Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Istana Kepresidenan RI dan Selera Seni Soekarno

Kompas.com - 06/08/2018, 10:36 WIB
Silvita Agmasari,
I Made Asdhiana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden pertama RI Soekarno punya hobi mengoleksi benda seni khususnya lukisan. Maka tak heran, Istana Kepresidenan RI memiliki koleksi karya seni bak galeri kelas dunia.

"Istana yang paling banyak menyimpan karya seni itu Istana Bogor dan kebanyakan adalah karya master," kata kurator Pameran Seni Koleksi Istana Kepresidenan Republik Indonesia, Watie Moerany saat ditemui di Galeri Nasional Indonesia, Jakarta, Jumat (3/8/2018).

Baca juga: Lukisan Termahal di Pameran Koleksi Seni Istana Negara RI, Sampai Ratusan Milyar

Menurut Watie, koleksi seni di Istana Bogor mencapai lebih dari seribu, terdiri dari lukisan, patung, kriya, dan souvenir dari negara.

Pengunjung menyaksikan Pameran Koleksi Seni Istana Negara RI di Galeri Nasional Indonesia, Jakarta.KOMPAS.com / Silvita Agmasari Pengunjung menyaksikan Pameran Koleksi Seni Istana Negara RI di Galeri Nasional Indonesia, Jakarta.
Karya seni yang dipajang di setiap istana ternyata memiliki ciri khas tersendiri dan mencerminkan selera seni Soekarno.

Misalnya di Istana Bogor dan Cipanas, Watie menyebutkan kebanyakan adalah lukisan Mooi Inde (eksotisme Hindia Belanda) dengan menampilkan pemandangan indah dan perempuan-perempuan cantik.

Baca juga: Mengenal Djiauw Kie Siong, Pemilik Rumah di Rengasdengklok yang Disinggahi Bung Karno

Di Gedung Agung Yogyakarta, karya lukisan lebih bertema perjuangan. Soekarno diketahui suka dengan karya seni bertema panah yang melambangkan senjata bangsa Timur dan Selatan dan sikap kesatriaan.

Banyak lukisan koleksi Soekarno juga mengenai perjuangan para pejuang dan rakyat merebut kemerdekaan.

Pengunjung melihat lukisan koleksi Istana Negara dalam pameran bertajuk Senandung Ibu Pertiwi di Galeri Nasional, Jakarta Pusat, Senin (7/8/2017). Pameran menampilkan 48 lukisan dari 41 pelukis yang dibuat abad 19 hingga abad 20 dan berlangsung untuk umum dari 2-30 Agustus.KOMPAS.com/GARRY ANDREW LOTULUNG Pengunjung melihat lukisan koleksi Istana Negara dalam pameran bertajuk Senandung Ibu Pertiwi di Galeri Nasional, Jakarta Pusat, Senin (7/8/2017). Pameran menampilkan 48 lukisan dari 41 pelukis yang dibuat abad 19 hingga abad 20 dan berlangsung untuk umum dari 2-30 Agustus.
Sedangkan di Istana Jakarta memajang karya seni yang terdiri dari berbagai tema.

Sampai saat ini di setiap istana, Watie menyebutkan ada petugas yang bertanggung jawab khusus menjaga koleksi seni.

Baca juga: Mengintip Koleksi Buku Bung Karno di Blitar

Soekarno diperkirakan semasa hidup mengoleksi 2.800 lukisan, dan didaulat sebagai kepala negara dengan koleksi lukisan terbanyak.

Lukisan tersebut banyak berasal dari pemberian negara lain sampai membeli sendiri saat kunjungan ke sebuah negara.

Lukisan Bung Karno tersimpan di Rumah pengasingan Bung Karno di Jalan Perwira, Ende, Flores, Nusa Tenggara Timur.KOMPAS.COM/I MADE ASDHIANA Lukisan Bung Karno tersimpan di Rumah pengasingan Bung Karno di Jalan Perwira, Ende, Flores, Nusa Tenggara Timur.
Selain mengoleksi karya seni, Soekarno sebenarnya bisa melukis. Ia melukis sejak zaman kuliah dan membuat belasan lukisan serta karikatur semasa hidup.

Salah satu lukisan Soekarno yang bisa dilihat berada di rumah pengasingannya di Ende.

Koleksi karya seni Soekarno dapat dilihat langsung di Pameran Koleksi Seni Istana Negara RI, Galeri Nasional Indonesia, Jakarta, 3-31 Agustus 2018.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com