Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tempat Wisata Wajib Dikunjungi Sebelum Berkeliling Sulawesi Utara

Kompas.com - 03/09/2018, 21:10 WIB
Muhammad Irzal Adiakurnia,
Wahyu Adityo Prodjo

Tim Redaksi

MANADO, KOMPAS.com - Sulawesi Utara memiliki banyak hal menarik yang bisa ditelusuri. Sebelum wisatawan menelusuri keindahan alam, budaya, dan kearifan lainnya cobalah mencari tahu tentang  dulu di museum ini.

Di Museum Negeri Sulawesi Utara, wisatawan akan disuguhkan informasi lengkap tentang Sulawesi Utara.

Museum dengan predikat terbesar di Manado ini berlokasi di Jalan W.R. Supratman No.72, Lawangirung, Wenang, Kota Manado, Sulawesi Utara. Tepat di pusat kota, berseberangan dengan SMP Negeri Satu Manado.

Bangunan bertingkat tiga ini terlihat besar dari luar, terdapat taman-taman yang berisi replika kebudayaan dan peninggalan zaman dahulu, mulai patung masyarakat adat, alat trasportasi kuno, hingga replika waruga (kubur batu).

Replika alat transportasi yang ditemukan di Sulawesi Utara, di Museum Perjuangan Sulawesi Utara, Sabtu (31/8/2018).KOMPAS.COM / MUHAMMAD IRZAL ADIAKURNIA Replika alat transportasi yang ditemukan di Sulawesi Utara, di Museum Perjuangan Sulawesi Utara, Sabtu (31/8/2018).
Wisatawan tak perlu membayar tiket untuk bisa masuk museum ini. Jika Anda menggunakan pemandu pun tidak ada nominal tarif khusus, cukup membayar seikhlasnya.

Saat KompasTravel berkunjung di Jumat (31/8/2018), kondisi museum terlihat lengang dengan lampu dan pendingin ruangan yang menyala. Terdengan sautan dua rombongan wisatawan di lantai atas.

Penelusuran jejak Sulawesi Utara (Sulut) berawal di lantai satu, Anda akan berkenalan dengan kejayaan masa lalu daerah ini, sebagai rute migrasi hewan dan manusia pada zaman pra sejarah.

Saat masuk zaman sejarah, wisatawan bisa mempelajari rute perdagangan antara barat dan timur di Sulawesi Utara, termasuk penyebaran agama Kristen, Islam, maupun kepercayaan atau agama yang dibawa pedagang-pedagang China, Arab, dan Eropa.

Wisatawan anak sekolah sedang dipandu berkunjung ke Museum Perjuangan Sulawesi Utara, Sabtu (31/8/2018).KOMPAS.COM / MUHAMMAD IRZAL ADIAKURNIA Wisatawan anak sekolah sedang dipandu berkunjung ke Museum Perjuangan Sulawesi Utara, Sabtu (31/8/2018).
"Dari zaman pra sejarah ini (Sulut) sudah diperhiungkan menjadi jalur migrasi manusia purba, nanti ada peninggalan-peninggalannya," terang Aldi salah satu pemandu di museum itu.

Di ruang berikutnya menjelaskan kekayaan Sulut sehingga sempat jadi medan perebutan oleh Portugis, Spanyol, Belanda, dan kerajaan-kerajaan Nusantara. Kekayaan yang ada mulai dari rempah-rempah cengkeh dan pala, lalu kelapa, beras, dan holtikultura.

Di ruang kekayaan fauna juga tidak kalah unik, karena merupakan jalur migran manusia pra sejarah, Sulut juga menjadi berbagai hewan unik ada yang menetap ada juga yang bermigrasi.

"Sejak zaman purba ada ikan purba menetap di perairan Sulut, dan banyak hewan endemik yang tinggal dan migrasi ke Sulawesi lain, seperti anoa, maleo, yaki, tarsius, babirusa, macaca," terang Aldi.

Contoh waruga yang ditemukan di Sulawesi Utara, di Museum Perjuangan Sulawesi Utara, Sabtu (31/8/2018).KOMPAS.COM / MUHAMMAD IRZAL ADIAKURNIA Contoh waruga yang ditemukan di Sulawesi Utara, di Museum Perjuangan Sulawesi Utara, Sabtu (31/8/2018).
Penasaran dengan warga asli penunggu dataran ini? Masuklah ke ruang kebudayaan. Ruang ini dibuka dengan penjelasan etnis asli Sulut, yaitu Suku Minahasa, Suku Bolaang Mongondow, Suku Sangihe, Suku Talaud, dan Suku Siau.

"Suku mayoritasnya ialah Suku Minahasa, dahulu disebut tanah malesung yang merupakan kawasan semenanjung di Sulut, bagian timur," tutur Aldi.

Ada juga informasi tentang Suku Bolaang Mongondow yang disebut suku yang berasal dari dataran tinggi, atau daerah pegunungan Sulut.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Wahana dan Kolam Renang di Kampoeng Kaliboto Waterboom Karanganyar

Wahana dan Kolam Renang di Kampoeng Kaliboto Waterboom Karanganyar

Jalan Jalan
Gunung Ruang Meletus, AirAsia Batalkan Penerbangan ke Kota Kinabalu

Gunung Ruang Meletus, AirAsia Batalkan Penerbangan ke Kota Kinabalu

Travel Update
Kampoeng Kaliboto Waterboom: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Kampoeng Kaliboto Waterboom: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Jalan Jalan
Aktivitas Wisata di The Nice Garden Serpong

Aktivitas Wisata di The Nice Garden Serpong

Jalan Jalan
Delegasi Dialog Tingkat Tinggi dari China Akan Berwisata ke Pulau Padar Labuan Bajo

Delegasi Dialog Tingkat Tinggi dari China Akan Berwisata ke Pulau Padar Labuan Bajo

Travel Update
The Nice Garden Serpong: Tiket Masuk, Jam Buka, dan Lokasi

The Nice Garden Serpong: Tiket Masuk, Jam Buka, dan Lokasi

Jalan Jalan
Cara ke Sukabumi dari Bandung Naik Kendaraan Umum dan Travel

Cara ke Sukabumi dari Bandung Naik Kendaraan Umum dan Travel

Travel Tips
Pengembangan Bakauheni Harbour City di Lampung, Tempat Wisata Dekat Pelabuhan

Pengembangan Bakauheni Harbour City di Lampung, Tempat Wisata Dekat Pelabuhan

Travel Update
Asita Run 2024 Digelar di Bali Pekan Ini, Terbuka untuk Turis Asing

Asita Run 2024 Digelar di Bali Pekan Ini, Terbuka untuk Turis Asing

Travel Update
13 Telur Komodo Menetas di Pulau Rinca TN Komodo pada Awal 2024

13 Telur Komodo Menetas di Pulau Rinca TN Komodo pada Awal 2024

Travel Update
Tanggapan Kemenparekraf soal Jam Kerja 'Overtime' Sopir Bus Pariwisata

Tanggapan Kemenparekraf soal Jam Kerja "Overtime" Sopir Bus Pariwisata

Travel Update
Tip Jalan-jalan Jenius ke Luar Negeri, Tukar Mata Uang Asing 24/7 Langsung dari Aplikasi

Tip Jalan-jalan Jenius ke Luar Negeri, Tukar Mata Uang Asing 24/7 Langsung dari Aplikasi

BrandzView
Vietnam dan China Siap Bangun Jalur Kereta Cepat Sebelum 2030

Vietnam dan China Siap Bangun Jalur Kereta Cepat Sebelum 2030

Travel Update
Libur Lebaran, Tren Kunjungan Wisatawan di Labuan Bajo Meningkat

Libur Lebaran, Tren Kunjungan Wisatawan di Labuan Bajo Meningkat

Travel Update
ASDP Catat Perbedaan Tren Mudik dan Arus Balik Lebaran 2024 Merak-Bakauheni

ASDP Catat Perbedaan Tren Mudik dan Arus Balik Lebaran 2024 Merak-Bakauheni

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com