Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bendera Raksasa Berkibar di Gunung Api Purba Nglanggeran

Kompas.com - 13/08/2018, 17:04 WIB
Markus Yuwono,
I Made Asdhiana

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Selama seminggu ke depan wisatawan yang berkunjung ke Gunung Api Purba Nglanggeran, Patuk, Gunungkidul, DI Yogyakarta, akan bisa menikmati keindahan bukit ditambah kibaran ribuan bendera Merah Putih berukuran kecil hingga raksasa 42 x 28 meter.

Bendera raksasa ini untuk menyambut HUT ke-73 Republik Indonesia dan mempromosikan salah satu geosite, dari 13 geosite yang ada di Gunungsewu Unesco Global Geopark yang berada di Gunungkidul.

Sekretaris Dinas Pariwisata Kabupaten Gunungkidul, Hary Sukmono mengatakan, ini merupakan sebuah langkah perjuangan sebagai penyemangat untuk meningkatkan kunjungan wisatawan secara bersama.

Baca juga: Generasi Milenial Didorong Kembangkan Pariwisata Nglanggeran

"Pariwisata di Gunungkidul kami gelorakan bersama untuk kesejahteraan masyarakat. Saat 73 tahun lalu perjuangan merebut kemerdekaan, saat ini angkat momentum mengisi kemerdekaan menggelorakan semangat pariwisata di destinasi wisata Nglanggeran," kata Hary Sukmono ditemui di sela pembentangan bendera raksasa, Senin (13/8/2018).

Pengibaran bendera raksasa di Puncak Gunung Buchu tidak mudah karena membutuhkan sebanyak 73 orang untuk mengangkut bendera seberat 2 kwintal ini.

Baca juga: Berburu Matahari Terbit di Embung Nglanggeran

Mereka bahu membahu menelusuri hutan dan perbukitan agar bisa mengibarkan bendera sejak beberapa minggu terakhir. "Harapannya gotong royong masyarakat, dinas, TNI, dan Polri kita gelorakan bersama untuk membangun pariwisata di Gunungkidul," katanya.

Seorang warga menyaksikan bendera raksasa di Puncak Gunung Buchu, Sekitar Gunung Api Purba Nglanggeran, Patuk, Gunungkidul, DI Yogyakarta, Senin (13/8/2018). KOMPAS.com/MARKUS YUWONO Seorang warga menyaksikan bendera raksasa di Puncak Gunung Buchu, Sekitar Gunung Api Purba Nglanggeran, Patuk, Gunungkidul, DI Yogyakarta, Senin (13/8/2018).
Menurut Hary, bendera raksasa akan berkibar di puncak Buchu sampai Senin (20/8/2018). Namun demikian penurunan tergantung dari pengelola sebab perlu waktu dan tingkat kesulitan yang cukup tinggi.

"Nanti tergantung pengelolanya sampai kapan, tetapi waktunya sudah disepakati sampai tanggal 20 besok," ucapnya.

Salah seorang pengelola Gunung Api Purba Nglanggeran, Sugeng Handoko dalam sambutannya mengatakan, pengunjung bisa menyaksikan sunset dari Embung Nglanggeran sambil menyaksikan bentangan bendera raksasa.

"Nanti akan menarik karena ada bendera raksasa saat menyaksikan sunset," katanya.

Kepala Dinas Pariwisata Gunungkidul, Asty Wijayanti mengatakan, persiapan bendera tidak hanya dilakukan oleh masyarakat sekitar tetapi juga melibatkan unsur Polres Gunungkidul dan TNI.

"Bendera diangkat oleh pasukan 73 orang yang terdiri dari berbagai unsur baik masyarakat, TNI, Polisi dan unsur lainnya,"ucapnya

Ribuan bendera di sekitar Embung Nglanggeran, Patuk, Gunungkidul, DI Yogyakarta sebagai salah satu tempat menarik wisatawan.KOMPAS.com/MARKUS YUWONO Ribuan bendera di sekitar Embung Nglanggeran, Patuk, Gunungkidul, DI Yogyakarta sebagai salah satu tempat menarik wisatawan.
Pemilihan Ngelanggeran bertujuan untuk mengenalkan tempat wisata Ngelanggeran kepada masyarakat luas. "Ngelanggeran termasuk dalam 13 geosite yang ada di Gunungkidul, dengan acara ini maka cepat dalam memperkenalkannya," katanya.

Geopark Gunungsewu memiliki luas luas lebih kurang 1.802 km2, terdapat 33 geosite, untuk Gunungkidul 13 lokasi, Pacitan 13 lokasi, dan Wonogiri 7 lokasi.

Gunungsewu sudah masuk dalam Global Geopark Network (GGN) di konferensi Asia Pasific Global Network oleh UNESCO di Sanin, Kaigan, Jepang pada Sabtu (19/9/2015). Masuknya Gunungsewu bersama 120 global geopark dari 33 negara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Wahana dan Kolam Renang di Kampoeng Kaliboto Waterboom Karanganyar

Wahana dan Kolam Renang di Kampoeng Kaliboto Waterboom Karanganyar

Jalan Jalan
Gunung Ruang Meletus, AirAsia Batalkan Penerbangan ke Kota Kinabalu

Gunung Ruang Meletus, AirAsia Batalkan Penerbangan ke Kota Kinabalu

Travel Update
Kampoeng Kaliboto Waterboom: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Kampoeng Kaliboto Waterboom: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Jalan Jalan
Aktivitas Wisata di The Nice Garden Serpong

Aktivitas Wisata di The Nice Garden Serpong

Jalan Jalan
Delegasi Dialog Tingkat Tinggi dari China Akan Berwisata ke Pulau Padar Labuan Bajo

Delegasi Dialog Tingkat Tinggi dari China Akan Berwisata ke Pulau Padar Labuan Bajo

Travel Update
The Nice Garden Serpong: Tiket Masuk, Jam Buka, dan Lokasi

The Nice Garden Serpong: Tiket Masuk, Jam Buka, dan Lokasi

Jalan Jalan
Cara ke Sukabumi dari Bandung Naik Kendaraan Umum dan Travel

Cara ke Sukabumi dari Bandung Naik Kendaraan Umum dan Travel

Travel Tips
Pengembangan Bakauheni Harbour City di Lampung, Tempat Wisata Dekat Pelabuhan

Pengembangan Bakauheni Harbour City di Lampung, Tempat Wisata Dekat Pelabuhan

Travel Update
Asita Run 2024 Digelar di Bali Pekan Ini, Terbuka untuk Turis Asing

Asita Run 2024 Digelar di Bali Pekan Ini, Terbuka untuk Turis Asing

Travel Update
13 Telur Komodo Menetas di Pulau Rinca TN Komodo pada Awal 2024

13 Telur Komodo Menetas di Pulau Rinca TN Komodo pada Awal 2024

Travel Update
Tanggapan Kemenparekraf soal Jam Kerja 'Overtime' Sopir Bus Pariwisata

Tanggapan Kemenparekraf soal Jam Kerja "Overtime" Sopir Bus Pariwisata

Travel Update
Tip Jalan-jalan Jenius ke Luar Negeri, Tukar Mata Uang Asing 24/7 Langsung dari Aplikasi

Tip Jalan-jalan Jenius ke Luar Negeri, Tukar Mata Uang Asing 24/7 Langsung dari Aplikasi

BrandzView
Vietnam dan China Siap Bangun Jalur Kereta Cepat Sebelum 2030

Vietnam dan China Siap Bangun Jalur Kereta Cepat Sebelum 2030

Travel Update
Libur Lebaran, Tren Kunjungan Wisatawan di Labuan Bajo Meningkat

Libur Lebaran, Tren Kunjungan Wisatawan di Labuan Bajo Meningkat

Travel Update
ASDP Catat Perbedaan Tren Mudik dan Arus Balik Lebaran 2024 Merak-Bakauheni

ASDP Catat Perbedaan Tren Mudik dan Arus Balik Lebaran 2024 Merak-Bakauheni

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com