Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Duduk di Kursi Pesawat Tak Nyaman? Ini Tips Mengatasinya

Kompas.com - 19/09/2018, 07:11 WIB
Ni Luh Made Pertiwi F,
I Made Asdhiana

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Duduk di kursi pesawat membuat badan seakan terhimpit. Apalagi jika Anda duduk di kelas ekonomi dengan ruang kaki yang sempit. Mengapa duduk di kursi pesawat terasa begitu tidak nyaman?

Desain kursi pesawat (terutama kelas ekonomi) membuat punggung orang yang duduk jadi melengkung berbentuk seperti huruf C. Hal ini pun membuat duduk di kursi pesawat dalam waktu yang lama menjadi begitu menyiksa.

Salah satu cara terbaik adalah menaruh sandaran (seperti bantal) untuk mendukung pinggang, sehingga bagian bawah punggung bisa melengkung lebih alami. Hal ini lebih lebih memberikan rasa nyaman saat duduk.

Baca juga: 5 Pengalaman Penumpang Pesawat Paling Buruk, Apa Saja?

Cara sederhana seperti menaruh bantal pesawat atau selimut yang digulung di bagian bawah sandaran kursi dapat melegakan punggung Anda. Hanya saja, tidak semua pesawat menyediakan bantal maupun selimut. Biasanya maskapai penerbangan yang melayani rute jarak pendek tidak menyediakan bantal dan selimut.

Jadi cara lain adalah menggulung jaket Anda hingga terbentuk seperti bantal. Pilihan lain adalah membawa bantal tiup.

Baca juga: Mengapa Kru Kabin Pesawat Didominasi Perempuan?

Bagian tubuh lainnya yang menderita sakit selama duduk di kursi pesawat adalah leher. Leher tidak ditopang dengan baik ketika Anda tertidur selama di kursi pesawat. Hal ini dapat menyebabkan sakit pada leher Anda.

Bantal leher adalah solusi terbaik untuk masalah ini. Apalagi saat ini sudah banyak dijual aneka jenis bantal leher yang bisa dibawa ke pesawat. Baiknya pilih bantal leher yang membungkus seluruh leher Anda. Hal ini akan menopang leher Anda dengan baik saat kepala Anda terayun-ayun.

Ada perbedaan besar terbang pada masa sekarang dibanding 50 tahun yang lalu. Kabin pesawat pada penerbangan era 1960-an lebih berisik karena mesin pesawat mengeluarkan suara lebih keras.

Saat itu, merokok diberbolehkan dan semua penumpang pun menjadi perokok pasif karena asap rokok menyebar melalui sistem pendingin ruangan.  Tarif pesawat pun lebih mahal pada tahun 1968 dibanding saat ini.

Halaman Berikutnya
Halaman:

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Travel Update
Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Travel Update
Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Travel Update
Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Hotel Story
Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Travel Update
5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

Jalan Jalan
Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Travel Update
4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

Jalan Jalan
Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Travel Update
5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

Jalan Jalan
Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Travel Update
Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Jalan Jalan
Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Travel Update
Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Travel Tips
Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com