JAKARTA, KOMPAS.com – Rangkaian Festival Danau Sentarum (FDS) akan diselenggarakan mulai 25-28 Oktober 2018 dengan tema “Memacu Ekowisata Lintas Batas di Jantung Borneo. Tahun ini, FDS memasuki tahun penyelenggaraan keempat setelah digagas mulai tahun 2012.
“FDS merupakan event unggulan 100 wonderful events Indonesia. Selain karena cultural value yang dipilih budayawan, dari media dan comercial value-nya juga tidak diragukan, wismannya (wisatawan mancanegara) banyak,” tutur Esthy Reko Astuti, Staf Ahli Menteri Pariwisata Bidang Multikultural saat meluncurkan FDS 2018 di Kementerian Pariwisata, Jakarta, Senin (13/8/2018).
Dari data Kemenpar, wisatawan yang megunjungi Danau Sentarum saat FDS mencapai 7.865 orang, dengan 7.000 orangnya wisman dari Malaysia. Ia menilai wisata lintas batas di Kabupaten Kapuas Hulu ini salah satu andalan Indonesia, selain Kepulauan Riau dan Nusa Tenggara Timur.
Rangkaian acara FDS 2018 terdiri dari Danau Sentarum Cruise, Parade Perahu Tradisional, Sentarum Ethnic Music Festival, Kontes Arwana Super Red, Karnaval Budaya dan Festival Minum Madu. Tidak ketinggalan juga pagelaran Seni Budaya dan Hiburan Masyarakat.
Berikut beberapa rangkaian acara di FDS 2018.
Danau Setarum Cruise
Kegiatan tersebut merupakan aktivitas yang dilakukan sepanjang pelaksanaan rangkaian acara FDS 2018 dengan menyusuri Danau Sentarum menggunakan kapal-kapal motor khas Kapuas Hulu yang disebut Kapal Bandong. Acara ini akan diselenggarakan 25-28 Oktober 2018.
Parade Perahu Tradisional
Parade perahu ini merupakan kegiatan penyusuran Danau Sentarum menggunakan perahu hias Khas masyarakat Dayak yang disebut Parau Tambe. Acara inti ini akan diselenggarakan 27 Oktober 2018.
Sentarum Ethnic Music Festival
Sentarum Ethnic Music Festival adalah pagelaran seni dan tradisi masyarakat Kapuas Hulu, mulai dari seni tari, musik, dan kesenian. Acara inti ini akan diselenggarakan 26 Oktober 2018.
Karnaval Budaya dan Festival Minum Madu
Tidak kalah unik juga ialah parade minum madu organik yang dihasilkan dari Danau Sentarum. Parade ini akan diikuti oleh ribuan orang termasuk masyarakat lokal dengan menggunakan pakaian adat masing-masing. Acara ini akan diselenggarakan 25 Oktober 2018,di Lanjak.