Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Teknologi yang Digunakan untuk "Merebut" Wisman ke Indonesia

Kompas.com - 27/07/2018, 17:22 WIB
Muhammad Irzal Adiakurnia,
Sri Anindiati Nursastri

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Untuk memperoleh target kunjungan 17 juta wisatawan mancanegara (wisman) tahun ini, Kementerian Pariwisata (Kemenpar) menggunkan teknologi Competing Destination Model (CDM) untuk "merebut" wisatawan dari negara lain.

Hal tersebut disampaikan Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Pariwisata II di Gedung Sapta Pesona Jakarta, Kamis (26/7/2018).

"Untuk memenuhi dua juta itu (perkiraan kekurangan kunjungan wisman 2018), salah satunya ada CDM ditargetkan satu juta (wisman), sekarang sedang tender," tutur Menpar.

Arief menjelaskan CDM ialah metode yang dilakukan penyedia platform data driven marketing dalam mengarahkan calon wisman yang sudah memiliki tujuan wisata ke destinasi tertentu, ke Indonesia.

"CDM itu bisa mempengaruhi saat wisman memilih destinasi. Terutama yang FIT (Free Individual Traveler) itu mereka nyari reverensi berkali-kali, nah di kali keberapanya itu kita pengaruhi, mereka mau ke Maldives kita punya Raja Ampat, mereka mau ke Angkor Wat kita pengaruhi sama Borobudur, kita selalu punya sepadannya," terang Arief.

Baca juga: 3 Strategi Tidak Biasa Kementerian Pariwisata untuk Capai 17.000 Wisman Tahun Ini

CDM memungkinkan mengambil data wisatawan dari berbagai sumber online; profiling dan segmentasi data wisatawan, lalu menargetkan wisatawan tersebut dengan kampanye iklan yang tertarget.

"Tapi CDM tadi hanya saya pengaruhi kalau semula dia tidak memilih Indonesia. Kalau semula dari digital ia sudah memilih diving di Labuan Bajo, maka tidak usah dipengaruhi," jelas Arief.

Minat wisman yang paling banyak akan dipengaruhi ialah wisata budaya, wisata alam, dan wisata belanja. Untuk wisata belanja akan gencar dilakukan saat ada event-event diskon di beberapa daerah Indonesia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com