Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Pegunungan Arfak Siapkan Infrastruktur dan Promosi Obyek Wisata

Kompas.com - 21/08/2018, 21:09 WIB
Wahyu Adityo Prodjo,
Sri Anindiati Nursastri

Tim Redaksi

PEGUNUNGAN ARFAK, KOMPAS.com – Pemerintah Daerah Kabupaten Pegunungan Arfak, Papua Barat menyiapkan infrastruktur dan obyek wisata untuk menyambut wisatawan.

Hal itu dikatan oleh Bupati Pegunungan Arfak, Yosias Saroi seusai upacara Perayaan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia di Lapangan Anggi, Distrik Anggi, Pegunungan Arfak, Jumat (17/8/2018).

“Kami sedang siapkan infrastruktur (jalan) karena anggaran yang minim dan terbatas, dan kita siapkan infrastruktur dan kita promosikan potensi-potensi pariwisata yang ada di distrik-distrik kabupaten Pegunungan Arfak. Ada danau perempuan dan laki-laki, gua di Dohu, air terjun, ada potensi budaya,” kata Yosias.

Selain itu, Yosias juga mengatakan akan menyiapkan kampung budaya di Distrik Anggi atau Distrik Anggi Gida. Menurutnya, kampung budaya nantinya diharapkan bisa melestarikan budaya di Pegunungan Arfak.

“Kami siapkan satu kampung khusus itu, agar bangun rumah lalu pakai budaya tradisional. Orang yang hidup dan kembangkan, hidupkan budaya tradisional kembali. Itu rencana kami,” ujar Yosias.

Mobil penggerak empat roda melewati jalan yang rusak di Pegunungan Arfak, Papua Barat, Kamis (16/8/2018). Akses jalan rusak menuju Pegunungan Arfak dari Manokwari adalah tantangan untuk pengembangan pariwisata Pegunungan Arfak.
KOMPAS.com/WAHYU ADITYO PRODJO Mobil penggerak empat roda melewati jalan yang rusak di Pegunungan Arfak, Papua Barat, Kamis (16/8/2018). Akses jalan rusak menuju Pegunungan Arfak dari Manokwari adalah tantangan untuk pengembangan pariwisata Pegunungan Arfak.
Untuk pembangunan infrastruktur, lanjutnya, akan bekerjasama dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan di Manokwari.

Masalah infrastruktur seperti jalan menuju Kabupaten Arfak dari Manokwari, ia akui memang masih terisolir karena kondisi rusak dan rawan longsor.

“Akses ke distrik dan kampung masih terisolir. Kami masih buka jalan tanah,” katanya.

Baca juga: Merayakan 17 Agustus di Pegunungan Arfak, Dingin...

Ia berharap dengan adanya pengembangan pariwisata di Pegunungan Arfak bisa mendatangkan wisatawan. Selain itu, investasi juga diharapkan hadir karena pariwisata.

Pegununungan Arfak adalah kabupaten hasil pemekaran Kabupaten Manokwari pada tahun 2014. Pegunungan Arfak bisa diakses melalui jalur udara yaitu pesawat perintis dan jalur darat dengan mobil penggerak empat roda.

Mobil penggerak empat roda melewati jalan yang rusak di Pegunungan Arfak, Papua Barat, Kamis (16/8/2018). Akses jalan rusak menuju Pegunungan Arfak dari Manokwari adalah tantangan untuk pengembangan pariwisata Pegunungan Arfak.KOMPAS.com/WAHYU ADITYO PRODJO Mobil penggerak empat roda melewati jalan yang rusak di Pegunungan Arfak, Papua Barat, Kamis (16/8/2018). Akses jalan rusak menuju Pegunungan Arfak dari Manokwari adalah tantangan untuk pengembangan pariwisata Pegunungan Arfak.
Ada beberapa obyek wisata bisa ditemukan di Pegunungan Arfak seperti Danau Anggi Gida dan Anggi Giji, penangkaran kupu-kupu Sayap Burung, rumah tradisional Suku Arfak  yang disebut rumah kaki seribu, dan tarian adat yaitu tari tumbuk tanah.

Danau Anggi Gida dan Danau Anggi Giji di Pegunungan Arfak adalah obyek wisata berbentuk danau yang terletak di ketinggian sekitar 2.000 meter di atas permukaan laut (mdpl).

Wisatawan bisa menikmati panorama danau dari atas bukit sambil menyesap sejuknya cuaca di Danau Anggi Gida dan Anggi Giji.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com