KENDAL, KOMPAS.com - Ratusan warga Kendal, Jawa Tengah, ikut mengarak manten, Sabtu (15/9/2018). Manten itu, bukan manusia, tapi dari pohon tebu.
Sepasang manten tebu itu, diberi nama Abdullah (laki-laki) dan Siti Rommah (perempuan).
Manten tebu tersebut sebagai simbol akan dimulainya giling tebu yang dilakukan oleh PT Industri Gula Nusantara (IGN) Cepiring Kendal. Orang Jawa, biasa memberi nama wiwitan giling tebu.
Baca juga: Kesenian Barongan, Aset Kendal Menarik Wisman
Direktur Utama PT IGN, Benardi Dharmawan mengatakan manten tebu diarak mulai dari belakang pabrik sampai ke lokasi giling yang ada di depan. Jaraknya sekitar 500 meter.
“Meskipun ini tradisi awal giling tebu, tapi bisa juga digunakan sebagai wisata tahunan,” ujarnya.
Baca juga: Naik Vespa, Bupati Kendal Buka Kali Bodri Culture Festival
Menurut Benardi, banyak masyarakat yang datang menyaksikan wiwitan giling tebu ini. Tidak cuma dari Kendal tapi juga dari luar kota.
“Ini giling pertama, setelah beberapa tahun berhenti produksi,” katanya.
“Tradisi ngarak manten tebu ini bisa dijadikan wisata. Banyak masyarakat yang ingin menyaksikan,” kata Mirna.
Baca juga: Kendal Siap Masyarakatkan Dagongan dan Egrang untuk Tarik Wisatawan
Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Kendal, Tavip Purnomo, mengatakan wiwitan giling tebu bisa menjadi aset wisata karena bisa menghadirkan masyarakat. Mereka datang dengan tujuan sama, ingin menyaksikan dan melihat manten tebu.
"Di sekitar lokasi, ramai penjual dan ini bisa meningkatkan ekonomi," kata Tavip.
“Dulu, kalau wiwitan sangat ramai. Ada pasar malam juga wayang,” katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.