Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapan Maskapai Indonesia Buka Penerbangan Denpasar-London?

Kompas.com - 20/08/2018, 10:48 WIB
I Made Asdhiana

Editor

DENPASAR, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi Bali mengharapkan maskapai penerbangan Tanah Air membuka rute Denpasar-London, Inggris untuk mengakomodasi tingginya minat wisatawan dari negeri tersebut berwisata ke Bali.

"Wisatawan dari Inggris masuk lima besar jumlah kunjungan wisatawan mancanegara di Bali dan jika ada penerbangan langsung akan lebih banyak lagi wisman dari negara tersebut," kata Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali, Anak Agung Yuniarta Putra ketika menghadiri peresmian kantor Konjen Inggris di Denpasar, Sabtu (18/8/2018).

Menurut Yuniarta, maskapai penerbangan Garuda Indonesia yang tengah mengkaji ulang rute Jakarta-London mengharapkan mengalihkan rutenya dari Denpasar-London pulang pergi.

Baca juga: BNPB: Wisatawan Jangan Cemas, Bali dan Lombok Selatan Aman Dikunjungi

Meski belum ada kepastian, namun Yuniarta menyebutkan maskapai penerbangan Lion Air berencana membuka rute penerbangan langsung dari London ke Bali.

"Lion Air akan mengambil alih rute itu. Paling tidak akhir tahun ini," ucapnya.

Suasana magis kota London di waktu senja.British Embassy Suasana magis kota London di waktu senja.
Apabila ada penerbangan langsung dari Bali menuju London, menurut Yuniarta, pihaknya optimistis akan mendongkrak jumlah wisatawan Inggris berkunjung ke Bali berkisar 5-10 persen.

Baca juga: Hotel Hard Rock Bali Cocok untuk Mager di Kuta

Yuniarta menjelaskan tingkat pengeluaran wisatawan Inggris diperkirakan rata-rata mencapai sekitar 1.300 dollar AS per orang selama tinggal di Bali dengan lama tinggal berkisar dua hingga tiga minggu.

Sementara itu Wakil Konsul Jenderal Inggris di Denpasar, John Makin mengatakan per tahun rata-rata turis dari negaranya berwisata di Bali mencapai sekitar 250.000 orang.

"Jumlah tersebut menjadikan kami pasar terbesar dan satu-satunya negara kawasan Eropa yang masuk lima besar kunjungan wisatawan mancanegara," katanya.

Baca juga: 100 Hotel Terbaik Dunia Tahun 2018, Peringkat 1 Ada di Bali

Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik Provinsi Bali, jumlah wisatawan Inggris tahun 2017 mencapai 243.000 orang yang menduduki posisi kelima setelah China, Australia, India, dan Jepang.

Sejumlah wisatawan mengunjungi Desa Adat Penglipuran di Kubu, Kabupaten Bangli, Bali, Kamis (19/7/2018). Desa yang telah berdiri sejak 700 tahun silam pada masa Kerajaan Bangli tersebut mendapat predikat dari TripAdvisor sebagai desa terbersih sedunia pada 2016 dan saat ini menjadi destinasi favorit wisatawan untuk menikmati suasana perkampungan tradisional adat khas Bali.ANTARA FOTO/ADITYA PRADANA PUTRA Sejumlah wisatawan mengunjungi Desa Adat Penglipuran di Kubu, Kabupaten Bangli, Bali, Kamis (19/7/2018). Desa yang telah berdiri sejak 700 tahun silam pada masa Kerajaan Bangli tersebut mendapat predikat dari TripAdvisor sebagai desa terbersih sedunia pada 2016 dan saat ini menjadi destinasi favorit wisatawan untuk menikmati suasana perkampungan tradisional adat khas Bali.
Jumlah tersebut menguasai porsi 4,28 persen dari total keseluruhan kunjungan wisatawan asing di Bali mencapai 5,7 juta tahun 2017.

Sedangkan selama semester pertama tahun 2018, wisatawan Inggris berkunjung di Bali mencapai 124.000 orang atau naik 9,85 persen jika dibandingkan periode sama tahun lalu dan tahun ini menduduki posisi keempat setelah China, Australia dan India.

Jumlah itu menguasai porsi 4,31 dari total keseluruhan jumlah wisman ke Bali periode Januari-Juni 2018 mencapai 2,89 juta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com