Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Depot Es Campur Legendaris di Malang, Sudah Buka Sejak 1950

Kompas.com - 10/09/2018, 19:11 WIB
Silvita Agmasari,
Wahyu Adityo Prodjo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Zaman lemari pendingin belum populer di Indonesia pada 1950, Depot Es Talun di Malang bagaikan oasis di tengah cuaca panas. Depot es ini terbilang legendaris, sebab masih bertahan sampai sekarang dan menjual jenis es yang sama. 

"Ini bisa dibilang depot es pertama di Malang karena dulu masih jarang. Dulu ini yang kelola pertama memang orang China," kata pengelola Depot Es Talun saat ini, Afni, saat ditemui KompasTravel di Malang, Senin (3/9/2018).

Pendiri Depot Es Talun pertama adalah Tionghoa bernama Om Loek. Namun sejak 1998 depot es ini berpindah ke Wiwik Kholifah yang merupakan ibunda Afni.

Meski berpindah kepemilikan, tetapi lokasi dan resep es Depot Es Talun masih sama. Lokasinya berada di Jalan Arief Rahman Hakim Nomor 2, Malang.

"Dari dulu sampai sekarang juga ambil esnya dari tempat yang sama. Pabrik es di Jalan Panjaitan itu," jelas Afni.

Depot Es Talun di Malang, Jawa Timur.Kompas.com/Silvita Agmasari Depot Es Talun di Malang, Jawa Timur.
Es campur yang Tak Lekang Oleh Waktu

Aneka es dijual di Depot Es Talun. Namun Afni mengatakan es campur dan es teler yang menjadi favorit banyak orang.

"Awalnya memang hanya jual es campur, tetapi lama kelamaan ada es lain seperti es teler, es buah, es alpukat," jelas Afni.

Sebenarnya jika menyantap es campur di Depot Es Talun isiannya mirip di depot es lain. Terdiri dari aneka buah, cincau, dan kolang-kolaing. Namun yang paling membedakan adalah tapai ketan, sirop, dan rasa gulanya.

Afni menyebutkan sirop dan gula di Depot Es Talun memang dibuat sendiri, bukan buatan pabrik. Hal ini agar rasa es tetap terasa alami tanpa perlu rasa pemanis buatan.

Menyantap es campur di Depot Es Talun rasa manisnya memang pas. Cocok disantap setelah makan-makanan berat seperti bakso atau rujak cingur khas Malang.

Depot Es Talun jelas masuk sebagai daftar kuliner legendaris di Malang yang sayang untuk dilewatkan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com