Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Es Tawon, Es Kacang Ijo yang Melegenda karena Sarang Tawon

Kompas.com - 25/07/2018, 21:21 WIB
Andi Hartik,
Sri Anindiati Nursastri

Tim Redaksi


MALANG, KOMPAS.com - Namanya Es Tawon Kidul Dalem. Bukan berarti warung itu menjual menu es yang berbahan tawon.

Warung yang ada di Jalan Zainul Arifin nomor 35, Kidul Dalem, Kota Malang itu menjual menu es berbahan dasar kacang hijau.

Nama es tawon muncul karena dulu di lokasi itu berdiri pohon asam yang ada sarang tawonnya. Para konsumen yang sering datang ke tempat itu lalu menyebutnya dengan nama es tawon. Sedangkan Kidul Dalem menunjukkan tempat warung itu berada.

Warung itu termasuk salah satu warung es yang legendaris di Kota Malang. Berdiri sejak tahun 1955, warung itu bertahan hingga saat ini.

Adalah Yamina yang pertama kali berjualan es kacang ijo dengan berbagai varian rasa itu. Pada tahun 1996, Yamina berhenti berjualan karena faktor usia dan diteruskan oleh menantunya, Sri Utami (56).

Pada 2001, Yamina meninggal dengan mewariskan es tawon yang sudah banyak peminatnya.

"Ibu sudah tua, saya yang meneruskan. Jadi resepnya harus tetap. Tidak boleh dimacam-macam," kata Sri Utami, Rabu (25/7/2018).

Sri Utami, penjual Warung Es Tawon Kidul Dalem, Kota Malang saat melayani pembelinya, Rabu (25/7/2018)KOMPAS.com / Andi Hartik Sri Utami, penjual Warung Es Tawon Kidul Dalem, Kota Malang saat melayani pembelinya, Rabu (25/7/2018)

Sri Utami mengatakan, menu minuman yang disediakan sejak dulu adalah es kacang ijo campur, es kacang ijo alpukat, bubur kacang ijo, dan es kacang ijo ketan item.

Waktu itu, ibu mertuanya berjualan di teras rumahnya. Sementara di samping rumahnya terdapat pohon asam yang menjadi cikal bakal penamaan es tawon. Namun pada 1999, pohon asam itu dipotong.

"Dulu ada pohon asam, tahun 1970-an ada tawonnya. Karena lokasinya ada tawonnya disebut es tawon," katanya.

Saat ini, menu es yang disediakannya masih sama. Resep, takaran dan wadah yang disajikan juga masih sama. Setiap gelas dipatok dengan harga Rp 8.000.

Peminatnya pun masih cukup banyak. Dalam sehari yakni buka pukul 8.00 WIB hingga tutup pada pukul 13.30 WIB, Sri Utami mampu menjual hingga 80 gelas.

"80 gelas perhari. Ada yang dibungkus. Tambah sekarang ada gofood," ungkapnya.

Es kacang ijo campur yang disediakan di Warung Es Tawon Kidul Dalem, Kota Malang, Rabu (25/7/2018)KOMPAS.com / Andi Hartik Es kacang ijo campur yang disediakan di Warung Es Tawon Kidul Dalem, Kota Malang, Rabu (25/7/2018)

Ibu tiga anak itu berharap jualannya tidak tutup karena merupakan salah satu warung yang legendaris di Kota Malang. Ia mengaku sudah mempersiapkan anak pertamanya untuk meneruskan jualannya itu.

"Saya sudah mempersiapkan penerus, anak saya yang pertama," katanya.

Riyani (25) salah satu pembeli mengaku merasakan sensasi yang unik. Sebab jarang ada menu es kajang ijo dengan varian rasa.

"Rasanya segar karena tidak pakai pemanis buatan. Rasanya juga unik karena pakai kacang hijau yang ada campurannya," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Panduan Lengkap ke Desa Wisata Koto Kaciak, Simak Sebelum Datang

Panduan Lengkap ke Desa Wisata Koto Kaciak, Simak Sebelum Datang

Travel Tips
Traveloka Resmikan Wahana Baru di Kidzania Jakarta, Ada Diskon 25 Persen

Traveloka Resmikan Wahana Baru di Kidzania Jakarta, Ada Diskon 25 Persen

Travel Update
Barcelona Hapus Rute Bus dari Google Maps, Ini Alasannya

Barcelona Hapus Rute Bus dari Google Maps, Ini Alasannya

Travel Update
4 Tips Berkunjung ke Desa Wisata Koto Kaciak, Datang Pagi Hari

4 Tips Berkunjung ke Desa Wisata Koto Kaciak, Datang Pagi Hari

Travel Tips
Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Jalan Jalan
4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

Travel Tips
Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Travel Update
Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Jalan Jalan
Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Jalan Jalan
 7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

Jalan Jalan
5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

Travel Tips
Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Jalan Jalan
Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Travel Update
Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Travel Update
Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com