Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Yuk Intip Fakta-fakta Cara Minum Kopi Orang Ethiopia

Kompas.com - 12/09/2018, 17:05 WIB
Citra Fany Samparaya,
Wahyu Adityo Prodjo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Untuk Anda pencinta kopi pasti punya cara sendiri untuk menikmati kopi, baik dalam keadaan panas, dicampur krim, atau ditambahkan es.

Ethiopia selain dikenal sebagai penghasil kopi Arabika, ternyata punya cara sendiri dalam menikmati kopi. Bahkan untuk menikmati secangkir kopi, harus melalui ritual terlebih dahulu.

“Orang-orang di Ethiopia punya cara sendiri untuk minum kopi, ada ceremonial-nya dulu,” ujar Fahri Kurniawan, perwakilan Embassy of the Federal Democratic Republic of Ethiopia ketika ditemui KompasTravel di Kompas Travel Fair 2018 di Jakarta Convention Center, Senin (10/9/2018).

Dalam ritual minum kopi, semuanya harus dilakukan secara manual tanpa penggunaan mesin. Proses pertama adalah pemilihan biji kopi terlebih dahulu, memilih biji kopi yang bagus. Setelah itu, biji kopi disangrai hingga kecoklatan. Biji kopi lalu ditumbuk.

Kegiatan menumbuk kopi harus dilakukan oleh perempuan, tidak diperbolehkan untuk laki-laki. Setalah ditumbuk, perempuan yang menumbuk tadi, akan menambahkan air panas dan kopi ke dalam teko atau ceret.

Teko atau ceret yang digunakan untuk terbuat dari tanah liat yang diletakan di atas arang panas. Kopi kemudian diletakkan dalam cangkir dan dibagikan kepada orang-orang yang ada. Biasanya kopi disajikan dengan poocorn tawar yang tidak diberi tambahan rasa.

Kopi harus berwarna coklat saat disajikan. Ini menandakan jika racikan kopi sudah pas. Prosesnya sudah baik, dari pemilihan, sangrai, hingga penumbukan biji kopi.

Dalam menikmati kopi, orang Ethiopia tidak menambahkan gula karena kopi arabika sudah terasa manis.

Fahri juga menambahkan bahwa orang-orang di Ethiopia minum kopi untuk melakukan musyawarah, sambil membahas sebuah permasalahan, kopi akan menemani. Kopi bisa dinikmati kapan saja, tetapi harus melalui ceremonial terlebih dahulu.

Kopi sendiri pertama kali dari ethiopia ditemui oleh pendeta di daerah kaffa, ini kemudian menjadi nama “coffe”. Pada waktu itu, seorang pendeta pergi bersama anjingnya ke suatu tempat bernama Kaffa.

Anjing itu kemudian memakan sebuah bijian dari pohon.  Setelah memakan itu, anjing tersebut kemudian bereaksi, loncat-loncar dan energik. Dari sinilah kopi berasal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Travel Update
Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Travel Update
Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Hotel Story
Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Travel Update
5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

Jalan Jalan
Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Travel Update
4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

Jalan Jalan
Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Travel Update
5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

Jalan Jalan
Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Travel Update
Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Jalan Jalan
Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Travel Update
Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Travel Tips
Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

Travel Update
5 Tips Menulis Tanda Pengenal Koper yang Aman dan Tepat

5 Tips Menulis Tanda Pengenal Koper yang Aman dan Tepat

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com