Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mendaki Puncak Piaynemo Lewat Jalur Baru, Apa Rasanya?

Kompas.com - 27/07/2018, 15:10 WIB
Sherly Puspita,
Wahyu Adityo Prodjo

Tim Redaksi

WAIGEO, KOMPAS.com - Dari pintu masuk, Kompas.com sudah melihat ratusan anak tangga yang terbuat dari kayu tersusun rapi dan lebar. Rasanya sudah tak sabar melintasi jalur masuk baru menuju "puncak keindahan" kawasan wisata Piaynemo, Waigeo, Raja Ampat, Papua Barat.

Jalur masuk ini baru saja selesai dibangun pada akhir tahun 2017. Benar saja, papan-papan kayu yang tersusun sepanjang akses masuk masih terlihat sangat apik dengan lapisan plitur kayu berwarna coklat tua.

Akses masuk ini juga berukuran cukup luas. Kepala Pengelola Kawasan Wisata Piaynemo Brian Fakdawer mengatakan, luas akses masuk baru ini berukuran dua kali lebih besar jika dibandingkan dengan jalur lama.

"Jalur lama hanya cukup untuk dua orang jalan saja. Sekitar 1,5 meter lebarnya. Kalau jalur baru ini bisa sampai 3 meter," ujar Brian ketika ditemui, Kamis (26/7/2018).

Salah satu spot berfoto di kawasan wisata Piaynemo, Waigeo, Raja Ampat, Papua Barat. Foto diambil pada Kamis (26/7/2018)Kompas.com/Sherly Puspita Salah satu spot berfoto di kawasan wisata Piaynemo, Waigeo, Raja Ampat, Papua Barat. Foto diambil pada Kamis (26/7/2018)

Kompas.com merasa jarak antara anak tangga yang satu dengan anak tangga selanjutnya sangat pas. Wisatawan tak perlu melangkahkan kakinya terlalu lebar, sehingga rasa lelah saat menaiki tangga dapat diminimalisir.

Berjalan tak sampai lima meter, Kompas.com melihat satu gazebo yang digunakan sebagai rest area.

Di dalam rest area terdapat bangku panjang terbuat dari kayu yang dapat menampung sekitar lima orang.

"Jadi jalur ini nyaman dilalui anak-anak atau orang tua. Kami ada lima tempat istirahat seperti ini di sepanjang jalur," lanjut Brian.

Tak hanya itu, di jalur ini tersedia empat kontainer toilet di samping rest area pertama yang dapat digunakan wisatawan. Di jalur lama belum tersedia toilet semacam ini.

Salah satu rest area di kawasan wisata Piaynemo, Waigeo, Raja Ampat, Papua Barat. Foto diambil pada Kamis (26/7/2018)Kompas.com/Sherly Puspita Salah satu rest area di kawasan wisata Piaynemo, Waigeo, Raja Ampat, Papua Barat. Foto diambil pada Kamis (26/7/2018)
Kompas.com harus berjalan sejauh 200 meter hingga akhirnya sampai ke puncak Piaynemo.

Sepanjang perjalanan pohon-pohon rindang melindungi kami dari teriknya sinar matahari. Pagar-pagar pembatas membuat perjalanan menuju puncak Piaynemo terasa lebih aman.

Menurut Brian, panjang lintasan jalur baru menuju puncak Piaynemo ini dua kali lebih panjang dibanding jalur lama. Namun sudut kemiringannya yang landai membuat berjalan di jalur baru terasa lebih nyaman.

"Jalur lama itu panjang hanya 100 meter tapi terjal sehingga lelah sekali berjalan di sana. Jadi walau di sini jalur lebih panjang tapi lebih tidak terasa lelah," sebutnya.

Dalam waktu sekitar 15 menit Kompas.com tiba di puncak. Sedikit lelah ketika menaiki tangga di tanjakan terakhir yang cukup terjal.

Namun, sesampainya di puncak rasa lelah tergantikan dengan cantiknya laut berwarna biru lengkap dengan hiasan berupa karst yang membuat takjub.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com