Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wisata Mangrove di Batam Dapat Bantuan Dana dari Bank Indonesia

Kompas.com - 27/08/2018, 13:07 WIB
Hadi Maulana,
I Made Asdhiana

Tim Redaksi

BATAM. KOMPAS.com - Taman Wisata Mangrove atau pohon bakau yang ada di Kampung Terih, Nongsa, Kota Batam, Kepulauan Riau (Kepri) akhirnya mendapatkan suntikan bantuan berupa barang senilai Rp 120 juta dari Bank Indonesia perwakilan Kepri.

Pengelolah Taman Wisata Mangrove kampung Terih, Nongsa, Nunung Sulistiyanto kepada Kompas.com mengaku bantuan ini sangat berarti bagi pihaknya, mengingat masih banyak fasilitas yang kurang dari lokasi pariwisata mangrove yang ada di Kampung Terih ini.

"Alhamdulillah, bantuan ini sangat berarti bagi kami, untuk menunjang para wisatawan yang ingin mengenal secara dekat dengan manfaat dan keuntungan dari mangrove ini," kata Nunung Sulistiyanto.

Sejumlah wisatawan yang datang ke kampung terih Nongsa ikut serta dalam melestarikan mangrove Batam ini. Selain menawarkan keindahan mangrove, destinasi ini juga memperkenalkan adat istiadat Melayu Batam yang ada di Kampung tua kampung Terih Nongsa.KOMPAS.COM/ HADI MAULANA Sejumlah wisatawan yang datang ke kampung terih Nongsa ikut serta dalam melestarikan mangrove Batam ini. Selain menawarkan keindahan mangrove, destinasi ini juga memperkenalkan adat istiadat Melayu Batam yang ada di Kampung tua kampung Terih Nongsa.
Nunung yang juga Ketua Penjelajah Alam Kepri (PARI) dan Ketua GenPI (Generasi Pesona Indonesia) Batam mengaku bantuan yang diberikan ini diantaranya berupa boat rescue, papan nama lokasi, sound system, serta pengadaan tempat sampah.

"Bantuan ini akan melengkapi fasilitas di taman wisata mangrove Kampung Terih, Nongsa. Bahkan tidak saja lokasi wisata, di Kampung Terih juga ada Pasar Mangrove Batam yang sudah jalan selama ini," ujarnya.

Dengan bantuan ini, Nunung mengaku setidaknya pihaknya tinggal memikirkan fasilitas lainnya seperti toilet yang layak, lokasi parkir dan beberapa fasilitas lainnya untuk kenyamanan wisatawan yang berkunjung ke taman wisata mangrove ini.

Sejumlah wisatawan yang datang ke kampung terih Nongsa ikut serta dalam melestarikan mangrove Batam ini. Selain menawarkan keindahan mangrove, destinasi ini juga memperkenalkan adat istiadat Melayu Batam yang ada di Kampung tua kampung Terih Nongsa.KOMPAS.com/HADI MAULANA Sejumlah wisatawan yang datang ke kampung terih Nongsa ikut serta dalam melestarikan mangrove Batam ini. Selain menawarkan keindahan mangrove, destinasi ini juga memperkenalkan adat istiadat Melayu Batam yang ada di Kampung tua kampung Terih Nongsa.
Lebih jauh Nunung mengaku Taman Wisata Mangrove yang berada di Kampung Terih, Nongsa, Batam ini awalnya merupakan hutan mangrove. Hutan tersebut nyaris tidak bermanfaat langsung bagi perekonomian masyarakat.

"Makanya bersama teman-teman PARI dan GenPI Kampung Terih ini kami sulap dan kami hidupkan sebagai lokasi wisata mangrove dan pasar mangrove Batam," ungkapnya.

Selain spot spot untuk mengambil momen penting, pihaknya juga menambahkan pelantar sepanjang 200 meter dirindangnya hutan mangrove Kampung Terih tersebut.

Ada juga rumah pohon yang dibuat di ketinggian 17 meter, ayunan pohon mangrove dan lokasi bersantai ditepi pantai sambil menikmati keindahan hamparan mangrove. Belum lagi sejumlah spot instagramable kreasi anak-anak GenPI Batam.

Sejumlah wisatawan yang datang ke kampung terih Nongsa ikut serta dalam melestarikan mangrove Batam ini. Selain menawarkan keindahan mangrove, destinasi ini juga memperkenalkan adat istiadat Melayu Batam yang ada di Kampung tua kampung Terih Nongsa.KOMPAS.com/HADI MAULANA Sejumlah wisatawan yang datang ke kampung terih Nongsa ikut serta dalam melestarikan mangrove Batam ini. Selain menawarkan keindahan mangrove, destinasi ini juga memperkenalkan adat istiadat Melayu Batam yang ada di Kampung tua kampung Terih Nongsa.
"Yang tidak kalah menariknya, di Kampung Terih ini terdapat dermaga yang memiliki spot foto sunset kota Batam," ujarnya.

Dari dermaga tersebut, pengunjung juga bisa menikmati keindahan wilayah pantai Batam Centre, yang merupakan lokasi pusat pemerintahannya BP Batam dan Pemko Batam.

"Yang tidak kalah serunya, taman wisata mangrove kampung terih Nongsa ini banyak spot untuk selfie," katanya.

Tidak itu saja, untuk melestarikan kesenian dan budaya melayu di Kampung Terih ini, pengelola Taman wisata mangrove atau pasar mangrove Batam ini setiap minggu menggelar beragam seni budaya Melayu.

Sejumlah wisatawan yang datang ke kampung terih Nongsa ikut serta dalam melestarikan mangrove Batam ini. Selain menawarkan keindahan mangrove, destinasi ini juga memperkenalkan adat istiadat Melayu Batam yang ada di Kampung tua kampung Terih Nongsa.KOMPAS.com/HADI MAULANA Sejumlah wisatawan yang datang ke kampung terih Nongsa ikut serta dalam melestarikan mangrove Batam ini. Selain menawarkan keindahan mangrove, destinasi ini juga memperkenalkan adat istiadat Melayu Batam yang ada di Kampung tua kampung Terih Nongsa.
"Jadi kami tidak saja menawarkan keindahan taman wisata mangrove. Kami juga menyajikan berbagai macam adat istiadat melayu kampung tua yang ada di Batam serta beragam kekayaan kuliner melayu Batam," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com