Seiring berjalannya waktu, keluarganya membawa kuliner ini ke Semarang dengan modifikasi penggunaan daging sapi yang lebih bisa diterima di Semarang. Inovasi itu dimulai sejak tahun 1987.

Hingga kini kedai Nasi Pindang Kudus dan Soto Sapi keluarganya sudah diwariskan ke tiga generasi. Sekarang, ia pun sudah menyertakan anaknya sebagai pewaris keempat.

Kedai yang buka sejak pukul 06.00 setiap harinya ini, rata-rata menghabiskan 10 kilogram daging. Jika hari raya besar dan libur panjang akhir pekan, ia bisa menghabiskan daging bisa sampai satu kuintal. Operasional kedainya kini dibantu 10 orang karyawan untuk kedai pusat.

Masyudi Naspin (53) pemilik kedai Nasi Pindang Kudus dan Soto Sapi di Jalan Gajahmada Semarang yang sudah ada sejak 1987, bersama anaknya calon pewaris kedai, Kamis, (19/7/2018).KOMPAS.com/MUHAMMAD IRZAL ADIAKURNIA Masyudi Naspin (53) pemilik kedai Nasi Pindang Kudus dan Soto Sapi di Jalan Gajahmada Semarang yang sudah ada sejak 1987, bersama anaknya calon pewaris kedai, Kamis, (19/7/2018).

Kelezatan Nasi Pindang Kudus & Soto Sapi Gajahmada ini sudah dinikmati segala kalangan. Di kedainya banyak dipajang foto-foto tokoh terkenal yang pernah menyantap nasi pindangnya, mulai penyanyi Andien, Afgan, Ahmad Albar dan lainnya.

Bagi yang ingin mencobanya, bisa berkunjung ke kedai Nasi Pindang Kudus dan Soto Sapi di Jalan Gajahmada nomer 89B, Semarang, Jawa Tengah. Selain itu, wisatawan juga bisa mengunjungi dua cabangnya yang tersebar di Semarang. Semuanya buka mulai pukul 06.00 – 22.00.

Harga satu porsi nasi pindang dan soto di sini Rp 17.000. Anda bisa menambah jeroan sapi dengan Rp 12.000 dan telur pindang Rp 7.000.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com