Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasca-Gempa, Pendakian Gunung Rinjani Akan Ditutup 1 Tahun

Kompas.com - 07/09/2018, 06:06 WIB
Muhammad Irzal Adiakurnia,
Sri Anindiati Nursastri

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Efek gempa yang cukup besar membuat proses recovery atau pemulihan di Lombok cukup memakan waktu. Tidak terkecuali Taman Nasional (TN) Gunung Rinjani yang mengalami banyak longsor juga retakan.

Kepala Taman Nasional Rinjani, Sudiyono, mengatakan kawasannya terdampak cukup parah, tak terkecuali jalur-jalur pendakian.

"Bukit-bukit pendakian banyak yang retak-retak sampai longsor sehingga masih membahayakan pendaki," tuturnya saat dihubungi KompasTravel, Rabu (5/9/2018).

Ia pun memperkirakan penutupan jalur pendakian wisata Gunung Rinjani akan berlangsung satu tahun. Selama itu pula pemulihan lahan dan ekosistem akan berlangsung.

"Perkiraan wisata pendakian akan tutup satu tahun sambil nunggu tanah stabil," paparnya.

Sebelumnya, saat puncak perayaan Hari Konservasi Alam Nasional, Kamis (31/8/2018) di Bitung, Sulawesi Utara, Sudiyono sempat mengungkapkan beberapa kerusakan yang terdampak di TN Rinjani. Namun ia belum dapat menaksirkan berapa lama pemulihan akan berlangsung.

Saat ini pihak Balai TN Rinjani masih terus memonitor dan mengantisipasi isu-isu yang berkembang di TN pasca musibah tersebut.

"Kita antisipasi, ada isu-isu kriteria rumah tahan gempa terbuat dari kayu. Kita pakunisasi pohon menghindari pencurian kayu dalam kawasan (TN)," jelasnya.

Selain itu, pihaknya juga sedang bermusyawarah dengan masyarakat mencari peluang-peluang wisata alternatif untuk menghidupi masyarakat sekitar TN.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com