Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menpar Resmikan Destinasi Digital Pantai Pasir Putih Belu

Kompas.com - 08/10/2018, 06:48 WIB
Sigiranus Marutho Bere,
I Made Asdhiana

Tim Redaksi

ATAMBUA, KOMPAS.com - Menteri Pariwisata Arief Yahya meresmikan destinasi digital baru, di Pantai Pasir Putih Atambua, di Desa Kenebibi, Kecamatan Kakuluk Mesak, Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur (NTT), Jumat (5/10/2018).

Pembukaan destinasi digital milik Generasi Pesona Indonesia (Genpi) Atambua ini, dimeriahkan dengan Festival Wonderful Indonesia.

"Dengan mengucap Bismillah, saya resmikan pasar digital Pantai Pasir Putih. Sekaligus, Saya buka Festival Wonderful Indonesia. Semoga dengan adanya destinasi digital baru ini, pariwisata Belu dan NTT makin maju," ujar Arief.

Baca juga: Di Belu NTT, Sebuah Pohon Asam Dinamakan Jokowi

Kehadiran Arief Yahya di ajang ini disambut tarian Likurai. Sebagai penghormatan, Arief juga diajak makan sirih pinang bersama Bupati Belu Willybrodus Lay dan Bupati Halmahera Barat Danny Missy.

Arief mengatakan, Pemerintah Daerah bisa memanfaatkan destinasi digital untuk mempromosikan pariwisata. Caranya, dengan menggandeng anak-anak Genpi untuk memviralkan.

"Sebab keahlian anak-anak Genpi ini menciptakan trending topik nasional. Dengan pasar digital dan Genpi, berpromosi jadi lebih mudah dan murah," terang Arief.

Menteri Pariwisata Arief Yahya saat meresmikan destinasi digital baru, di Pantai Pasir Putih Atambua, di Desa Kenebibi, Kecamatan Kakuluk Mesak, Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur (NTT), Jumat (5/10/2018).KOMPAS.com/SIGIRANUS MARUTHO BERE Menteri Pariwisata Arief Yahya saat meresmikan destinasi digital baru, di Pantai Pasir Putih Atambua, di Desa Kenebibi, Kecamatan Kakuluk Mesak, Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur (NTT), Jumat (5/10/2018).
Arief juga mendorong Bupati Belu untuk membuat destinasi digital serupa. Dijelaskannya, hanya dengan modal Rp 200 juta, hasil yang didapatkan (promosi) nilainya jauh lebih besar.

"Destinasi digital ini bisa menjadi wadah kreasi masyarakat sekaligus menjadi atraksi. Sehingga destinasi wisata menjadi terus hidup," ujarnya.

Baca juga: Hadiri Festival Wonderful Indonesia di Atambua, Menpar Menari Likurai

Sebagai pelengkap, lanjut Arief, pemda bisa mengembangkan nomadic tourism. Bentuknya bisa berupa glamp camp atau karavan. Penempatannya bisa di destinasi-destinasi termasuk pasar digital.

"Nomadic tourism adalah solusi sementara tapi untuk selamanya. Masih sulit dan lama untuk membangun hotel. Dengan nomadic tourism, bisa dipindah-pindah sesuai destinasi yang sedang diminati," tuturnya.

Bupati Belu Willybrodus Lay mengatakan, potensi crossborder untuk wisatawan mancanegara (wisman) sangat besar. Dan keberadaan Genpi Atambua untuk mendukung kegiatan-kegiatan di perbatasan. Serta memviralkan potensi wisata Atambua dan Pulau Timor.

"Kami sudah bersinergi dengan Genpi Atambua. Genpi Atambua sudah menjadi bagian dari garda terdepan promosi pariwisata Belu, khususnya di media sosial," kata Bupati Willybrodus.

Sementara, Staf Khusus Menteri Bidang Komunikasi dan Media Don Kardono mengatakan, Genpi Atambua diplot sebagai motor branding pariwisata crossborder. Mereka diberi bimbingan akses informasi medsos. Fokusnya bagaimana mengoptimalkan peran medsos menjadi lebih efektif.

Menteri Pariwisata Arief Yahya saat meresmikan destinasi digital baru, di Pantai Pasir Putih Atambua, di Desa Kenebibi, Kecamatan Kakuluk Mesak, Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur (NTT), Jumat (5/10/2018).KOMPAS.com/SIGIRANUS MARUTHO BERE Menteri Pariwisata Arief Yahya saat meresmikan destinasi digital baru, di Pantai Pasir Putih Atambua, di Desa Kenebibi, Kecamatan Kakuluk Mesak, Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur (NTT), Jumat (5/10/2018).
“Genpi harus menuliskan semua hal menyangkut potensi pariwisata daerahnya masing-masing. Mereka lalu memviralkannya melalui medsosnya. Konsep seperti ini jauh lebih efektif, termasuk untuk menjual destinasi yang ada di perbatasan. Yang penting no hoax, no SARA, dan no politics,” kata Don Kardono.

Dia menjelaskan, Genpi merupakan komunitas yang bersifat sosial. Maka harus diaktivasi dengan acara agar terus aktif. Bisa melihat calendar of events, destinasi wisata, maupun kebijakan kepariwisataan.

"Misalnya membuat event di perbatasan. Membuat pasar digital setiap minggunya. Lomba foto di Instagram, lomba video di Youtube, dan lainnya," tambah Don Kardono.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com