Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menepati Janji Leluhur Banyuwangi di BEC 2018

Kompas.com - 30/07/2018, 11:24 WIB
Kontributor Banyuwangi, Ira Rachmawati,
I Made Asdhiana

Tim Redaksi

BANYUWANGI, KOMPAS.com - Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, kembali menggelar Banyuwangi Ethno Carnival (BEC) Minggu (29/7/2018).

Pergelaran yang masuk tahun ke delapan tersebut, mengambil tema "Puter Kayun", yang diambil dari tradisi warga Boyolangu ke Pantai Watudodol setiap tanggal 10 Syawal dengan menempuh perjalanan menggunakan dokar atau delman sejauh 15 kilometer.

Tradisi tersebut dilakukan masyarakat Boyolangu untuk menepati janji kepada leluhur mereka Ki Buyut Jakso yang telah membantu pembongkaran gunung batu saat pembukaan jalur Anyer Panarukan di wilayah Banyuwangi Utara.

Baca juga: Banyuwangi Incar 2.000 Delegasi di Ajang Annual Meeting IMF-Bank Dunia

Wilayah tersebut sekarang dikenal dengan nama Pantai Watudodol.

Sebanyak 120 talent mengikuti Banyuwangi Ethno Carnival 2018, di Banyuwangi, Jawa Timur, Minggu (29/7/2018).KOMPAS.com/IRA RACHMAWATI Sebanyak 120 talent mengikuti Banyuwangi Ethno Carnival 2018, di Banyuwangi, Jawa Timur, Minggu (29/7/2018).
Fragmen BEC 2018 diawali dengan penampilan 100 penari Gandrung yang dibawakan para pelajar Banyuwangi lalu kemudian fragmen menceritakan Belanda yang kesulitan membuka jalur Anyer-Panarukan karena terhalang gunung batu yang tidak bisa hancurkan karena dihuni oleh makhluk halus.

Baca juga: Tarik Turis Malaysia, Citilink Matangkan Rute Kuala Lumpur-Banyuwangi

Akhirnya Belanda meminta bantuan kepada Bupati Banyuwangi pertama, Mas Alit yang kemudian memerintahkan Ki Buyut Jakso, orang sakti dari Boyolangu.

Dengan mediasi Ki Buyut Jakso, para jin dan dedemit yang menghuni gunung batu tersebut mau dipindahkan namun dengan syarat bahwa setiap tahun, keturunan Ki Buyut Jakso harus menggelar selamatan di sekitar Pantai Watudodol.

Ki Buyut Jakso menyetujui. Dibantu oleh masyarakat Boyolangu, gunung batu tersebut berhasil dihancurkan (didodol).

Seorang talent menggunakan konstum Tapekong di  Banyuwangi Ethno Carnival (BEC) 2018, Minggu (29/7/2018).KOMPAS.com/IRA RACHMAWATI Seorang talent menggunakan konstum Tapekong di Banyuwangi Ethno Carnival (BEC) 2018, Minggu (29/7/2018).
Lalu disisakan bongkahan batu di Pantai Watudodol sebagai penanda perjuangan Ki Buyut Jakso dan warga Boyolangu saat membuka jalur Anyer-Panarukan yang masih bisa dilihat hingga hari ini.

Baca juga: Banyuwangi dan Lombok Akan Difokuskan Jadi Bandara LCC

Janji kepada leluhur Ki Buyut Jakso selalu ditepati oleh masyarakat Boyolang. Secara rutin, setahun sekali mereka mengendarai dokar atau delman menuju Pantai Watudodol.

Dokar dipilih karena pada masa itu sebagian besar masyarakat Boyolangu memiliki kuda dan bekerja sebagai kusir delman.

Parade busana kolosal yang masuk pada TOP 10 Calendar Event of Indonesia ini diikuti oleh 120 talent yang mengenakan busana merepresentasikan 10 sub tema yang diangkat dari ritual “Puter Kayun” seperti Kupat Lepet, Tapekong, Oncor-oncoran, Keris, Dokar, Buyut Jakso, dan Gedogan.

Ada 10 sub tema di BEC 2018 yang terinspirasi dari tradisi Puter Kayun masyarakat Boyolangu Banyuwangi setiap 10 Syawal.KOMPAS.com/IRA RACHMAWATI Ada 10 sub tema di BEC 2018 yang terinspirasi dari tradisi Puter Kayun masyarakat Boyolangu Banyuwangi setiap 10 Syawal.
Selain panggung utama, ada juga 10 panggung yang ada di sepanjang jalur "cat walk" sepanjang 2 kilometer. Di setiap panggung, para talent akan tampil diiringi musik tradisional yang dimainkan secara langsung oleh seniman-seniman dan penyanyi daerah Banyuwangi.

"Ada ratusan seniman Banyuwangi dan juga sanggar kesenian yang terlibat dalam BEC 2018. Itu yang membuat BEC beda dengan carnaval lainnya. Selain itu setiap tahunnya kita selalu mengusung kearifan lolak tradisi dan budaya yang ada di Banyuwangi," kata Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas kepada Kompas.com, Minggu (29/7/2018).

Sementara itu, Menko Maritim Luhut Binsar Panjaitan yang hadir dalam pergelaran tersebut, diakhir sesi karnaval ikut berjalan bersama Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas dan rombongan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Wahana dan Kolam Renang di Kampoeng Kaliboto Waterboom Karanganyar

Wahana dan Kolam Renang di Kampoeng Kaliboto Waterboom Karanganyar

Jalan Jalan
Gunung Ruang Meletus, AirAsia Batalkan Penerbangan ke Kota Kinabalu

Gunung Ruang Meletus, AirAsia Batalkan Penerbangan ke Kota Kinabalu

Travel Update
Kampoeng Kaliboto Waterboom: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Kampoeng Kaliboto Waterboom: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Jalan Jalan
Aktivitas Wisata di The Nice Garden Serpong

Aktivitas Wisata di The Nice Garden Serpong

Jalan Jalan
Delegasi Dialog Tingkat Tinggi dari China Akan Berwisata ke Pulau Padar Labuan Bajo

Delegasi Dialog Tingkat Tinggi dari China Akan Berwisata ke Pulau Padar Labuan Bajo

Travel Update
The Nice Garden Serpong: Tiket Masuk, Jam Buka, dan Lokasi

The Nice Garden Serpong: Tiket Masuk, Jam Buka, dan Lokasi

Jalan Jalan
Cara ke Sukabumi dari Bandung Naik Kendaraan Umum dan Travel

Cara ke Sukabumi dari Bandung Naik Kendaraan Umum dan Travel

Travel Tips
Pengembangan Bakauheni Harbour City di Lampung, Tempat Wisata Dekat Pelabuhan

Pengembangan Bakauheni Harbour City di Lampung, Tempat Wisata Dekat Pelabuhan

Travel Update
Asita Run 2024 Digelar di Bali Pekan Ini, Terbuka untuk Turis Asing

Asita Run 2024 Digelar di Bali Pekan Ini, Terbuka untuk Turis Asing

Travel Update
13 Telur Komodo Menetas di Pulau Rinca TN Komodo pada Awal 2024

13 Telur Komodo Menetas di Pulau Rinca TN Komodo pada Awal 2024

Travel Update
Tanggapan Kemenparekraf soal Jam Kerja 'Overtime' Sopir Bus Pariwisata

Tanggapan Kemenparekraf soal Jam Kerja "Overtime" Sopir Bus Pariwisata

Travel Update
Tip Jalan-jalan Jenius ke Luar Negeri, Tukar Mata Uang Asing 24/7 Langsung dari Aplikasi

Tip Jalan-jalan Jenius ke Luar Negeri, Tukar Mata Uang Asing 24/7 Langsung dari Aplikasi

BrandzView
Vietnam dan China Siap Bangun Jalur Kereta Cepat Sebelum 2030

Vietnam dan China Siap Bangun Jalur Kereta Cepat Sebelum 2030

Travel Update
Libur Lebaran, Tren Kunjungan Wisatawan di Labuan Bajo Meningkat

Libur Lebaran, Tren Kunjungan Wisatawan di Labuan Bajo Meningkat

Travel Update
ASDP Catat Perbedaan Tren Mudik dan Arus Balik Lebaran 2024 Merak-Bakauheni

ASDP Catat Perbedaan Tren Mudik dan Arus Balik Lebaran 2024 Merak-Bakauheni

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com