Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wisata Hutan Mangrove "Jomblo" di Donggala, Sulawesi Tengah

Kompas.com - 25/09/2018, 15:18 WIB
Silvita Agmasari,
Sri Anindiati Nursastri

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sepanjang jalur di Wisata Hutan Mangrove Donggala di Kabinga Besar, Sulawesi Tengah, akan ditemui berbagai papan penanda.

Uniknya papan penanda ini berunsur humor satire yang menyinggung orang-orang berstatus lajang alias "jomblo".

"Ini kayak jomblo ngenes banget," kata salah satu pengunjung sambil tertawa melihat papan penanda bertuliskan 'Masih Kosong'. Ada juga tulisan 'Lupakan Masa Lalu', 'Delete Mantan Download Gebetan'.

Papan penanda tersebut adalah hiburan bagi para wisatawan yang berkunjung ke Wisata Hutan Mangrove Donggala. Selain papan penanda berunsur humor, warna-warni papan jalan dan anjungan foto juga dapat ditemui di obyek wiasata yang baru berumur satu tahun ini.

Wisata Hutan Mangrove Donggala, Sulawesi Tengah.Kompas.com/Silvita Agmasari Wisata Hutan Mangrove Donggala, Sulawesi Tengah.

"Awalnya Wisata Hutan Mangrove Donggala ini dikelola tujuh pemuda dari kelompok kecil karang taruna Kabonga Besar yang membentuk Kelompok Tani Hutan," jelas Wawan Hendrawan dari Kelompok Mangrove Donggala.

Wawan menjelaskan Wisata Hutan Mangrove Donggala juga menjadi pengingat bagi masyarakat sekitar, jika hutan mangrove bukan sekedar untuk menjaga lingkungan tetapi juga memiliki nilai ekonomis.

"Kalau dulu banyak masyarakat yang mencari ikan dengan mencongkel akar tanaman bakau sehingga rusak. Sekarang denagn adanya Wisata Hutan Mangrove Donggala ini jadi membuat mereka lebih berpikir. Apalagi ada peraturan dari pemerintah juga untuk larangan merusak tanaman bakau," jelas Wawan.

Wisata Hutan Mangrove Donggala, Sulawesi Tengah.Kompas.com/Silvita Agmasari Wisata Hutan Mangrove Donggala, Sulawesi Tengah.

Tiket masuk Wisata Hutan Mangrove Donggala dihargai Rp 5.000 per orang. Sampai saat ini dana yang dikeluarkan untuk membangun jalur dan fasilitas didapat dari uang tiket dan swadaya pemuda.

Karang Taruna Kabonga Besar masih mengharapkan bantuan dari pemerintah atau swasta untuk membangun fasilitas yang lebih layak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com