Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Angkat Potensi Wisata Sejarah, Bengkulu akan Filmkan Ibu Fatmawati

Kompas.com - 06/09/2018, 18:05 WIB
Muhammad Irzal Adiakurnia,
Wahyu Adityo Prodjo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menjadi kampung halaman ibu negara pertama Indonesia, Bengkulu sadar punya potensi sejarah besar bangsa Indonesia, yang bisa dimanfaatkan untuk pendidikan juga pariwisata.

Pelaksana Tugas Bupati Bengkulu Rohidin Mersyah berencana mengangkatnya dalam sebuah film, yang akan ikut mempromosikan berbagai destinasi napak tilas ibu negara Fatmawati tersebut.

"Fatmawati ini sosoknya pahlawan nasional yang amat heroik, pembangun, dengan background tokoh ormas Muhammadiah, merupakan penjahit sang saka merah putih," tuturnya kepada KompasTravel usai Konferensi Pers Festival Tabot, di Jakarta, Rabu (5/9/2018).

Ia mengatakan film tersebut akan berlatarkan berbagai tempat kehidupan Fatmawati terutama yang berkaitan dengan bangsa Indonesia, seperti tempatnya lahir, rumahnya, tempat penjahitan bendera negara, sekolah dan lainnya.

"Setingnya semua di kampung halamannya, mulai rumahnya sekolahnya, tempat lahir, tempat main, teman-teman sepermainanya, jadi seting ceritanya di Bengkulu semua," paparnya.

Mesin jahit konon dengan alat inilah Ibu Fatmawati menjahit bendera kemerdekaan 17 Agustus 1945Kompas.com/Firmansyah Mesin jahit konon dengan alat inilah Ibu Fatmawati menjahit bendera kemerdekaan 17 Agustus 1945

Lewat filmnya nanti, tempat-tempat tersebut harapannya bisa dipromosikan menjadi titik-titik wisata, destinasi napaktilas ibu negara, Fatmawati.

Soal potensi penonton, ia optimis akan bermanfaat dan menarik bagi banyak pihak, terlepas dari kualitas ceritanya. Menurutnya, latar belakang Fatmawati sebagai ormas Islam besar punya magnet sendiri dan lalu sisi nasionalismenya seorang perempuan juga punya pasar sendiri.

"Jadi berbasis ormas Islam, berbasis nasionalisme perjuangan bangsa, juga masuk ke pendidikan karakter nasionalisme untuk pelajar dan mahasiswa sebagai pemrakarsa sang saka merah putih," tuturnya.

Pihak pemerintah Provinsi Bengkulu sudah melakukan beberapa persiapan, terutama soal perizinan kepada keluarga besar Bung Karno. Sebagia keluarganya sudah mengizinkan rencana pembuatan film tersebut, tetapi belum semua.

Ibu Fatmawati ketika sedang menjahit bendera Merah-Putih yang akhirnya menjadi Bendera Pusaka, bulan Oktober 1944Arsip Kompas Ibu Fatmawati ketika sedang menjahit bendera Merah-Putih yang akhirnya menjadi Bendera Pusaka, bulan Oktober 1944

"Saya sudah berkomunikasi dengan, Bu Rahma, Bu Sukma, Pak Guruh, Pak Guntur, dan yang terbaru dengan Bu Puan juga beliau sangat mendunkung. Saat ini kita akan bersilaturahmi dengan Bu Mega, semoga mengizinkan," harapnya.

Persiapan lainnya yang juga telah dipersiapkan ialah, pihaknya membuat perusahaan khusus untuk mengurusi hingga menggarap film tersebut, agar kepemilikan filmnya jadi hak pemerintah, dan bisa dikolaborasikan dengan berbagai pihak.

"Supaya nanti jangan sampai pihak lain, dan supaya bisa dikerjasamakan dengan Bekraf, Kemendikbud, Menko SDM, dan lainnya," pungkasnya.

Saat ini tim tersebut tengah mengumpulkan arsip bukti-bukti sejarah dan dokumen-dokumen penting yang berkaitan dengan hidup Fatmawati, untuk menentukan alur cerita film.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Travel Update
Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Travel Update
Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Hotel Story
Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Travel Update
5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

Jalan Jalan
Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Travel Update
4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

Jalan Jalan
Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Travel Update
5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

Jalan Jalan
Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Travel Update
Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Jalan Jalan
Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Travel Update
Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Travel Tips
Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

Travel Update
5 Tips Menulis Tanda Pengenal Koper yang Aman dan Tepat

5 Tips Menulis Tanda Pengenal Koper yang Aman dan Tepat

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com